Josei

ke jujuran

" Kamu cantik sekali jess " dengan penuh tatapan dia melontarkan kata hingga membuat jantung ku berdegub kencang.

" apa an sih lo, udah ah gue mau pulang"

tapi seketika randi mengapai tangan ku, hingga langkah ku pun terhenti. Sembari membalikan badan dan berkata dalam hati kecil : lo peka baget ran, kalo gue ingin ditahan. Dan sedang jual mahal

" hm aku tau kamu nggak mau kencan dengan ku jes, ini semua pasti ulah bunda kan. Aku paham kok jes!! Hmmm Tapi kalo misalnya kita ganti judul nya jadi jalan-jalan, gimana? ( sambil menatap ke arah ku) Soalnya aku juga suntuk beberapa hari liburan cuman di rumah terus"

" ooo..ke deh, kalo lo maksa "

sahut ku seketika. Memalukan sekali ! Aku seolah menolak padahal hati kecil ku ingin pergi dengan nya.

" tunggu bentar yaa, aku ganti baju dulu ! Dan masuk dulu jess. Kan sayang cewe cantik cuman berdiri diluar rumah aja "

rasaya aku seperti ingin terbang, mendengar pengakuan randi seolah mengangap ku seperti seorang wanita. sembari randi mempersilahkan aku duduk dia menuju kekamarnya seakan langkah kakinya seperti orang yang sedang bergegas saja. sambil menunggu dia ganti baju aku pun melihat ruang tamu ini. bahkan aku lupa kapan terakir kali menginjak rumah randi, sejak saat itu aku enggan masuk kerumah ini. Kaki ku terasa berat jika harus melangkah kesini, yang terasa hanyalah rasa kecewa bahwa randi tidak ada lagi dirumah nya, tapi hari ini randi mengubah segala hal menjadi mungkin. Rasanya aku baru terbangun dari sebuah mimpi. Sambil melirik-lirik ke arah dinding aku melihat foto masa kecil randi, hal yang membuat ku kaget adalah foto kami saat didepan pagar rumah ku masih terpajang lebar di dinding rumah ini, Bahkan aku saja merasa tidak percaya, bahwa randi masih memajang foto ku saat masih kecil.

" ayok jesss " ajakan randi kepadaku, ku akui dia memang tampan, dengan badan tinggi dan warna kulit yang sedikit cerah dari kulit ku ini.

" oh iya " jawaban ku singkat . menandakan aku tengah grogi dan sedikit gugup memandang nya. Sebab aku belum pernah berkencan dengan siapapun, ini adalah hal pertama yang membuat ku sedikit binggung harus bagaimana. Bisa dibilang ini hal pertama setelah aku tumbuh menjadi orang dewasa.

Kami berjalan ke arah kota, sambil melihat hal -hal yang kami lewati, aku merasakan prasaan yang sangat bahagia seketika rasa kesal ku ke randi hilang dan musnah, bahkan lenyap begitu saja. yang terasa hanyalah perasaan nyaman saat aku menatap wajah nya sambil menyaksikan tawanya, satu pun tak ingin aku lewatkan untuk memandang randi. Dia seperri laki-laki pertama yang memberikan ku suatu kehidupan bahkan warna yang baru. Dia membuat ku merasa seperti aku adalah seorang wanita. kata randi dikota ini banyak sekali hal menarik yang ingin dia lihatkan kepadaku. Dia bilang pusat kota adalah perkumpulah orang yang mencintai kota ini dengan sepenuh hati, lalu aku bertanya maksud dari perkataan randi. Dia pun menjelaskan kepadaku : Jika orang pergi ke arah kota pasti dia membawa seseorang yang spesial untuk bersamanya ke sana. Dan satu hal lagi, saat kita mencintai kota ini kita pasti menikmati tempat yang menjadi jantung dari kota tersebut dan disini pusat kota adalah jantung dari kota ini. Seperti itulah pemikiran nya, lalu dia menatap ke arah ku sambil berkata seperti ini : jessy kamu orang yang sangat spesial didalam hidup ku, jika ada yang harus aku hormati pasti aku menghormati diriku sediri sebelum aku mencoba menghormati kamu. Sebab saat aku tidak bisa menghargai diri ku sendiri mungkin aku tidak akan mampu untuk menghargai kamu sepenuhnya hingga menjadi sesuatu yang penting, dan kamu seperti kota ini dalam hidup ku! Kamu jantung untuk aku bertahan hidup.

Deg..deg..degg rasanya aku ingin menangis. hati ku begitu tersentuh dengan perkataan randi dan caranya bicara kepadaku, aku merasakan hal yang sebelumnya belum pernah aku rasakan. Dan randi memberikan hal itu kepadaku, entah kenapa kata-katanya begitu mengobati rasa kecewaku, hingga aku ingin sekali memeluknya dan mengatakan jangan pernah pergi lagi. Randi aku masih belum mengerti prasaan apa yang aku miliki ini!

" jessy " randi memangil ku

" ahh iya "

" kamu kenapa diam, kamu gak suka dengan tempat ini?"

" ah apaan sih lo, baper kali! Nggak kok, aku suka "

" jes, aku mohon jagan panggil lo gue lagi, kalo kamu enggan buat nyebut nama ku, kamu panggil aku kamu aja "

" gue gak biasa, lagian gue udah nyaman kayak gini, gue merasa kayak diri sendiri "

" kamu bohong " bentak randi!
" aku tau kamu memang tidak suka dengan permainan seperti wanita lain, tapi aku kenal kamu itu siapa jes, dan seperti apa hati mu. kamu buka tipe wanita yang kasar dalam bersikap, kamu bukan tipe wanita introved, kamu bukan tipe wanita yang tidak memiliki etika, Kamu bukan seperti itu jes!Bahkan kamu lebih lembut dari semua wanita yang pernah aku kenal, tampilan mu berbanding terbalik dengan pribadi mu itulah kamu jess. Jika kamu tipe wanita yang keras, mungkin kamu tidak akan merasakan sakit yang begitu hebat sampai membuat mu kecewa begitu dalam kepadaku . Tapi yang terjadi selama ini apa?? Kamu begitu merindukan ku, kamu menagis kaat aku terluka. Kamu kecewa saat aku pergi dan kembali sesuka ku. Dan hari ini kamu merasa bahagia seakan melupakan segalanya. Kamu menunggu ku kan? Aku tau hal itu!! Maaf aku kembali nya terlambat jes. Aku juga merindukan mu. Bahkan setiap hari ku ingin sekali bermain bersama mu lagi "

Air mata ku jatuh begitu saja, seakan aku tidak mampu menyanggah pernyataan randi. Rasanya air mata ku menyapu bersih semua rasa sakit yang selama ini aku pendam, dikeramaian ini aku memandang randi dengan begitu pilu, kesedihan mendalam ku terungkap, dia memeluk ku erat sambil berkata " kamu sudah melakukan nya, teruslah menangis jes. Aku tidak akan melepaskan mu lagi " rasanya hatiku berdenyut seakan sakit nya tersasat kembali hingga bertukar dengan kebahagian. Dalam pelukan randi aku merasakan nyaman yang begitu hebat, bibir ku terkunci saat aku mencoba untuk berteriak memakinya. Kali ini aku benar-benar tidak bisa berbohong lagi, satu hal yang aku rasakan. Diriku lebih jujur dari dugaaan ku!