Erza POV
Mataku perlahan terbuka dan mengerjap untuk menyesuaikan cahaya lampu yang ada di kamar apartment ini. Tubuhku masih polos di tutupi selimut, aku menoleh ke samping tempat tidurku dan orang yang ku cintai tidak ada di tempatnya. Kemanakah dia??
"Mama tidak berhak untuk mengatur hidupku lagi, keputusanku sudah bulat untuk bercerai dengan wanita busuk itu".
"Reana itu wanita baik-baik Dandy, apakah kamu sudah buta tidak bisa membedakan yang baik dengan yang buruk?".
Sayup-sayup aku mendengar suara orang berdebat yang belum ke ketahui pelakunya. Karena penasaran aku mencoba mengintip dari lubang pintu kamar kecil ini. Aku melihat Kak Dandy sedang berdebat dengan mamanya.
"Mama yang buta karena sudah tertipu dengan kebaikan palsunya itu!". Dari Sini aku bisa melihat kalau Mama Ani tersenyum sinis ke arah Kak Dandy lalu ia tertawa dengan nada sumbangnya.
"Hahahahahha Dandy-Dandy ". Mama Ani masih tertawa sambil menggelengkan kepalanya.
"Kamu itu bodoh banget sih jadi orang, mama tahu kamu itu pasti sudah di hasut oleh wanita murahan itu sehingga kamu mau berpisah dengan istri yang kamu cintai itu. Mana wanita murahan itu?".
Kak Dandy mengepalkan tangannya dan dalam sekejap ia mengambil vas bunga yang ada di dekatnya lalu membanting dengan keras vas bunga itu ke lantai.
PRANGGGG
Pecahan vas bunga berserakan dimana-mana, tangan kak Dandy masih mengepal kuat, Rahangnya mengeras serta sorotan matanya begitu tajam.
"JANGAN PERNAH MENYEBUT ERZA SEBAGAI WANITA MURAHAN? APAKAH KAU TIDAK SADAR BAHWA KAU JUGA WANITA MURAHAN? KAU YANG MEREBUT AYAHKU SEHINGGA MENYEBABKAN IBUKU MENINGGAL KARENA BUNUH DIRI!". Kak Dandy membentak dengan keras di depan wajah Mama Ani.
Aku Shock mendengar fakta baru itu, selama ini yang ku ketahui bahwa Ibu Kak Dandy meninggal karena sakit bukan karena bunuh diri, aku masih sempat melihat dengan jelas kalau Tubuh Mama Ani menegang, ia mencoba untuk membela diri tapi Kak Dandy memotong perkataannya.
"Nak aku..."
"Aku bukan anakmu, kamu yang menghancurkan kebahagiaan keluargaku dulu. Jangan kau fikir aku tidak tahu semuanya. Kau penyebab ibuku meninggal!! Kau perusak keluargaku!! Pergi kau dari sini!! Aku sudah muak melihat wajahmu!! Terakhir kali aku ingatkan jangan pernah lagi ikut campur urusanku!". Ucap Kak Dandy dengan nada dingin.
AUTHOR POV
Mama Ani keluar dari apartment itu dengan air mata yang masih mengalir di pipi keriputnya, beberapa detik kemudian ia menghapus air mata palsu itu dan tersenyum sinis. Ia menoleh sebentar ke pintu coklat yang tertutup itu, Lalu Ia berjalan dengan angkuh menuju lift yang kebetulan kosong.
Dengan segera ia membuka tas brandednya dan mengambil smartphone canggih lalu menghubungi seseorang.
"Ya jalankan rencana selanjutnya".
"........."
"Aku sudah bertindak sejauh ini, pokoknya rencana ini tidak boleh gagal".
"........".
Sambungan teleponpun terputus, tak lama itu Lift sudah berada di lantai bawah. Mama Ani segera pergi ke basemant karena mobil mewahnya telah menunggu untuk diajak majikannya pergi ke tempat selanjutnya.
***
Apartment Dandy
Setelah Mama tirinya pergi tubuh Dandy langsung luruh ke lantai, ia menangis terisak karena memikirkan ibu kandungnya yang mati sia-sia akibat perbuatan licik wanita ular itu. Erza yang hanya memakai kemeja kebesaran milik Dandy langsung ke luar ke kamar saat mendengar suara isak tangis Dandy.
Dengan langkah perlahan ia berjalan mendekati Dandy yang masih duduk di lantai sambil menangis terisak-isak.
Baru kali ini Erza melihat laki-laki yang tangguh itu menjadi rapuh, ia duduk di samping Dandy dan membawa tubuh Dandy ke dalam pelukan hangatnya itu. Sesekali ia mengelus punggung Dandy yang masih bergetar. Ia membiarkan Dandy menumpahkan segalanya tanpa harus bertanya karena Erza tahu permasalahannya. Sementara Dandy ia masih menangis sambil memejamkan matanya karena merasa nyaman berada di dalam pelukan wanita yang dicintainya itu.
15 menit mereka bertahan dengan posisi yang sama tanpa mengubahnya, mereka masih sama-sama diam sebelum akhirnya Dandy membuka suaranya sambil mengubah posisi untuk tiduran di pangkuan Erza.
"Hari itu, saat kelulusan SDku tiba. Aku pulang ke rumah ingin memberitahu kabar gembira pada Ayah dan Ibu bahwa aku lulus dengan nilai tertinggi di sekolah. Tapi bukan senyuman dan pelukan hangat yang ku dapatkan, aku malah melihat ke dua orangtuaku bertengkar, di samping Ayah terdapat Mama Ani yang sedang mengandung buah cintanya dengan Ayah.".
Dandy menghela napas sebentar dan melihat reaksi Erza sejenak, Erza tampak tenang dan masih mengusap lembut kepala Dandy. Untuk sejenak Dandy memejamkan matanya karena merasakan bahwa Erza sedang menyalurkan ketenangan dan memberi semangat walau tanpa kata.
Dandy pun melanjutkan ceritanya.
"Ibuku menangis, ia langsung berlari ke dapur. Aku berlari mengejar Ibu dan saat aku sampai di dapur aku melihat ibu mengiris pergelangan tangannya. Ia menusuk perutnya sendiri. Aku mencoba untuk mencegah ibu tapi aku gagal, kata-kata terakhir yang aku ingat dari Ibu adalah "Ibu menyayangimu putra kebanggaanku dan jangan pernah sia-siakan orang yang kamu cintai". "
"Aku tidak menyangka bahwa kehidupan kakak lebih parah dari ku, aku masih beruntung karena masih ada Mbak Mira sama Mas Rangga yang masih mau menyayangiku dan menjagaku. Aku juga beruntung karena bisa bertemu dengan kakak. Aku janji akan selalu ada di samping kakak ketika kakak sedang bahagia ataupun susah. I Love You So Much My Cute". Erza mencium kening Erza dengan lembut dan di balas dengan kecupan singkat oleh Dandy.
"Terima Kasih sayang, karena kamu mau menerima aku apa adanya. Aku Janji setelah kamu lulus sekolah aku akan segera menikahimu dan kita akan tinggal bersama selamanya sampai raga memisahkan kita".
TBC
Jangan lupa vote sama commentnya ya readers.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala cinta Membara 18+ ~End
RandomCerita romantis bergenre dewasa. Sengaja nggak buat sinopsis karena partnya nggak panjang dan konfliknya nggak berat. Yang baca cerita ini jangan lupa baca doa dan minta maaf sama Tuhan agar dosa sama pahala seimbang :) #Salam Cantik dari author