Confession.

344 48 6
                                    

"Bukankah lebih baik aku berhenti dan tidak bersamamu?" Tanya Kuroko dengan nada lemahnya.

Seketika ekspresi wajah Akashi berubah jadi tidak menyenangkan. Dia tampak kesal, dan ingin menarik tangan gadis di depannya ke tempat yang sepi. Hanya saja nuraninya enggan menyakiti atau membuatnya menangis kembali.

Berusaha menjernihkan kepalanya dengan menghela nafas panjang, Akashi lebih memilih merangkai kata-kata yang jujur.
"Aku tidak mengerti." Kata Akashi dengan nada yang begitu lembut.
"Aku sama sekali tidak mengerti dengan tindakanku. Aku benar-benar tidak mengerti. Tapi... Aku hanya ingin kau tahu."

Akashi terdiam mencoba meyakinkan dirinya untuk kembali berkata jujur.
"Aku melakukan semua hal tersebut bukan karena kau bawahanku. Atau sekretarisku. Aku juga tidak paham apa aku menyukaimu atau tidak. Bukan maksudku mempermainkanmu atau menyakitimu..." Kuroko hening, jantungnya berdebar antara sesak di dadanya.

"Aku melakukannya karena itu adalah dirimu... Karena kau adalah Kuroko Tetsuna." Balas Akashi menatap dengan penuh kejujuran dan ketulusan pada kedua mata turquoise milik gadis manis di depannya.

.

.

.

Mungkin Akashi belum bilang pada Kuroko jika dia adalah fansnya yang pertama. Saat kelas 1 SMP, dia tertarik dengan novel web yang tidak sengaja ditemukannya di sebuah situs khusus sekolahnya.

Situs itu memperlihatkan hasil karya para siswanya, yang berarti Kuroko juga termasuk bagian dari SMP Teikou. Tapi ia tidak menyelesaikannya karena kenaikan kelas 2, dia harus pindah ke sekolah lain yang memiliki klub basket putri.

Akashi tertarik dengan novel itu karena menceritakan tentang basket, dan masa muda. Ia tidak menyangka jika karya yang menurutnya begitu indah justru dihiraukan oleh orang-orang. Dia adalah orang pertama yang mengomentari novel milik Kuroko.

Dari sebuah sapaan kecil, berubah ke sebuah pertemanan yang unik. Akashi mengira Kuroko seorang laki-laki karena nama penanya. Dan Kuroko tidak tahu jika laki-laki yang menjadi penggemarnya adalah Akashi, karena namanya berbeda. Mereka jadi dekat, dan saling menyemangati satu sama lain untuk berjuang dengan masing-masing tim basketnya.

Mereka tidak pernah bertemu sebelumnya, bahkan tidak berhubungan lagi setelah sesuatu yang buruk terjadi pada Akashi. Sampai beberapa waktu lalu sebelum Kuroko bekerja di bawah naungannya ketika berada di Tokyo, tidak sengaja Akashi berpapasan dengannya. Keduanya sedang berada di sebuah toko buku, Kuroko tengah merencanakan untuk menerbitkan bukunya. Mendengar nama penanya membuat jantung Akashi rasanya kocar kacir ingin meninggalkan tubuhnya.

Bagaimana tidak? Dia selalu berdebar menerima pesan dari seseorang yang dianggap laki-laki. Dia hampir gila, dan memutuskan untuk menjadi biksu karena berpikir dia menyukai laki-laki. Bahkan dia sudah menyiapkan semua keberaniannya kalau sampai bertemu dengan 'laki-laki' idamannya.

Tapi! Semua langsung terbantahkan. Setelah ia melihat seorang gadis dengan tubuh yang tak terlalu tinggi, ramping, rambut panjang yang diikat satu, manik turquoise jernih dengan bulu mata panjang, dan lentik. Suara yang amat lembut menggetarkan hati, dan senyum yang tipis tapi begitu manis.

Sip! Setidaknya dia bisa lega sekarang. Akashi mencari tahu soal Kuroko dan memberikannya penawaran pekerjaan lewat email undangan, dan untungnya gadis itu segera menerima. Mereka pun bisa bertemu untuk kedua kalinya saat wawancara. Tapi Kuroko tidak mengetahui siapa Akashi yang sebenarnya.

Hati siapa tak berbunga, jika orang yang dicinta ada di depan mata. Begitu pula Akashi, tapi ia masih terlalu dongkol untuk sadar bahwa yang dirasakannya adalah cinta. Kecuali sekarang...

Basketlicious (KnB Fanfic) [AkaFemKuro] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang