(1) Bertemu

125K 3.9K 57
                                    

Bebe Rexha - The Way I Are (I Just Wanna Dance With Somebody)

Author Pov
"Keputusan papa sudah bulat Diana! Sudah bulat!." Tegas Joshua menatap sang putri satu-satunya yang melotot tidak terima dengan keputusannya.

Diana memutar bola matanya dan mengalihkan pandangan kearah abangnya Denis Matthew untuk memberikan penjelasan pembelaan pada Joshua.
"Bang?" Panggil Diana yang tidak diindahkan sama sekali oleh Denis.

"Jangan meminta pertolongan sekarang Diana. Kau tahukan papa lakukan semua ini untuk melindungimu?" Tajam Joshua menatap putri manjanya.

Diana menunduk. Ia tahu itu semua, tidak perlu papanya jelaskanpun Diana tahu, hanya saja Diana masih ingin seperti gadis lain seumurannya yang dapat bebas kemanapun mereka inginkan. Semua ini karena sibrengsek itu!

Tok..tok..
Ketukan pintu ruangan memberikan Diana kelegaan karena Joshua sudah kembali duduk dimejanya. Denispun mengalihkan pandangan dari gedgetnya kearah pintu dan alhasil Diana begitu kesal melihat keacuhan abangnya.

Pintu terbuka dan memperlihatkan sesosok pria tinggi masuk dengan gagahnya tanpa ada keraguan sedikitpun. Diana terbelalak memperhatikan pria yang berdiri tidak melihat dirinya sedikitpun ini.

Seorang pria dewasa dengan ketampanan diatas rata-rata. Bahkan mungkin lebih tampan dari abangnya. Diana mengakui, jika pria ini pasti sering berolahraga terlihat dari jas suit yang tepat ditubuhnya.

Diana bahkan sudah tidak ingat apa saja yang barusan papanya katakan karena masih terpesona dengan pria dihadapannya.
"Harry Maxime Devian?" Suara Joshua mengatupkan bibir Diana.

Ia baru sadar bahwa ia menganga menatap mahluk bak dewa dalam filosofi Yunani tersebut.
"Yes sir" pria yang bernama Harry itu menjawab mantap.

Diana bahkan sudah meleleh hanya dengan mendengar suara baritonnya.
"Mulai besok kau yang menjadi ajudan pribadi putriku" tegas Joshua memberikan kunci mobil khusus pada Harry.

Diana kini sadar apa maksud dari papanya.
"Apa?!" Pekik Diana berdiri dari duduknya. Diana segera saja melewati Harry yang kini meliriknya dan mendekat kearah meja papanya.

"Big No! Papa aku sudah menerima keputusan papa menjodohkanku tapi menambahkan personil pada hidup pribadiku?!" Protes Diana mengerutkan keningnya.

"Diana seperti kata papa tadi, semua sudah bulat. Tidak ada yang bisa mengangu gugat apa yang papa putuskan" Joshua menjawab sambil mendekat kearah Diana.

"Seandainya saja dulu kau mendengarkan apa yang papa katakan maka keadaanmu tidak akan seperti ini. Kau tahukan berapa uang papa yang dia bawa kabur?"

Deg! Diana terdiam membisu. Kumohon pa jangan ungkit masalah itu.
"Ck! Baiklah. Terserah!" Kibas Diana pergi dengan dongkolnya, bahkan Diana masih berkesempatan untuk menendang kaki Denis yang sedari tadi hanya menonton.

"Auw!" Cicit Denis melotot pada Diana.

"Antar aku pulang!" Bentak Diana sambil menghentakkan sepatunya keras diatas keramik kantor papanya.

Denis mengeleng dan berdiri untuk siap membawa Diana pulang tapi langkah kaki Diana juga Denis berhenti mendengar penuturan Joshua.
"Harry yang akan mengantarmu pulang Diana! Denis kau tetap disini. Ada masalah bisnis yang harus kita bicarakan."

Diana semakin dongkol dan membuka pintu kantor Joshua lalu menutupnya dengan penuh emosi.
Bumm!

Joshua, Harry juga Denis meringis menatap nasib pintu kantor yang untung saja tidak apa-apa sama sekali.
"Aku sampai sekarang tidak tahu sifat siapa yang diambil gadis itu" ujar Joshua mengeleng-geleng kasihan pada pintunya.

"Tentu saja sifat papa. Kalau sifat mama tidak mungkin seperti itu" balas Denis.

Joshua melotot pada Denis dan balasannya hanya kekehan geli.
"Harry sekarang tolong antar putriku sampai selamat tentunya."

Harry menganguk dan bergegas keluar cepat mengejar Diana. Tapi ternyata Diana menunggunya didepan pintu lift masih dengan wajah kesal.

"My Lady, kita pulang sekarang?" Tanya Harry sopan berdiri dibelakang Diana kokoh.

Ya ampun! Pria ini terlalu sempurna untuk menjadi ajudan. Pekik Diana dalam pikirannya.
"Tentu saja. Memangnya mau kemana lagi?"

"Tidak ada my Lady."
Pintu liftpun terbuka dan memperlihatkan beberapa pekerja yang keluar dari dalam lift. Semua mata tertuju pada Diana dan juga Harry.

Beberapa mata pekerja wanita terpesona melihat ketampanan Harry. Begitu pula sebaliknya Diana membuat para pekerja pria terpana melihatnya. Tiba-tiba tubuh tinggi tegap Harry sudah berada didepan Diana menutupnya dari mata-mata jelalatan yang sedang memperhatikannya.
"Bisa sekarang kami masuk dan kalian keluar?" Tegur Harry mengintimidasi.

Sekejap saja para pekerja tersebut keluar seperti kerbau yang dicucuk hidungnya mematuhi teguran Harry. Diana melirik beberapa pria yang tersenyum padanya juga senyuman masam dari pekerja wanita.

"Masuklah." Ucap Harry yang sudah berada didalam lift. Dianapun mematuhi dan masuk serta berdiri jauh dari Harry.

"My Lady, saya harus selalu dekat dengan anda" lanjut Harry yang sudah melangkah mendekat kearah belakang tubuh Diana dan menyisakan satu langkah akan jaraknya.

Seketika itu saja nafas Diana tersendat. Hawa dibelakang punggungnya begitu panas. Tidak mungkin aku tertarik pada seorang ajudan!

"Tidak harus dekat jika melaksanakan tugaskan?"maju Diana menjauhkan diri dari Harry.
"Lagi pula tidak ada orang jahat. Disini hanya ada kita berdua" lanjut Diana melirik sedikit pada Harry.

Harry tidak mempedulikan ucapan Diana dan kembali mendekat bukan kebelakangnya tapi tepat disampingnya.
"Bagaimana jika saya yang menjadi orang jahatnya My lady?"

Pertanyaan Harry tentu membuat Diana membeku. Harry bahkan tidak tinggal diam ia mulai menyentuh rambut panjang brown milik Diana.
"Cantik."

Satu kata tambahan saja sudah membuat Diana pucat pasi, bukan karena hawanya namun karena Dianapun baru mengenal Harry beberapa jam lalu bukan mengenal, baru mengetahui tepatnya.

Ting.. pintu lift terbuka dan Harry menjauh dari tubuh Diana.
"Silahkan My lady" Harry menunggu diluar lift sambil memberikan senyuman misterius miliknya.

Kurang ajar! Aku digoda oleh ajudanku sendiri? Berani-beraninya pria ini!

***
Bulan_Unet

Nah ini cerita kedua aku, ini dulu yang aku pamerkan ya, kalau kalian suka and mau dilanjutin kasih vote yang banyak juga jangan lupa commentnya. Thankyuu

My SEXY Guardian (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang