Dandy Anugerah, pemilik SMA INTERNAL di Jakarta, sudah menikah dan belum memiliki anak.
Di usianya yang baru 30 tahun, ia harus dijodohkan dengan wanita yang tidak dicintainya.
Adreana Candy Athalia, wanita yang sejak kuliah sudah mengincar harta dan ketampanannya. Reana terlalu terobsesi dengan Dandy sehingga ia melakukan segala macam cara untuk mendapatkan Dandy.
Termasuk meminta kedua orang tuanya untuk menjodohkannya dengan Dandy.
Kini, telah 4 tahun usia pernikahan mereka. Tapi Dandy tidak pernah kunjung menyentuhnya. Bahkan mereka selalu tidur di kamar terpisah.
Setiap pagi, Reana telah menyiapkan sarapan yang setiap hari selalu di delivery di restaurant langganannya.
Dandy baru turun dari tangga rumahnya dan akan langsung pergi ke kantor, saat ia melihat wajah Reana ia langsung berjalan ke pintu utama.
"Sayang, ayo sarapan dulu!". Reana berjalan mendekat dan berusaha untuk merapikan dasi tapi langsung ditepis oleh Dandy.
"Jangan pernah menyentuhku, iblis". Dandy langsung pergi dengan wajah dinginnya.
***
Suasana di SMA INTERNAL, tepatnya di kelas XII IPS 5 penuh dikerumuni oleh beberapa siswa/i yang ingin melihat drama sinetron baru.
"Eh bi ijah, lo itu udah 3 tahun duduk di kelas ini. Kapan sih lo mau pergi".
Erza yang biasa dipanggil Ja itu hanya diam dan melanjutkan tidurnya yang diganggu oleh Agnes and the genk.
"Eh tuli, wajar aja lo nggak pernah tamat dari sekolah ini. Kerjaan lo setiap hari cuma tidur, dasar dungu! Bodoh! Jelek! Upik Abu! Anak pengemis!"
Erza benar-benar marah ketika mendengar kata terakhir yang diucapkan Agnez.
"Eh CABE LABIL!! Gue nggak pernah ganggu lo, gue juga masih mampu buat bayar sekolah di sini. Jadi jangan pernah menghina orangtua gue".
Setelah mengatakan itu, Erza langsung mendorong tubuh Agnes dan langsung pergi ke kelas.
Ia sudah tidak peduli lagi, kalau 5 menit lagi. Pak Susilo, si guru sejarah akan masuk. Yang terpenting ia sekarang harus pergi.
Di usianya yang ke 23 tahun ini, ia belum menamatkan sekolah SMA nya. Sudah 5 tahun ia tidak naik kelas : 1 tahun di kelas X, 1 tahun di kelas XI dan 3 tahun di kelas XII.
Sebenarnya Erza ini tidak bisa dikategorikan sebagai murid yang bodoh bahkan ia sangat genius. Nilai Pelajaran Matematika dan Bahasa inggrisnya saja kalau dia mau bisa di atas 95.
Tapi kenapa ia tidak bisa tamat?
Kenapa ia tidak mau melakukannya, ini adalah alasan teraneh yang pernah ia katakan. Ia masih ingin merasakan masa-masa SMA yang indah meskipun ia harus di bilang bodoh dan idiot ia rela pura-pura menjadi bodoh.
Brakkkk
Saat Erza sedang melamun, ia tidak sengaja menabrak seseorang sehingga berkas yang dipegang seseorang itu terjatuh.
"Lo punya mata nggak sih?" Saat ini Erza benar-benar ingin memutilasi siapa saja yang berani mengganggunya.
Pria itu hanya diam, ia sibuk mengambil berkas-berkas yang tercecer di tanah. Sementara Erza ia mensedekapkan tangan di depan dada menunggu pria itu menyelesaikan aktivitasnya.
Seperti drama-drama di film India, pria itu berdiri dengan gaya slowmotion.
1 detik
2 detik
3 detik
Mereka sama-sama saling menatap.
Yang satu menatap karena tertarik dan yang satunya lagi menatap karena ketakutan.Mati aku, dia kan pemilik sekolah ini. Gimana kalau dia ngeluarin aku dari sekolah ini.
"Emmm, maaf pak saya tidak tahu kalau yang tadi lewat bapak, kalau bapak mau nabrak saya lagi, silakan!? Saya terima kok". Ucap Erza dengan gugup.
Dandy menaikkan sebelah alisnya saat mendengar ucapan Erza, awalnya ia mau marah tapi melihat wajah cantik Erza ada suatu ketertarikan sendiri. Entah ketertarikan dalam hal apa?
"Kamu ikut ke ruangan saya sekarang!". Perintah Dandy dengan dingin, sambil berjalan dengan angkuh ke dalam ruangannya.
Pertama kali yang ingin Erza katakan saat melihat ruangan Dandy adalah Amazing.
Ruangan ini benar-benar luar biasa untuk ukuran sebagai pemilik sekolah. Bahkan besar ruangan ini bisa 2 kali lipat dari kelasnya.
Didalam ruangan ini terdapat 2 Ac yang bisa membuat orang menggigil kedinginan, 1 set meja kerja sekaligus kursinya yang nyaman, 1 televisi 40 inch, 1 kulkas besar 2 pintu dan ada 1 ruangan lagi yang mungkin itu kamar sekaligus kamar mandi.
"Sampai kapan kamu mau berdiri disana".
Erza melihat Dandy yang sudah duduk di kursi kerjanya dan menatap ke arah dirinya.
Erza pun langsung duduk di sofa terdekat dan menundukkan kepalanya, Dandy masih menatap intens Erza.
"Erza Melody, usia 23 tahun dan sudah 5 tahun tidak tamat dari sekolah ini. Nilai raport benar-benar menyedihkan. 15 mata pelajaran ditulis dengan tinta merah, dan 1 mata pelajaran ditulis dengan tinta hitam".
Dandy berhenti sejenak untuk mengambil nafas, sementata Erza terus memilin roknya pertanda ia sedang ketakutan.
"Karena prestasimu yang menyedihkan itu, dengan berat hati saya akan mengeluarkanmu dari sekolah ini".
Pernyataan Dandy barusan membuat Erza lemas seketika.
"Saya mohon pak, jangan keluarkan saya! Saya berjanji tahun depan nanti saya bisa lulus".
Terdengar nada balasan meremehkan dari Dandy.
"Sudah 3 kali kamu mengatakan hal itu tapi nyatanya kamu tidak pernah lulus, keputusan saya tidak akan bisa di ganggu gugat, kecuali kamu mau jadi istri saya".
Erza melihat Dandy dengan marah.
"Saya masih punya harga diri, lebih baik saya keluar dari sini, terima kasih karena anda sudah bersedia menampung saya disini, permisi bapak Dandy Anugerah yang terhormat".
Erza langsung bangkit dari sofa dan pergi ke luar, tak lupa sebelumnya ia membanting pintu itu dengan keras dan kasar, meninggalkan Dandy yang sedang tertawa mengerikan. Pertanda yang buruk untuk Erza.
Bersambung ke KCM -02
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala cinta Membara 18+ ~End
RandomCerita romantis bergenre dewasa. Sengaja nggak buat sinopsis karena partnya nggak panjang dan konfliknya nggak berat. Yang baca cerita ini jangan lupa baca doa dan minta maaf sama Tuhan agar dosa sama pahala seimbang :) #Salam Cantik dari author