seoksoo

1.6K 121 6
                                    

Halo. Ini aku cerita terinspirasi dari foto yang Jeongcheol, Gyu, Jun, foto sama entah siapa itu di resto pas di Jepang. Awalnya mikir mereka cuman berempat, tapi ternyata OP bilang kalau ada Seokmin juga, tapi dia udah mabuk banget wkwkwk. Haduh gemes :( Mereka ngabisin 5-6 gelas red wine, anjai. Mainnya wine lha. Setelah itu Seokmin udah ga kuat, tapi yang lain masih lanjut minum -_- Gitu aja sih hihi. Enjoy!

**


TOK TOK TOK TOK!!!

Jisoo terlonjak dari posisi tidurnya dan segera berlari menuju pintu. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam dan orang yang ia tunggu sedari tadi belum juga datang. Jisoo mengintip dari kaca kecil yang biasanya ada di pintu hotel untuk mengecek siapa yang mengetuk pintunya tak sabar. Setelah ia ketahui itu adalah teman juga kekasihnya, Jisoo segera membukakan pintunya.

"Dia mabuk berat, semua yang tadi pergi bersamanya juga sudah ambruk, jadi aku berbaik hati membawanya ke sini, Hyung." Wonwoo, lelaki sipit itu menyerahkan tubuh Seokmin yang sudah ling lung tak karuan dengan gumaman tak jelas darinya.

"Minum berapa banyak?" Jisoo menghela napas mencium bau red wine yng masih melekat erat di tubuh Seokmin. Badannya menopang tubuh Seokmin susah payah.

"Dia hanya minum 5-6 gelas, kau 'kan tahu dia tak bisa minum banyak." Jawab Wonwoo mengedikkan bahunya. Jisoo terbelalak. Ia bilang hanya? Sialan si Seokmin. Dia sudah berjanji minum hanya dengan batas wajar.

"Hanya katamu? Astaga." Jisoo menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir. Wonwoo mendengus dan mendekap tangannya.

"Yang lain minum sampai 10 gelas. Jun juga. Aku heran kenapa dia cari mati sekali. Ini semua karena si tua Seungcheol—sialan itu. Dia menaruh taruhan siapa yang bisa paling banyak minum. Mingyu, Jeonghan Hyung juga sudah tumbang." Wonwoo menggeram. Seungcheol. Orang itu. Sudah tahu di jepang seharusnya mereka sibuk mempersiapkan debut pertam mereka disini, tapi dia malah sibuk membuat anggotanya gila karena minum.

"Ya sudah, kembalilah dan urus Jun, kau masih beruntung. Jun itu good drinker yang tak memiliki kebiasaan aneh ketika drunk." Jisoo meringis ketika badan Seokmin mulai memberat dan membuat tangannya keram.

"Yang sabar, Hyung. Kalau begitu aku kembali ke kamar dulu." Jisoo mengangguk dan meminta tolong Wonwoo untuk menutupkan pintunya sementara ia menyeret tubuh Seokmin menuju kasur. Jisoo menghempaskan tubuh Seokmin ke atas kasur dengan perlahan dan menghirup udara sebanyak-banyaknya karena terasa sesak ketika menumpu berat badannya dan Seokmin.

"Kamu ini. Aduh." Jisoo pusing sendiri ketika Seokmin menggumam kata-kata tak masuk akal seperti ia ingin sekali membeli kuda lalu terkikik juga meraung sendiri.

"Seok, ganti baju dulu." Jisoo menggoyangkan badan kekasihnya yang sedang mabuk tersebut. Mata tak fokus seokin melihat Jisoo dan tersenyum lebar bak orang gila.

"Hyungie~ Aku kangen kau." Seokmin menarik tubuh Jisoo hingga jatuh ke pelukannya. Jisoo mengelus kepala Seokmin sayang.

"Kau berjanji tak akan minum lebih dari 3 gelas, Seok."

"Hehe. Maafkan aku~ Seungcheo Hyung yang mengejekku. Dia bilang aku payah." Orang itu! Benar-benar akan habis ia besok dengan tendangan Jisoo.

"Mending kau dibilang payah olehnya apa membuatku kecewa?" Jisoo menatap wajah lelaki hidung mancung yang sekarang menatapnya sedih.

"Maafkan Seokmin." Seokmin berggerak menyusut ke arah dada Jisoo meminta maaf. Jisoo menciumi kepala Seokmin lembut dan menganggguk ringan.

"Kau tahu aku tak akan pernah bisa marah denganmu bukan? Tapi lain kali tolong jangan buat hatiku sakit." Seokmin menangis pelan dan memeluk Jisoo erat.

"Maafkan aku."

"Sekarang kau harus ganti baju. Aku ambilkan dulu." Jisoo melepaskan pelukan Seokmin dan berjalan menuju koper Seokmin untuk mengambilkan bebrapa setel baju. Dia juga mengambil waslap dan membasahinya dengan air hangat lalu kembali ke Seokmin.

"Bangun sebentar. Bar aku bersihkan dulu wajahmu." Seokmin menurut dan duduk bersila di atas kasur sambil memejamkan matanya dan menggumam memuji Jisoo sangat cantik sekali dan ia akan segera menikahinya. Kalimat-kalimat Seokmin membat Jisoo sontak memerah mukanya walau ia tahu Seokmin belum tentu ingat akan ucapannya saat ini karena terpengaruh alkohol.

Jisoo dengan telaten dan sabar mengusap setiap inchi wajah Seokmin dengan perlahan. Matanya menyusuri pahatan Tuhan yang entahlah sangat sempurna ini. Jisoo mendekatkan wajahnya dan Seokmin memajukan kepalanya.

Cup.

"Jisoo Hyung cantik. Dan manis. Lebih memabukkan daripada wine." Seokmin mengomel dan memeluk Jisoo hangat. Jisoo terkekeh dan segera menyelesaikan tugasnya agar keduanya bisa beristirahat lebih cepat. Tangannya cekatan membuka pakaian Seokmin dan menggantinya dengan kaos kebesaran milik Seokmin. Setelah itu ia menidurkan tubuh sseokmin dan menyelimutinya dengan selimut tebal.

"Jaljayo, Seokmin-ah." Jisoo mengecup kening Seokmin lama.

"Jalja, Hyung. Saranghae."

"Nado saranghae." Setelah itu ia melihat Seokmin meringkuk seperti anak anjing yang menggemaskan. Jisoo tersenyum lembut dan segera merebahkan tubuhnya di atas kasur miliknya. Matanya terpejam dengan perlahan.


cuplik-cuplik √ Seoksoo WonhuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang