"Jess gimana ni perhitungan nya tentang cucu kepala sekolah "
salah satu anak geng jabrik yang duduk di pojok sambil mengengam minuman kaleng. melemparkan pertanyaan yang sontak membuat ku tidak bisa berfikir jernih.
"Hmmm, kalo menurut gue sih, selagi di belum menjadi ancaman kita tidak perlu bertindak gegabah dulu"
" setidaknya yang dia lakukan semalam sudah menjadi pertanda kalo dia tidak menyegani kita jess"
sampai mereka serentak berbicara dan berpendapat hingga membuat ku kebinggungan untuk menjawab nya.
" iya jess habisi aja"
" langsung aja "
"Bajingan itu tidak takut mati"
"Cih...gk usah kasih ampun"
Bla...
Blaaa....
Blaa....
Hingga aku tidak dapat mencerna satu persatu perkataan mereka.
" diammmmmmmmmmmmm!!! "
teriak kan ku, sampai membuat keadaan hening dan mereka terhenti berbicara lalu menatap ku panjang.
" e..eh sorry, maksud ku gini, aku tau randi itu bisa di anggap ancaman untuk kita. Tapi kita gk bisa bertindak gegabah, yang membuat keberadaan kita semakin sulit dan terancam. Kalian semua tau kan dia adalah cucu kepala sekolah. Coba sekali saja kita berfikir pakai logika dan akal! anggap saja kita sudah menghabisinya dan membuat perhitungan. Sampai meninggalkan luka dan memar muka. Tapi kalian harus melihat akibat setelah itu bisa saja kepala sekolah mempermasalahkan hal ini menjadi besar, dan sudah dipastikan nenek nya akan mencari perlindungan dan pembelaan terhadap cucu kesayanganya.baik
Sebagai seorang nenek atau sebagai seorang kepala sekolah. Sekarang aku tanya, kalian nggak takut kalo orang tua kalian tau? Bahkan kita tidak tau hukuman seperti apa yang akan kita dapatkan nantinya. ""Ah betul juga"
" aku gak mau bikin masalah yang menyeret orang tua ku"
"Kalo bokap gue tau hancur hidup gue"
Bla...
Bla....
Bla.....
Rasanya aku bisa bernafas lagi, setelah bisa memberi mereka pengertian . Kenapa rasa nya hati ku sesak saat mendengar randi menjadi target mereka. Meskipun aku ketua geng jabrik, aku tidak pernah mengotorkan tangan ku untuk menghabisi orang, atau menyakiti nya secara fisik. Sebenarnya geng jabrik adalah perlindungan bagiku, agar aku tidak menjadi bahan bully lagi oleh nenek sihir yang suka mendompol muka nya dengan bedak, siapa lagi kalau tidak wanita-wanita gosip kampungan itu.
Berhubung bel sekolah berbunyi, aku dan geng jabrik balik ke sekolah, Ada juga sebagian yang tidak mau masuk. aku pun tidak terlalu mempedulikan, karna perkataan ku tidak ada artinya bagi mereka. Tapi ada sedikit hal yang aneh.
rio!! Dari tadi dia tidak berbicara kepada ku,ataupun bicara tentang randi. Tapi sudahlah mungkin dia ada masalah lain yang tidak perlu aku menganggu atau bertanya ke dia.
" yaudah aku duluan ke kelas ya rio, nanti kalo pulang tungguin aku ya"
rio hanya menganggukan kepalanya. Dan melihat ke arah ku tidak seperti biasanya. Keadaan seperti ini sedikit menganggu,membuat ku sedikit canggung untuk bertanya.
" jes tunggu!!"
bentak rio, suaranya terdengar sedikit serius.sambil berhenti dan berbalik badan, perlahan aku mencoba untuk tidak terlalu mencemas kan apapu.
" apasih gaya lo, kalo mau ngomong bilangnya santai aja, gini-gini aku juga cewek tau...hahaha"
Aku mencoba bicara seperti itu agar mencairkan suasana yang sedikit tidak nyaman untuk ku.
" aku serius jes!! sepertinya dari kemaren lo nyembunyikan sesuatu tentang randi. Gue gk masalah tentang semalam lo cegah gue untuk ngancurin muka bajingan itu . Fine! Tapi tentang penjelasan lo tadi sedikit menganjal di pikiran gue. Lo bukan orang yang pengertian! lo bukan tipe yang suka ngasih penjelasan! Lo bukan orang yang suka berpendapat! Dan selama ini selut belut tentang geng jabrik lo gk pernah mau tau apalagi ikut campur apapun yang geng jabrik lakukan. Tapi kenapa hari ini lo sedikit berbeda? What happen? this is not you! Kasih gue penjelasan jes "
Sesak, rasanya seperti aku lupa untuk bernafas. Bahkan aku tidak tau dari mana harus menjelasan pertanyaan rio. Yang membuatku sedikit kebingunggan, Tapi jika aku hanya diam bisa jadi dia semakin mencurigai ku.
"Aa...paan sih pertanyaan lo banyak amat, g...ak ada apa-apa ko, mm.. gue cuman berusaha buat ngasih pendapat, toh lagian mereka yang nanya gue duluan, penjelasan tadi hanya sebatas spontanitas, btw pertanyaan lo mencakup juga, seakan akan gue udah ngelakuin kesalahan aja. Ahahahha, perbaiki cara berfikir yang sensitif itu geng"
hufttt sambil menghela nafas.
" kalo emang gak ada apa-apa kenapa lo tegang untuk ngejawab pentanyaan gue"
" rio, gue tau lo orang yang udah nolongin gue! Tapi bukan berarti apapun yang gue pikirin lo harus tau. Lu itu hanyalah sebatas teman. Jadi jagan berharap untuk tau tentang pribadi gue.jaga batasan lo, dan perbaiki cara bicara lo yang seakan-akan gue orang yang bersalah."
" lo ngalihin pembicaraan,,, ini bukan lo yang biasa jess, gue tau lo nga...."
" BERHENTI!!!!! Udah cukup!! stop mempertanyakan tentang gue! Gue juga punya batasan kesabaran! Gue juga punya hal yang lo gk perlu tau! Kalo tadi gue seperti ikut campur tentang geng jabrik, lain kali gue gk akan melakukanya lagi. Kalo lo gk nyaman tentang gue yang berpendapat. Jagan angkat gue sebagai ketua!"
Beranjak pergi meninggalkan rio, dengan penuh kekesalan sambil mempertanyakan. Emang nya dia siapa sampai berani mempertanyakan aku sepeti itu. Tapi ada hal lain yang membuat ku membenci diri sendiri. Kenapa aku begitu sesak mendengar randi dalam bahaya? Kenapa rasanya aku begitu tidak terima dengan perlakuan rio yang mempertanykan tentang randi dan sikap ku?bahkan yang lebih aneh nya kenapa aku nggak sanggup untuk bicara ke rio kalau randi adalah teman masa kecil ku? Kenapa??kenapa??kenapa aku seperti ini, rasanya belakangan ini aku seperti orang aneh setelah kedatang randi yang juga aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Josei
Randomsaya seorang wanita, dan ingin di akui ! nama : jessy frances hobi : panjat pagar sekolah Ketua geng yang beranggota laki-laki aku wanita :)