(8) Sakit

56.4K 2.5K 63
                                    

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Bagian mana yang membuat kalian begitu takut mengetahui orang yang paling kalian sayangi akan menghilang? Tidak itu terlalu berlebihan.

Sakit. Melihat orang yang kalian cintai sakit?
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Diana Pov
Aku masih bisa merasakan sentuhan tangan Harry di miss V milikku. Oh astaga, jika ajudanku nakal seperti itu, aku semakin merasakan bahwa dia memanglah sangat seksi. Panas dan membara.

"Diana?" Teguran papa didepan pintu kamarku sedikit membuatku terjingkrak. Karena apa? Karena aku sedang memikirkan hal erotis sekarang!

"Papa? Ada apa dengan wajah papa? Astaga, papa sakit?" Aku segera mendekat kepada tubuh papa. Ia menggeleng. Cara ia menggelengpun aku tahu, ia pasti sakit. Terlebih lelah.

"Papa kurang istirahat. Papa bolehkan tidur dikamarmu?" Papa mengusap rambut panjangku. Tentu saja aku mengiyakan. Segala yang ada dirumah inikan milik dia.

Papa segera saja melepas sepatu kerja juga jasnya. Kalian tahu, meskipun papaku sudah mempunyai anak sebesar aku juga bang Denis. Tapi papaku tetaplah awet muda. Bahkan, jika berjalan dengan bang Denis. Papaku lebih keren. Hehe
"Papa dari kantor sudah makan?" Tegurku mengambil jasnya dan mengantungnya.

Papa menganguk seadanya lalu langsung memeluk guling juga beberapa boneka cuteku. Oh pasti papa sangatlah lelah. Aku lalu menyelimuti tubuh papa, tapi tiba-tiba tanganku papa gengam kuat. Aku terdiam memperhatikan.
"Ada apa pa?" Tegurku membalas gengamannya.

"Daddy love you so much sweety." Jawab papa. Aku merasa aneh, ada apa dengan papa? Aku lalu menyentuh dahi papa. Omg! Tubuh papa panas. Segera saja aku menelfon bang Denis.

"Bang De-"

"Hallo? Diana ya?" Vhanessa yang mengangkat telfonku.

"Bang Denis mana?"

"Denis sedang memesan makanan na. Kami sedang dinner bareng. Ada apa?"

"Tolong berikan ponselnya padanya sekarang. Aku membutuhkan dia."

"Oh.." terdengar suara Vhanessa yang grusak-grusuk membawa ponsel bang Denis. Lalu terdengar suara bang Denis bertanya mengapa. Vhanessa menjawab dariku. Tapi, ucapan lanjutannya yang aku tidak sangka.

Diana menghubungimu sayang. Sepertinya dia hanya ingin mengangu saja. Lebih baik kau matikan saja. Katakan jika kau sangat sibuk.

Lalu bang Denis menjawab telfonku. Detik itu pula aku mematikan sambungan. Aku tidak tahan. Lebih baik aku berusaha sendiri.
Aku berlari turun kebawah. Terlihat beberapa ajudan yang sedang makan malam juga beberapa pekerja rumah tangga yang sedang sibuk. Oh dimana Roni? Aku sangat membutuhkan dia.

"My lady?" Aku mendapati tangan Harry menahanku yang akan keluar dari pintu rumah. Oh astaga, aku belum siap bertemu dengannya. Aku masih malu. Terlebih akan sentuhannya.

"Ada apa? Kenapa wajah anda begitu tegang?"tanyanya menatap lekat mataku. Aku segera saja menepis rasa maluku.

"Harry. Papa dikamarku sakit. Aku ingin mencari Roni karena ia yang tahu alamat keberadaan dokter pribadi papa." Jelasku dalam sekali tarikan nafas. Harry menganguk mengerti. Ia kemudian merongoh sesuatu kedalam saku celananya. Ia mengengam tanganku. Seperti menenangkan. Aku suka akan perhatiannya ini. Terlebih, sentuhannya.

My SEXY Guardian (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang