ERZA POV
7 Bulan Kemudian
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat mengubah kehidupanku yang dulunya suram sekarang menjadi terang. Meskipun aku dan Kak Dandy tinggal di kontrakan sederhana berukuran 5 X 5 meter ini aku tetap bahagia.
Kami telah menikah sejak 7 bulan yang lalu, dan kini kandunganku telah berusia 8 bulan. Semakin dekat dengan waktu persalinan Kak Dandy semakin giat bekerja, ia lebih sering melembur untuk tambahan biaya persalinan dan perlengkapan dedek bayi kami.
Pekerjaannya yang hanya tukang cuci piring di restaurant itu tidak cukup untuk membeli vitamin dan periksa kandungan, Aku terpaksa banyak mengalah untuk tidak memenuhi nafsuku yang ingin makan ini dan itu, Aku juga cukup kasihan melihatnya yang selalu pulang malam. Aku tahu dia selalu kelelahan, bahkan pijatan-pijatan di bahu dan tangannyapun mungkin tidak cukup untuk menghilangkan rasa lelahnya. Tapi inilah pilihan hidup kami, memulai dari titik 0 dan bersama-sama saling mendukung untuk kesukesan masa depan.
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum Sayang".
"Wa'alaikumsalam".
Ucapan salam di pintu itu membuatku sadar dari lamunanku, itu pasti Kak Dandy. Dengan perlahan-lahan Aku bangun dari kasur tipis tempat tidur kami untuk membukakan pintu rumah yang sudah keropos di makan rayap. Dengan perut yang besar ini Aku berjalan dengan hati-hati, sesekali Ku rasakan tendangan yang heboh dari dalam perutku. Anakku pasti
tahu kalau ayahnya telah pulang."Eh Kakak, tumben jam segini udah pulang". Tanyaku heran apalagi melihat senyum anehnya itu ketika Aku melepaskan tangannya untuk ku cium.
"Kamu nggak senang kalau suaminya pulang cepat". Tanya Kak Dandy dengan raut wajah pura-pura marah
"Eh bukan gitu maksudnya". Kataku bingung.
"Udah-udah ayo masuk dulu nanti kakak ceritain". Ajak Kak Dandy mengabaikan kebingunganku.
***
AUTHOR POV
Seorang wanita terduduk lemas di kamar mandi setelah mengeluarkan isi perutnya 1 menit yang lalu. Ia mengeluarkan tespack yang baru di belinya kemarin untuk memeriksa sesuatu yang mengusik pikirannya akhir-akhir ini.
Ia bergerak-gerak gelisah memainkan kedua tangannya yang dingin sambil menunggu hasil tespack itu yang entah kenapa begitu terasa lama.
5 menit berlalu
Dengan tangan yang gemetar Reana mengambil tespack itu.
POSITIF
Ia tidak yakin dengan tespack yang pertama, lalu melihat Lagi tespack yang kedua dan ketiga. Hasilnya tetap sama yaitu POSITIF.
"TIDAK!! INI TIDAK MUNGKIN!!". Teriaknya histeris sampai membangunkan ibunya yang sedang tidur cantik.
"Re, ada apa sih pagi-pagi udah teriak-teriak? Kamu nggak tahu kalau mama baru tidur 1 jam". Protes Mama Ani yang merupakan ibu kandung Reana.
"TIDAK MUNGKIN! INI TIDAK MUNGKIN". Teriak Reana lagi yang masih tidak sadar dengan keadaan sekitar.
"REANA! SADAR KAMU KENAPA?".
Mendengar teriakan ibunya, Reana tersadar lagi dengan lingkungan sekitar. Air matanya mengalir dengan deras, Ia menangis dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala cinta Membara 18+ ~End
RandomCerita romantis bergenre dewasa. Sengaja nggak buat sinopsis karena partnya nggak panjang dan konfliknya nggak berat. Yang baca cerita ini jangan lupa baca doa dan minta maaf sama Tuhan agar dosa sama pahala seimbang :) #Salam Cantik dari author