Comeback kali ini diisi dengan beberapa perubahan yang signifikan bagi Seventeen maupun Carats sendiri. Seventeen mengusung tema yang berbeda dari album comeback sebelumnya, repackaged album terasa sangat menguras tenaga maupun pikiran para member. Semua terlihat sangat kelelahan. Namun mereka selalu ingat dengan Carats sehingga mereka bekerja keras seperti orang gila. Bahkan tidurpun kadangan hanya sejam-dua jam sehari. Tapi demi Carats, mereka rela memforsir tubuh mereka sendiri.
Menjadi seorang idol memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing. Tekanan dari seluruh arah tak menyurutkan semangat mereka menjadikan nama Seventeen dikenal banyak kalangan masyarakat. Tak hanya dalam lingkup nasional, namun juga dalam lingkup internasional. Mereka berharap, kerja keras mereka dalam bidang seni musik dan tari dapat menyumbangsihkan hasil yang memuaskan.
"Seokmin-ah, bangun. Kamu hanya punya waktu 20 menit buat persiapan." Seseorang mengguncang pelan tubuh yang lebih muda dengan suara halusnya. Bayangkan, bukannya bangun, Seokmin malah terbuai dengan suara Hyung imutnya tersebut.
"Hngg." Seokmin menggeliat dan malah menaikkan selimutnya menutupi wajahnya tak ingin dibangunkan. Ia baru saja tidur pukul 3 dan sekarang mereka harus bersiap dengan schedule hari inni. Jam menunjukkan pukul 4 dini hari. Di luar terdengar kebisingan para member yang bergantian mengambil alih kamar mandi untuk menyelesaikan acara bersiapnya. Jisoo berjongkok dan mengelus kepala Seokmin lalu tersenyum.
"Kamu bisa tidur di mobil, Seok, tapi kita benar-benar harus bergegas sekarang." Jisoo menepuk pipi Seokmin lembut. Seokmin menahan tangan Jisoo dan menempelkannya di pipi yang semakin tirus akibat dietnya yang disuruh oleh management.
"Hyung, aku lelah. Tapi aku ga pengen ngebuat Carats kecewa. Aku butuh tidur~" Seokmin merajuk dan menarik Jisoo ke dalam pelukannya. Jisoo menatap wajah Seokmin teduh, iapun sama. Sangat lelah. Tapi ia tak bisa berhenti begitu saja ketika impiannya kini telah terpenuhi dengan banyak nilai tambahan, seperti; memiliki Seokmin.
"Kamu tahu kita semua juga lelah, hang in there a little bit, okay? I know you're that strong guy, Lee Seokmin." Jisoo mendekap Seokmin erat dan mengusel di dada Seokmin membuat Seokmin tersenyum lebar. Ia paling suka jika Jisoo mendusel di dadanya. Terasa hangat, dan menenangkan. Seokmin mengusap punggung Jisoo dan mencium puncak kepala lelaki kucing di hadapannya.
"Thankyou Jisoo Hyung, i lobeu yo so much."
"I lobeu you too sayang."
***
Jisoo mendengus kesal. Matanya tak lepas dari keakraban sang kekasih dengan teman satu linernya. Sebenarnya itu sudah sering, tapi itu dulu. Ketika dirinya dan Seokmin belum memiliki status yang jelas. Dan entah kenapa, kali ini dia terbawa emosi. Mungkin karena tubuhnya yang sudah capek dan moodnya yang benar-benar anjlok karena kurang tidur. Sial. Harusnya Seokmin sadar dengan tingkahnya yang benar-benar membuat hatinya panas.
"Awas saja kamu, Lee Seokmin." Jisoo menengguk air putihnya dengan kasar hingga ia tersedak dan batuk dengan hebatnya. Matanya berair dan hidungnya merah terasa perih di dalamnya. Umpatan keluar dari bibir manisnya.
Seseorang menepuk-nepuk punggungnya dan mengusapnya lembut, "hati-hati Hyung." Jisoo menoleh dengan air mata yang menetes merasakan perihnya air yang masuk ke dalam kerongkongannya.
"Gausah pegang-pegan kamu, Lee Seokmin." Jisoo menghindar dari sentuhan kekasihnya yang menatapnya heran. Seokmin paham, jika Jisoo sudah memanggilnya dengan sebutan nama panjangnya, itu berarti Jisoo-nya sedang marah padanya. Seokmin mengernyitkan alis.
"Kamu kenapa hm?"
"Pikir sendiri," Jisoo melangkah meninggalkan lelaki jangkung tampan di depannya yang terkekeh. Sepertinya dia tahu alasan Jisoo menjadi cranky saat ini. Langkah lebarnya mengejar Jisoo yang mengusap hidungnya dan menepuk-nepuk dadanya pelan.
Seokmin memeluk tubuh ringkih di depannya membuat si kucing mendelik kaget. Hell, mereka ada di keramaian dan berani sekali Seokmin berbuat seperti ini. Seokmin tak peduli dengan Jisoo yang meronta minta di lepaskan, toh kekuatannya benar-benar tak berpengaruh kepada Seokmin. Setelah Jisoo tenang dan menghela napasnya panjang tanda ia menyerah, kekasihnya menumpukan dagunya di bahu yang submissive tersebut. Ingat. Walaupun Jisoo lebih tua dua tahun, dominannya tetap Lee Seokmin. Mau jadi apa kalau dominant-nya adalah Hong Jisoo?
"Kamu cemburu ya?"
"Udah tau masih nanya." Ketus Jisoo malah membuat Seokmin gemas. Jisoo yag marah memang terlihat menggemaskan namun Jisoo yang manja adalah kesukaannya. Sekarang lihatlah bibir merahnya tersebut! Mengerucut ingin dicium saat itu juga. Tapi Seokmin menahan hasratnya dan mencium pundak Jisoo.
"Jangn marah lagi. Toh kamu tahu siapa yang aku cinta kan? Jeonghan Hyung itu sudah seperti eomma bagiku. Harusnya kamu tahu." Jisoo tertegun. Benar juga. Matanya melunak dan akhirnya dia berbalik menatap Seokmin yang tersenyum hangat.
"Maaf, aku hanya terbawa emosi. Maafkan aku, Seokmin-ah." Jisoo tertunduk menyesal. Seokmin menarik pergelangan tangan Jisoo untuk menuju tempat yang lebih sepi. Ia tak mau desperate Jisoo menguasai kekasihnya.
"Sssh, it's okay. It's okay, Hyung. Kamu ga melakukan sesuatu yang salah. Aku paham. Kamu seperti ini karena kamu mencintaiku 'kan? Aku pun sama. This boy is yours, his voice is only yours, his smile just for you, his laugh is eternity because of you, his eyes only look for you, his heartbeat going crazy when with you, and his heart hurts everytime he's being away from you. And his life, only live for you." Seokmin mendongakkan wajah Jisoo yang berlinang air mata mendengr kalimat-kalimat manis dari seorang Lee Seokmin yang diucapkan dengan benar-benar tulus. Jisoo merasakan punggungnya diusap lembut menenangkannya.
"I'm so sorry, Seok."
"Stop saying sorry when you did nothing wrong, baby, aku sudah memaafkanmu sebelum kamu memintanya. I do love you. Only you. Hong soon to be Lee Jisoo. Get it?" Jisoo ditarik dalam pelukan kesukaannya.
"I know. Thank you my love."
"Thank you my darling."
Jisoo menatap seokmina dan menangkup wajah lelaki tampan kelebihan kalsium tersebut. Di dekatkannya wajah miliknya dengan Seokmin.
"And i'm yours." Jisoo mencium bibir Seokmin yang diblas dengan senyuman sang kekasih di pertengahan ciumannya.
Manis, dan kesukaannya.
"I lobeu you."
"I lobeu you."
.
.
A/N:
Halooo, balik llagi sama acuuuu. btw keknya aku bakal fokus bikin wonhui-seoksoo aja deh. aku ga tega betrayed jisoo buat jadiin seokmin topnya mingyu :( trus takut ga nge feel gituuu kalo bikin seokgyu. menurut kelen gimana? trus ada yang mau collabeu gaaa sama aku hehehe. thanks! jangan lupa comments nya biar q makin semangat nulis hihi.

KAMU SEDANG MEMBACA
cuplik-cuplik √ Seoksoo Wonhui
Fanfictionㅡ wonhui ㅡ seoksoo ✩ bxb drabble oneshoot some of it privated. you should follow me first🙏