Author POV
"Selamat datang pasangan baru, lebih tepatnya kamu jalang perebut suami orang".
Suara yang terdengar sinis itu muncul bersamaan dengan kedatangan wanita yang sekarang sedang berdiri diiringi dengan senyum licik yang bertengger diwajahnya.
Tidak hanya sendiri, wanita itu muncul bersama pria yang terus menempelinya seperti ulat keket, dan jangan lupakan seringaian menyebalkan yang muncul dari wajah pria itu yang membuat ibu hamil yang ada digendongan Dandy ingin muntah seketika.
"Mau apa kau datang kemari?". Tanya Dandy dengan sinis dan dingin.
"Oh sayang".
'Cih'. Dandy berdecih saat mendengar ucapan menjijikkan dan bertele-tele itu.
"Langsung saja ke intinya Reana". Ucap Dandy dengan malas sekaligus muak melihat kehadiran Reana dan laki-laki yang tidak ia kenal yang jelas adalah kekasih gelap Reana.
"Aku kemari hanya ingin mengambil hakku yang belum kau berikan".
"Hak apa yang kau maksud?". Tanya Dandy dengan bingung. Ia menatap ke Erza sebentar yang masih berada di gendongannya. Lalu ia menurunkannya dengan pelan dan menyuruh Erza masuk ke kamar karena tahu pembicaraan ini akan panjang.
Setelah Erza masuk ke kamar barulah Dandy mengeluarkan seluruh unek-unek yang terpendam di otaknya kepada Reana.
"Apa maksudmu mengatakan itu? Hak mana yang ingin kamu ambil?? Bukankah aku sudah memberikan rumah itu sebagai syarat perceraian yang kau ajukan?".
"Kau belum memberikan Sekolah dan apartment yang kau miliki itu kepadaku". Jawab Reana dengan santai bahkan sambil mencumbu kekasihnya itu dengan mesra di depan Dandy.
Kali ini Dandy tidak bisa menahan emosinya, wajahnya sudah memerah darah bahkan tangannya sudah mengepal dengan kuat karena ingin menonjok wajah-wajah iblis berdosa yang ada di depannya.
"Slow down baby, jangan marah dulu!! Lebih baik kau baca dokumen-dokumen yang sudah kau tanda tangani itu."
Dengan kasar Dandy mengambil dokumen yang ada di tangan Reana dan membacanya dengan seksama.
"SIALL". Umpat Dandy dengan keras sambil membanting dokumen itu ke lantai.
"Well, jika melihat dari reaksimu seharusnya kau tau apa yang harus kau lakukan".
Kali ini laki-laki menyebalkan itu yang berbicara.
"Aku tidak menyangka bahwa sejauh ini kau ingin membuatku miskin Reana, kau adalah wanita busuk yang pernah ku kenal".
"Ya ya ya terserah apa yang ingin kau katakan, kali ini cepat bereskan barang-barangmu dan bawa wanita jalang itu pergi dari sini".
Dengan emosi Dandy langsung masuk ke kamarnya.
Erza segera mematikan laptopnya saat melihat Dandy masuk ke kamar dengan wajah penuh emosi.
"Ada apa kak?"
"Sayang, ayo cepat bereskan barang-barang kita".
"Lho? Kenapa kak?". Tanya Erza dengan bingung.
Dandy tidak menanggapi pertanyaan Erza, ia memilih untuk membawa Erza ke dalam pelukannya.
"Kak ?"
"Cerita sama aku?"
"Ini pasti ada hubungannya kan sama kak Reana?". Tanya Erza lagi karena pertanyaannya belum ditanggapi oleh Dandy.
Dandy memejamkan mata dan mengambil nafas sebanyak-banyaknya, jangan sampai ia menyalurkan emosinya kepada wanita tercintanya ini.
"Nanti kakak jelasin, yang pasti kita harus membereskan barang-barang kita dan segera keluar dari apartemen ini karena apartemen ini bukan milik kakak lagi".
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala cinta Membara 18+ ~End
RandomCerita romantis bergenre dewasa. Sengaja nggak buat sinopsis karena partnya nggak panjang dan konfliknya nggak berat. Yang baca cerita ini jangan lupa baca doa dan minta maaf sama Tuhan agar dosa sama pahala seimbang :) #Salam Cantik dari author