(31) Are you Jealous Diana?

40.1K 1.6K 97
                                    

Vote + comment

Bagian ini saya dedikasikan untuk yang mulai marah pada kemunculan si cantik Keysha. 😁😁
•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Diana Pov
Aku mengerjapkan mata merasakan seseorang menggelus perutku. Terlihat jelas kini siapa yang pagi buta sekali menggangu bayiku yang mungkin masih terlelap pula. Papanya sedang menggelusnya dari luar dan sesekali mengecup perutku. Aku tersenyum, ya ampun ternyata Harry dapat terlihat manis juga.

"Kau akan membangunkannya.." tegurku dengan suara khas orang baru bangun. Harry mengadahkan kepala melihatku. Ia tersenyum lebar. "Aku pasti membangunkan kalian berdua."

"Hemm sedikit.."

"Kau haus?" Harry sudah duduk dan menggambil air putih diatas meja dekat lampu tidur. Aku menerimanya dan meneguk habis. "Terima kasih."

Harry menganguk dan kembali keposisinya semula. Menggelus - elus perutku yang yah sudah sekitar berumur dua bulanan. "Tidak apakah jika kita pergi berlibur?" Tanya Harry.

Aku tersenyum senang. "Tentu saja tidak apa - apa. Aku senang malahan, aku juga sudah bosan dirumah terus."

"Keysha memberikan kita fasilitas gratis di Hotelnya. Lumayankan untuk kita liburan." Ah ya ampun.. jadi itu maksud Harry? Memanfaatkan tiket gratis yang diberikan sahabat kecilnya itu. Harrykan pengusaha, sekalipun bayar juga tak masalah.

"Dimana?" Aku tidak bisa menutupi rasa kesalku mengingat teman Harry itu. Ia mencium suamiku dihadapanku! Apa ia tak malu?

Harry bergerak dan mensejajarkan posisi kami. Ia membawaku kedalam dekapannya. "Kau marah?"

Jelaslah. "Tidak. Marah kenapa?" Sanggahku.

Terlihat Harry menggulum senyum. "Ia punya hotel cantik di Fraser Island Australia. Jika ingin melihat Sydney juga gedung opera itu. Kita akan kesana. Jika kau mau sayang." Kecup Harry mesra pada keningku

Aku membalas sesaat kecupannya yang kuberikan pada rahangnya. Australia? Aku belum pernah sampai disana. Mungkin, bisa dicoba. "Jika kita kesana, apakah temanmu itu juga akan ada?"

"Mungkin."

"Kenapa jawabanmu tak yakin begitu."

"Aku tidak tahu kegiatan orang lain sayang."

Aku cemberut. Harry jelas benar. "Diana?" Harry menggelus pipiku. Aku melihat matanya. "Ada apa?"

"Sebenarnya aku menginginkan sesuatu." Senyum Harry misterius. Aku melihatnya penasaran. "Ingin apa?"

Harry menggaruk tengkuknya seolah malu mengatakan sesuatu. "Aku ingin kau buatkan coklat hangat juga sarapan seperti sandwich juga bacon. Aku ingin sekali memakannya dari buatanmu."

Nahkan, Harry bersikap aneh lagi. Apa karena kami sudah sah jadi tingkat manjanya sudah tak tertutupi lagi? Syukurlah aku pernah membuat masakan begitu jadi aku paham. Jika ia meminta makanan macam - macam jelas tak bisa kuberikan.

"Baiklah suamiku akan kuberikan." Ia tersenyum lebar dan bersama kami menuju dapur.

Setelah menikah kami berdua Harry memang langsung tinggal di rumah pribadinya. Home sweet home. Rumah sederhana dengan sejuta rasa.

My SEXY Guardian (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang