wonhui

1.3K 78 2
                                    

Karena menemukanmu saat itu adalah suatu takdir yang masih aku syukuri.

---

"Wonwoo, lo udah dapet pengganti model yang kita butuhin belum? Perilisan selanjutnya udah deket banget loh. Dan kalau mau penjualan kita meningkat, berarti lo harus cari seseorang yang menuhin semua kriteria kontrak. Jangan sampai kayak kasus sebelumnya." Jeonghan, kepala marketing dari sebuah majalah brand terkini memijit keningnya yang terasa pusing karena model ter-top yang seharusnya menjalani photoshoot dengan agensi mereka tiba-tiba membatalkan kontrak kerja sama karena ada hal yang lebih urgent dia bilang.

Wonwoo menghela napas. Sebagai ketua pelaksana dan sekaligus fotografer, beban Wonwoo semakin terasa. Ia sudah luntang-luntung mencari mosel yang memenuhi kriteria sialan dari Yoon Jeonghan, tapi hasilnya nihil.

"Ya gue jua lagi usahain, Han. Gini deh, kasih gue waktu satu minggu lagi. Buat menuhin persyaratan ribet lo tuh butuh waktu, atau lo aja yang jadi modelnya. Gimana?" Wonwoo meletakkan kacamata bundarnya dan memijit pangkal hidungnya.

"Eh, nggak ya, bisa di rajam Seungcheol kalau gue ikut begituan. Lo tau gimana dia." Jeonghan memaki Wonwoo dengan matanya yang menyala-nyala. 

"Hahaha, santai. Makanya, lo kasih gue waktu."

"Yaudah, mulai dari besok, dan tiga harri ke depannya. Gaada bantahan atau gue persingkat lagi jadi dua hari."

"Sialan lo,"

---

" Gimana Soo? Kamu bisa?" Lelaki manis di depannya meringis tak enak hati. Wonwoo sebenarnya sudah tahu kalau Jisoo akan menolak permintaannya, secara ini sangat mendadak dan lagipula Jisoo pasti memilik offer pekerjaan model dengan bayaran yang lebih tinggi dari pada perusahaannya.

"Maaf, Won, bukannya aku ga mau atau gimana, tapi tanggal itu aku udah ada schedule pemotretan juga undangan dari suatu acara tv. Aku bukannya masalahin bayarannya, because you're my close friend, and i'd love to help you, but kalau misal aku cancel ini, penalti yang bakal aku dapetin bisa lebih dari setengah gajiku selama tiga bulan. Aku minta maaf, Won!" Jisoo menyatukan tangannya merasa bersalah.

"Hey, udah, gapapa, aku tahu kamu sibuk hehe, but in case, in case gituuu. I'm just trying out." Wonwoo menepuk pundak lelaki manis di depannya itu. Tangannya memberikan gesture bahwa ia tak masalah.

"Lain kali, aku pasti bakal jadi modelmu." Jisoo meminum jus stroberinya dengan wajah yang lucu. Wonwoo berpikir, 'ah, gimana mungkin orang-orang gasuka Jisoo. Secara, he got manners, intelligent, a really cute and pretty face, stable income, and a famous boyfriend,' 

"Ah iya! Aku ada kenalan yang yah, mendekti kriteria model yang kamu cari. Gimana? Should i ask him to come? Setahuku dia belum ada job offer akhir-akhir ini." Jisoo menggebrak meja pelan menyebabkan Wonwoo yang agak terlonjak kaget.

"Bener? Aku sih percaya aja sama kamu, Soo. Kamu bantu aku aja udah makasih banget." Wonwoo menyeruput cappuchino-nya pelan. Jisoo menampilkan cengirannya yang lebar dan segera membuka hapenya lalu fokus dengan kegiatan menelpon seseorang.

"Halo! Are you busy? No? Good then, so here, i got a request for you, but first, can you come? Okay, i'll send you an address, thank you!" Jisoo memang sering menggunakan bahasa inggris di dalam percakapannya. Maklum, dia blasteran. Wonwoo sudah terbiasa dengan Jisoo walaupun hanya menangkap beberapa maksud dari obrolan Jisoo dengan —who knows who
 tadi.

"He'll be here for a bit. Till then, let's talk about you." Jisoo menatap Wonwoo antusias dengan bibir yang masih melengkung kontras dengan matanya yang bersinar terang seakan apapun yang di dunia ini adalah hal positif. Wonwoo mengerang, he's sure Jisoo akan bertanya tentang private life-nya —again.

"No, there's nothing new about me lately. Masih Wonwoo yang sama terakhir kali kamu tahu, Soo." Jisoo mendengus dan mengibaskan tangannya tak percaya.

"Jangan bohong. Gimana? Pacar?"

"You have to be kidding, aku gaada waktu buat dating, Soo. I'm just focused with my job. I got no intention to do stuffs unnecesary." Wonwoo mengedikkan bahunya tak peduli.

"Well, i don't get it. Dating releasing stress, though? It's like, you have shoulders to cry on."

"I don't get it either. Dating is just increasing stress, and wasting time."

"Gosh, i bet you'll bite your own tongue when he comes here." Jisoo tersenyum remeh ke arah temannya yang kolot tersebut.

"Whatever."

---

"Jun, you can act whatever you want, pastikan left sidemu juga kamu tonjolkan." Arahan dari Minghao, asisten Wonwoo yang memandu jalannya photoshoot. Jun tersenyum mengiyakan membuat Wonwoo melebarkan matanya sejenak, ia berdeham dan bersiap di posisinya dengan kamera berada di tangannya.

"Junhui-ssi, kita bisa mulai." Ucapnya kaku. Ia masih tak terbiasa memanggil model yang ditemukannya berkat Jisoo sekitar 2 minggu lalu. Wonwoo membidik foto-foto Jun dengan wajah datarnya. Meskipun begitu, ia benar-benar tak ingin ketahuan kalau dadanya sedang bergemuruh hebat di dalam sana. Setiap kali Jun tersenyum, makan ia seolah akan kehilangan nafasnya. Peemotretan berjalan dengan lancar. Jeonghan yang mengawasi jalannya pemotretan juga terlihat puas.

"Baiklah. Cukup. Terima kasih untuk kerja samanya semua!" Wonwoo menurukan kamerany adan membereskan alat tempurnya yang daritadi berada di genggamannya. Jeonghan mengangkat kedua ibu jarinya dan tersenyum senang. Setelahnya,  Wonwoo duduk untuk memonitori hasil-hasil bidikannya. 

"Kamu memfotonya dengan bagus, aku terlihat tampan disitu," Wonwoo kaget dengan suara yang selama ini mengganggu pikirannya. Jun, dengan jarak wajah dengan miliknya hanya kurang lebih lima senti membuatnya terlonjak.

"Yah, well, kamu cukup bagus act natural when photoshoot, you kinda enjoy it so it's not a big deal though, lagiian kamu memang tampan," Wonwoo merasakan pipinya memerah engan cepat, kalimat yang terakhir dikatakannya dengan volume kecil. Jun menoleh ke arah lelaki rubah di ebelahnya. Manis. Bau cokelat menguar dari sekitar tubuhnya.

"Haruskah kita makan malem bareng?"

"Hah?"

"No rejection, Jeon Wonwoo."

"Eh?"

"Eh?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

A/N

iy hy aq cb

mj, Ang, 2018.

cuplik-cuplik √ Seoksoo WonhuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang