Kala Cinta Membara -06

38.8K 865 17
                                    

Author POV

Tak terasa hari ini adalah hari terakhir UJIAN NASIONAl. Begitu nampak wajah-wajah keceriaan dan binar kebahagiaan karena perjuangan memeras otak mereka telah usai.

Tak terkecuali dengan Erza, ia begitu santai mengerjakan soal bahasa inggris seolah soal bahasa asing itu adalah soal untuk anak SD.

Bahkan ia selesai 30 menit lebih awal dari 2 jam waktu yang telah di tentukan, sisa waktu 1 jam setengah itu ia gunakan untuk masuk ke dunia kapuk dan membuat banyak pulau dan kubangan iler di atas meja.

Seorang pengawas berdebak tebal, berlipstick merah darah melaya dan berbody ibu-ibu beranak 5 itu dari tadi sudah mengawasi gerak-gerik Erza. Padahal yang paling penting untuk diawasi itu adalah gerombolan Agnes and the genk yang sedang menyalin kunci jawaban di meja yang telah mereka catat.

Tidak tahan dengan ketidak pekaan Erza yang telah masuk ke dunia mimpi, Ibu Sukma (salah satu pengawas) berjalan ke arah meja Erza yang hanya berjarak 3 meja dari menjanya.

"Erza Melody". Panggil ibu Sukma pelan.

Erza tidak merasa terganggu dengan panggilan bu Sukma, ia lebih memilih mengubah posisi yang lebih nyaman dan mengguman sedikit lalu tidur kembali.

"Erza Melody". Kali ini Bu Sukma sudah menambah volume suaranya, namun tetap tidak diindahkan oleh Erza. Seluruh teman-teman Erza tidak terganggu dengan teriakan bu Sukma, mereka lebih memilih untuk menyalin kunci jawaban karena bagi mereka ini adalah kesempatan emas untuk berbuat dosa.

Karena kesal tidak menjawab panggilannya, Bu Sukma lalu mengambil air di sebelah meja Erza tanpa izin dulu dengan yang punya lalu menyiramnya ke wajah Erza.

"Air gue". Ucap Yola pelan dengan nada tidak ikhlas.

"Nanti saya ganti 1 tangki". Ucap bu Sukma saat mendengar ucapan Yola. Ia lalu menyiram ke wajah Erza.

"Hujannn, banjir". Teriak Erza spontan bahkan ia telah berdiri di atas meja ujiannya.

Seluruh teman-temannya yang tadi sibuk sendiri sekarang mereka menertawakan tingkah Erza.

"Hujan-hujan, turun kamu dari atas meja itu". Ucap Bu Sukma dengan garang.

"Eh ada busuk". Seluruh teman-temannya lagi-lagi tertawa saat Erza keceplosan memanggil bu Sukma.

Bu Sukma tidak terima karena telah dipermalukan Erza, lalu dengan ganasnya ia menjewer kedua telinga Erza sampai memerah.

"Kamu ngatain saya busuk".

"Eh engga bu, itu Yola bu tadi yang bilang".

Yola tidak terima karena namanya telah disangkutpautkan.

"Eh kutu kenapa lo bawa-bawa nama gue, emang sih kenyataannya bu sukma itu busuk tapi kan bukan gue yang ngatain dia". Omelan Yola yang kelewat jujur itu menambah bu Sukma menjadi emosi.

"Yola nanti ikut saya ke kantor".

"Bu kenapa saya bu? Bukannya tadi ibu mau marah sama Erza karena dia tidur". Protes Yola tidak terima.

"Eh iya ya". Bu Sukma melotot ke arah Erza yang hanya di balas dengan kekehan anak itu.

Lalu dengan kecepatan super kilat kedua tangan bu Sukma telah bertengger di telinga Erza, menjewernya dengan penuh nafsu sampai telinga Erza memerah.

"Ampun busuk ampun, ibu wangi kok nggak bau serius deh demi BH Agnes yang warnanya udah bulukan dan demi ketiak Yola yang benar-benar wangi mengalahkan wangi WC Pria di SMA Internal ini".

"Eh simpanan oom-oom! BH gue masih cerah ya warnanya meskipun udah 2 tahun gue nggak ganti". Agnes sedikit mengintip ke dalam bajunya memastikan bahwa warna BH nya masih cerah. Ia tidak terima dengan tuduhan Erza yang sayangnya itu memang benar.

Kala cinta Membara 18+ ~EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang