(13) Amerika II

49.7K 2.4K 91
                                    

Jangan lupa berikan Vote juga Comment dari kalian yach.

21+++
Akan muncul. Harap yang dibawah umur jangan dibaca ya.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Author Pov
Diana masuk kedalam kamar hotel dengan hati dongkol. Diana tidak menggira akan bertemu Bernard di Amerika. Diana hanya tidak suka mantan kekasih yang sepertinya semakin menyombongkan diri.

Kenapa aku bisa jatuh hati padanya?. Diana menggeleng aneh didepan kaca kamar mandi.

Ah aku tahu mengapa aku jatuh cinta padanya tiga tahun lalu. Ia begitu polos dan apa adanya. Tidak seperti sekarang, terlalu banyak topeng juga ia telah memiliki semuanya.

Dulu, ia begitu sosok yang penuh penyemangat. Sebagai seorang remaja dan juga pemuda yang hidup sederhana, Bernard adalah pemuda tampan yang sangat baik. Karena sifatnya itulah aku jatuh cinta.

Ketidak sengajaan pertemuan di sebuah Universitas membuat aku dan Bernard dapat bersama. Mungkin, seperti itulah jalan takdirku. Lagi pula saat itukan aku masih 17 tahun, anak gadis yang sedang membara.

Tapi hingga umurku yang sekarang aku tetap membara haha.

"Well, jelaskan pada papa siapa 'kekasih'mu itu sweety?" Joshua duduk diatas kasur hotel Diana sesaat Diana selesai dengan urusannya dikamar mandi.

Diana hampir saja berlonjak kaget. Terlebih ia masih naked didalam lilitan handuk hotel tersebut.

"Papa! Ya ampun. Apa-apaan papa?" Tegas Diana.

Joshua menarik alis kirinya.
"Jelaskan." Tuntutnya.

"Aku akan jelaskan tapi ijinkan aku dulu memakai pakaian terlebih dahulu. Bagaimana juga cara papa bisa mas-, ugh. Papa!" Diana semakin dongkol melihat Joshua yang keluar dari kamarnya menuju teras jendela.

"Cepat pakai bajumu. Papa menunggu disini." Jawab Joshua membelakangi Diana sambil menutup gorden besar tersebut.

Diana menarik nafas dan dengan cepat menggunakan pakaian apa yang dapat ia dapat. Kemeja putih dengan hotpants telah ia kenakan. Diana tidak ingin membuat Joshua menunggu terlalu lama.

"Papa." Diana membuka gorden besar itu dan ikut berdiri disamping Joshua yang sedang menikmati pemandangan gedung Amerika ditengah malam.

Joshua tersenyum dan mengelus rambut putri satu-satunya itu dengan sayang.
"Sweety, katakan kepada papa sekarang, apa yang kau pikirkan dalam mengatakan mempunyai kekasih?"

Diana sejenak berpikir.
"Aku hanya membalas perlakuan Bernard juga Audrey saja pa. Lagi pula, Harry yang kukatakan sebagai kekasih."

"Papa sudah menduga pasti Harry yang kau katakan kekasih." Senyum Joshua senang akan tebakannya yang benar.

"Benarkah? Aku pikir papa akan marah jika kukatakan dia." Ucap Diana terperangah.

"Diakan ajudanmu, jelaslah papa tidak akan marah."

"Kenapa aku rasa Harry itu istimewa untuk papa?"

Joshua menatap kedua bola mata Diana yang seakan ingin tahu.

"Karena dia sudah bekerja dengan baik." Senyum Joshua menggelus rambut Diana yang masih basah karena baru selesai saja mandi.

"Kau sudah tumbuh dengan dewasa sweety."

"Aku tidak mungkin kecil teruskan papa?" Tawa Diana.

Tiba-tiba suara dentingan ponsel Joshua berdering. Joshua segera menjawab panggilan itu. Diana yang disebelah Joshua menikmati pemandangan pada hotel berbintang di New York tersebut. Sudah lama sekali Diana tidak refreshing. Semenjak penculikan dirinya, batasan-batasan dari Joshua juga Denis mengekangnya.

My SEXY Guardian (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang