(10) Bagaimana?

54K 2.3K 29
                                    

Imagine Dragons - Demons
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Jangan lupa bagi-bagi vote ya readers..
Comment dari kalian selalu saya tunggu untuk menjadi panutan juga koreksi bagi saya. Thankyuu.
21++ ada lagi.
•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Diana Pov
Aku melihat baik-baik wajah Harry. Apakah ia serius? Apa ia tidak mabuk? Atau aku saja yang salah dengar?. Tidak. Kuping juga pendengaranku baik-baik saja sekarang. Lagi pula, Harry juga tidak terlalu banyak minum sebelumnya.
"Ehm.. Harry.." suaraku bergetar. Disatu sisi aku baru saja kehilangan keperawananku. Disisi lain, seorang ajudan baru saja mengatakan cinta padaku! Iya!.

Harry berdiri kemudian menggenakan kembali pakaiannya seutuhnya. Wajahnya masih berseri saat mengatakan 'cinta' itu tadi. Harry membantuku merapikan pakaianku. Jasnya ia letakan pada punggung belakangku yang terbuka. Aku masih terpana saat ini. Hei, kemana sebenarnya pikiranku?

"My lady?" Sapaan Harry menyentuh pipiku. Tiba-tiba saja nafasku berat. Aku melihat Harry yang sepertinya bergerak berputar-putar. Perutku rasanya mual dan akhirnya? Aku tidak sadar.

"Sweety..." Suara ini? Ini suara mama? Aku ingin segera membuka mata, tapi kepalaku begitu berat. Sudah lama sekali aku tidak mendengar suara mama. Aku begitu rindu padanya, tidak dapat untuk kugambarkan bagaimana rasanya sekarang mendengar suara orang yang begitu kita rindukan.

"Wake up Diana.. mama tidak suka kau tidur terlalu lama." Mama terdengar seperti membangunkanku. Aku memang ingin segera bangun ma..

"Diana?" Aku sadar. Aku sepenuhnya sadar kali ini. Aku menoleh kekiri. Wajah bang Denis pucat begitu khawatir. Tidak, tidak hanya dia. Papa juga Harry berwajah sama. Oh Harry.. meskipun wajahnya pucat ia tetap tampan.

"Pa.. paa" panggilku pada papa. Papa mendekatiku dan membelai wajahku.

"Kau masuk angin sweety. Syukurlah kau baik-baik saja. Demammupun sudah turun." Ucap papa tersenyum. Aku menganguk seadanya. Aku merasa haus sekarang.

"Ha.. haus.." bang Denis bergerak cekatan. Dengan segera ia memberikan segelas air padaku. Papa membantuku untuk minum.

"Terimakasih.." jawabku dan duduk dari baringku. Aku merasa enakan sekarang. Aku melihat ketiga manusia tampan dihadapanku ini. Astaga, aku baru sadar mereka persis seperti malaikat pelindung saja.

"Aku baik saja pa.." lanjutku. Papa menganguk ia kemudian mengecup pipiku.

"Baiklah. Segeralah makan dan minum obatmu. Papa juga Denis harus hadir pada rapat siang ini. Harry akan menjagamu. Oke?" Tuntut papa pada tatapannya. Aku tersenyum dan menganguk. Bang Denis mendekatiku dan mencubit pipiku pelan.

Papa dan bang Denispun sudah keluar dari kamarku. Hanya tersisa diriku juga Harry sekarang. Ajudanku ini mendekat dan duduk disampingku menghadap wajahku.
"Maafkan saya.."

Suaranya terdengar parau. Ini bukan salahnyakan?.
"Tidak apa-apa Harry. Aku hanya masuk angin saja." Senyumku. Wajah Harry masih terukir penyesalan disana.

"Jika saya tidak memaksakan keadaan anda pas-"

"Harry? Aku tidak apa-apa!" ucapanku memotong ucapannya. Matakupun melototinya agar ia memperhatikan bahwa aku baik saja sekarang. Wajah Harry kemudian berubah sendu. Ia mendekatiku dan duduk disampingku. Ia membelai pipiku. Tiba-tiba saja aku merasakan sengatan listrik dari sentuhannya. Ya ampun, aku masih tidak mengerti mengapa reaksi tubuhku padanya begitu intens.

My SEXY Guardian (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang