Jangan Hiraukan Sayuran.

504 62 2
                                    

Sesampainya di kantor, Momoi telah kembali dari pengumpulan data, dia telah mendapatkan banyak wawancara dan bahan baru untuk artikel.
"Semuanya! Aku ada informasi penting." Kata Akashi sedikit menekan nadanya, dia juga berwajah sangat serius sehingga membuat yang lainnya berdebar.
"Untuk rubrik favorit dan referensi adalah, soal makanan!" tambahnya.
"Ha?" respons semuanya heran dan bingung.
"Tunggu, Akashi. Rasanya basket dan makanan itu tidak menyatu nanodayo." Sangkal Midorima cepat.

"Hei, hei Midorima. Itu sama sekali tidak benar, makanan dan basket itu satu kesatuan." Kata Aomine yang setuju.
"Jika basket soal laki-laki, maka laki-laki itu soal daging. Itu cukup bagus." Tambah Kagami yang juga sepakat.
"Un, benar. Camilan yang nikmat juga harus bisa dinikmati oleh banyak orang." Murasakibara ikut bicara dan sepakatlah sudah.
"Oii!!!" seru Midorima tidak terima.

"Tenanglah Midorima, menurutku ini ide yang bagus. Makanan dan basket, kita akan membahas menu yang cocok untuk pemain basket di segala kalangan." Jelas Akashi dengan senyumnya.
"Hm. Baiklah, kita akan coba untuk rubrik minggu depan nanodayo." Balas Midorima membenarkan kacamatanya.
"Tapi makanan ya.. Apa yang harus kita tulis?" Tanya Momoi mencoba berpikir.

"Kagami, kau pandai memasak kan? Apa makanan yang kau suka?" Akashi mencoba bertanya pada seluruh anggotanya soal makanan favorit dan yang tidak disukainya.
"Aku tidak suka pare."
"Aku tidak suka pedas."
"Acar timun?"
"Aku tidak suka sayuran."
"Natto."
"Aku bisa makan semua makanan."

"Ini sedikit susah, tapi sudah pasti kalian membenci sayuran." Akashi meletakkan tangannya di dagu sambil berpikir.
"Padahal sayuran tidak seburuk itu kok. Murasakibara bisa makan bibimbap kan? Bukankah itu semua berisi sayur?" tanya Kuroko penasaran.
"Eeh jangan mengingatkanku begitu, rasanya berbeda tahu. Dan aku tidak makan sayur!" balas Murasakibara yang terdengar seperti anak kecil.

Tapi ide Akashi memang sangat bagus, dia bisa dengan mudah menggabungkan apa yang ada di dalam diri setiap timnya. Hanya saja Kuroko merasa ditipu, dia pikir akan menerbitkan sebuah majalah tentang karya sastra, tapi malah basket dan makanan. Yah, meski begitu tetap saja dia menikmatinya.

"Aku jadi ingat, bagaimana buat ulasan soal makanan yang ada di sekitar Kyoto?" kata Momoi memberi saran, dia baru ingat jika beberapa klub basket Tokyo akan berkunjung ke Kyoto.
Mereka mungkin bisa memberi ulasan pertamanya soal itu, apalagi tim basket itu adalah kumpulan anak-anak SMA.

"Mereka sedang dalam masa pertumbuhan, sudah pasti mereka lebih banyak makan daging." Kata Aomine dan Kagami bersemangat.
"Tidak! Mereka anak SMA, maka biayanya minimalis. Karena itu sayuran lebih diperlukan, nanodayo." Bantah Midorima yang disetujui oleh Kuroko.

"Tidak tidak, mereka butuh dessert untuk meningkatkan gula darah." Kini giliran Momoi dan Murasakibara yang menyatakan pendapatnya.
Mereka saling berdebat dan mengemukan restoran terbaiknya, tak ada yang mau mengalah satupun, hingga akhirnya Kuroko memberi saran adil.
"Kita buat menu hidangan untuk mereka semua, aku tahu beberapa restoran dengan kualitas baik harga minimalis." Jelasnya yang disetujui oleh semua orang.

Akhirnya mereka sepakat untuk mengerjakan dua pekerjaan sekaligus, menyusun artikel soal basket dan membuat rubrik makanan. Karena pekerjaan yang lebih berat maka semuanya baru bisa pulang pukul 7 malam.

"Bagaimana kalau coba salah satu restoran daging di sekitar sini?" ajak Momoi yang disetujui oleh semua orang kecuali Akashi.

"Aku sudah harus pulang, lagi pula aku tidak akan membayar untuk kalian." Balasnya cuek dan membuat semua rekannya kecewa.
"Kalau soal restoran yang lezat tapi murah, aku tahu tempatnya." Tambah Kuroko, semua orang mulai mendongak bahagia kembali.

Meski sudah menolak dan hendak pergi, tapi Kuroko kembali menyeret bosnya itu ke sebuah restoran kecil yang ada di pinggir jalan. Suasananya cukup ramai dan sesak, tapi mereka berhasil mendapatkan tempatnya.
"Eh? Restoran China? Serius?" tanya Aomine berbisik pada Kuroko.
"Un, sepertinya ini bagus untuk perayaan kan? Lagi pula jika rasa dan kualitas, restoran ini lebih baik dari yang besar di sana." Balas Kuroko sambil menunjuk beberapa restoran di luar.

Basketlicious (KnB Fanfic) [AkaFemKuro] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang