Kala Cinta Membara - 19

19K 549 21
                                    

3 bulan kemudian

Tidak ada yang berubah dalam kehidupan Mama Ani dan Reana, setidaknya untuk sekarang mereka masih bisa bersenang-senang, menghabiskan harta Dandy yang tersisa. Reana belum berhasil mendapatkan harta David entah kenapa segala akses yang ia miliki dari kartu kredit hingga kartu debit yang diberikan David kepadanya tidak bisa digunakan.

Mungkinkah David selamat dan mengetahui kedoknya. Tapi jika itu terjadi, pastilah sekarang dia dan Mamanya sudah mendekam di dalam penjara.

'Nasib baik pasti sedang menimpanya' pikir Reana dalam hati.

Saat ini ia sedang menonton berita gosip di Channel Internasional Australia sambil duduk di sofa ruang tamu merangkap ruang menonton dan bersantai. Sesekali ia mengusap perutnya yang mulai terlihat menonjol memasuki usia kandungan 4 bulan lebih. Reana tidak tega jika harus menggugurkan anaknya meskipun itu harus mendapatkan tentangan dari Mamanya.

Akhir-akhir ini pertahanan tubuhnya mulai melemah, mungkin ini faktor kandungannya atau faktor yang lain karena Reana bekerja sebagai pelayan kafe dari pagi sampai sore hari, sementara malam harinya ia akan beristirahat di rumah. Tidak ada pekerjaan yang lebih mudah di dapatkan selain menjadi pelayan makanya Reana memilih menjadi pelayan. Faktor tabungannya yang semakin menipis membuat Reana terpaksa bekerja dengan profesi itu.

Sementara Mamanya tak perlu di tanya lagi, kerjaannya setiap hari hanya menghamburkan uang dengan shopping dan mabuk-mabukan di club malam.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, ia yakin 1 atau 2 jam lagi Mamanya akan pulang ke rumah ini dalam keadaan mabuk. Sebenarnya apasih faedah si Mama itu mabuk-mabukkan udah tua juga bukannya nyari amal malah nambahin dosa.

Reana lagi-lagi mendengus kesal saat memikirkan Mamanya dan kehidupannya yang ia yakini sebentar lagi tidak akan berjalan dengan lancar.

Tok tok tok

Bukan itu bukan bunyi ketukan pintu, lebih tepatnya itu suara gedoran pintu yang begitu keras.

"Reana! Reanaaaaaa?? Yuhuuu Mama Coming". Teriak Mama Ani dari luar.

Baru saja dipikirkan Mamanya itu sudah muncul mengusik ketentramannya. Ah tumben tidak pulang subuh, apa karena Mamanya itu di Usir dari club' malam karena tidak sanggup membeli minuman. Tapi Mamanya kedengaran mabuk.

"Woy Reana, itu anak lelet banget sih. Reana Mama udah kedinginan disini? Kalau kamu nggak keluar bisa mati konyol Mama disini". Teriak Mama Ani sekali lagi.

Reana berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan ke arah Pintu depan, daripada mengusik ketenangan tetangga lebih baik dia urusi saja Mamanya yang sedang tidak waras itu.

"Aduh Ma, sabar kenapa sih! Malem-malem gini teriak nggak jelas". Sungut Reana di depan mamanya.

Mama Ani mengibaskan tangannya ke depan pertanda menyuruh Reana minggir dari tempatnya.

"Minggir Mama mau lewat".

Dengan kesabaran hatinya itu Reana mengikuti perintah Mamanya lalu berjalan kembali ke ruang tamu setelah memastikan pintu terkunci.

***

Acara syukuran Aqiqah anak Dandy dan Erza berjalan dengan lancar. Mereka mengadakan acara itu di kediaman David. Ya sejak kejadian 3 bulan yang lalu Dandy, Erza dan si kecil Bima tinggal di rumah David. Bahkan Dandy bekerja di perusahaan mertuanya sebagai wakil direktur karena jabatan direktur masih dipegang papa mertuanya

"Pa, sini biar aku aja yang gendong kayaknya Farsa udah ngantuk banget". Saat ini David sedang menggendong cucu perempuannya yang sejak 1 jam lalu menempel kepadanya. Meskipun sesekali menguap pertanda sudah mengantuk tetapi si kecil Farsa tak ingin lepas dari dekapan nyaman kakeknya.

Kala cinta Membara 18+ ~EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang