| 3. Rumah Maxel |

14.6K 1.5K 76
                                    

"Alexa, aku minta maaf soal kemarin. Aku pikir hanya minum sedikit tidak membuatku mabuk."

"Tidak apa, Kate. Lupakan saja."

Hari ini Alexa kembali ke aktivitas sekolahnya. Sampai gerbang sekolah Kate langsung menghampirinya untuk meminta maaf soal kejadian acara pesta dirumah Stev.

"Baiklah. Tapi ngomong-ngomong, kemarin kau diantar pulang oleh siapa? Stev bilang dengan temanmu?" Tanya Kate.

Mendengar pertanyaan Kate, Alexa jadi mengingat kejadian pembunuhan itu. Sampai sekarang ia tidak memberitahukan kejadian itu pada siapupan karna takut.

"Iya temanku. Tetangga dirumah lamaku. Dia ingin tahu rumah baruku dan menginap." Bohong Alexa, Kate hanya menganggukkan kepala tanpa curiga.

Sampai diruang kelas, Alexa dan Kate langsung duduk dikursinya masing-masing. Kelasnya sudah ramai oleh murid-murid kelas.

Ada yang bermain dan mengobrol sambil menunggu guru datang. Bahkan ada yang sesekali melirik Kate dan Alexa untuk dijadikan bahan pembicaraan.

"Kate, aku ingin menanyakan sesuatu padamu."

Kate yang sedang memakai bedak langsung menengok ke arah Alexa.

"Ada apa?"

"Apakah dikota ini sering terjadi kasus pembunuhan?" Tanya Alexa dengan suara yang kecil.

"Pembunuhan?" Kate mengernyitkan dahinya berpikir, "kalau dulu sering terjadi. Sekarang mungkin masih ada tapi tidak terlalu sering. Beritanya juga tidak seramai seperti dulu."

Alexa menganggukkan kepalanya mengerti.

"Memangnya kenapa?" Tanya Kate.

"Aku melihat pembunuhan." Cicit Alexa. Mendengar itu Kate langsung menghentikan 'MakeUp' nya. Dia duduk merapat dekat dengan Alexa.

"Kau serius?! Dimana?!"

Seketika penghuni kelas melihat ke arah Alexa dan Kate. Alexa hanya tersenyum kaku ketika mereka melihat ke arahnya.

"Disebuah gang tidak jauh dari rumah Stev. Aku lupa nama jalannya." Cicit Alexa.

"Lalu apa yang kau lakukan?" Tanya Kate penasaran.

"Aku diam, mengumpat, lalu kabur." Singkat Alexa.

"Oh my god! Dulu memang sering terjadi. Bahkan terjadi pembunuhan berantai. Kau tenang saja, ayahnya Stev pasti akan membereskan semuanya."

"Ayahnya Stev?" Bingung Alexa.

"Ayahnya seorang polisi dengan pangkat tinggi yang sering mengurusi kasus pembunuhan."

()()()()()

Tok Tok Tok

"Ya?"

Alexa langsung membukakan pintu rumahnya ketika mendengar suara ketukan dari pintu luar.

Dibukanya pintu itu cepat. Dia terlihat kaget sekaligus kebingungan melihat Mrs.Elena.

"Mrs.Elena? Ada apa?" Tanya Alexa.

"Hmmn..begini. Tante ingin meminta tolong." Kata Mrs.Elena kelihatan gelisah.

"Boleh. Ada yang bisa saya bantu?"

"Tante harus pergi ke salah satu rumah saudara. Sedangkan..sedangkan Maxel, kau tahu sendiri kan dia tidak bisa berjalan terlalu jauh." Ucap Mrs.Elena.

"Biasanya jika tante ingin pergi keluar rumah, tante akan menitipkan Maxel pada paman Sam -tetangga samping rumah. Tetapi sepertinya dia sedang tidak ada dirumahnya." Ucap Mrs.Elena lagi.

MAXELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang