Alexandra menatap keluar kaca mobil yang ia tumpangi bersama orang tuanya. Melihat pemandangan pohon-pohon yang berjajaran rapi dengan kilauan cahaya matahari yang terpantul dari kaca mobilnya.
Hari ini adalah hari Alexa bersama keluarganya pindah rumah ke New Orleans. Ayahnya dipindah tugaskan ke New Orleans dalam pekerjaannya.
Sebenarnya Alexa menolak untuk mengikuti kedua orang tuanya. Dia memilih untuk menetap di California bersama nenek dan kakeknya. Dia tidak bisa meninggalkan kehidupan senang-senangnya disana bersama teman-temannya yang berkehidupan mewah.
Alexandra ragu bisa menemukan teman yang sama di California.
Mobil yang dikendarai Alexa berhenti didepan rumah yang menurutnya lumayan nyaman. Rumah bertingkat dengan gaya 'Classic'. Didepan rumahnya dikelilingi rerumputan serta bunga-bunga yang berwarna warni. Penghuni sebelumnya pasti suka sekali berkebun.
Alexa turun dari mobil dengan 'Headset' yang masih menempel ditelinganya. Dengan kaos bergaris serta rok pendek berwarna merah muda, Alexa menatap rumah baru didepannya.
"Alexa! Bantu ayahmu mengeluarkan barang dibagasi mobil! Ibu akan membersihkan ruang kamarmu dulu." Teriak ibu Alexa dari dalam rumah.
"Yes, Mom!" Ucap Alexa malas.
Barang yang dibawa keluarga Alexa tidak terlalu banyak, karna sebelumnya ayah Alexa membawa peralatan rumah yang berat lebih dulu kerumah ini.
Ayah Alexa menyerahkan satu kotak kardus yang berisi pernak-pernik kamar Alexa. Alexa mengambilnya dan langsung membawanya masuk ke dalam rumah. Yang ia tidak ketahui liontinnya jatuh dari kotak pernak-pernik tersebut.
()()()()()
Kamar Alexa terletak dilantai dua. Kamarnya cukup luas dengan satu kamar mandi didalamnya. Alexa sibuk menata barang-barangnya dimeja belajar. Beberapa boneka kecil hampir memenuhi meja belajarnya.
Alexa meletakkan meja belajarnya didepan jendela kamarnya. Mencoba suasana nyaman belajar dengan membuka jendelanya lebar agar angin masuk kedalam kamarnya.
Dari jendela Alexandra dapat melihat jendela rumah tetangganya, tertutup rapat oleh kain jendela berwarna putih.
Alexa berhenti menata buku-bukunya dimeja. Matanya menyipit melihat jendela tetangganya itu. Tadi, Alexa merasa seperti melihat bayangan seseorang lewat dari balik kain putih itu. Ia terus menatapnya lama tapi tidak ada apapun.
Gadis itu kembali menata barang-barangnya. Namun dengan pelan dia menengok kembali ke jendela tetangganya itu. Matanya menyipit. Dia lihat dengan jelas bahwa seseorang sedang melihatnya. Mengintip diantara kain putih jendela itu.
Alexa tersenyum kecil menyapa seseorang dibalik kain itu. Jika perempuan, mungkin ia bisa mengajaknya berteman. Tapi senyumannya memudar ketika dia berpikir, untuk apa tersenyum jika dia tidak tahu seseorang dibalik sana membalas senyumnya atau tidak.
Mengabaikannya, Alexa kembali menata barangnya dimeja belajar dan menutup rapat jendela kamarnya.
()()()()()
Hari pertama disekolah barunya, Alexa tidak merasa kaku. Setelah perkenalannya didepan kelas, banyak siswa yang mengelilinginya. Meminta perkenalan lebih dekat.
Ia pikir, ia akan susah beradaptasi dengan sekolah barunya. Tapi dia dengan cepat mendapatkan teman baru yang berpikiran sama dengannya.
Namanya Kate, remaja perempuan berambut merah. Rambutnya yang nyentrik dan bergelombang itu membuat Alexa melihatnya berbeda dari siswa yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAXEL
Misterio / SuspensoAlexandra dan keluarganya pergi ke desa terpencil New Orleans dengan rumah barunya. Disana Alexandra mencoba beradaptasi dengan rumah barunya, sekolah, dan lingkungannya. Berawal saat ibunya menyuruhnya untuk memberikan kue sebagai 'Salam Tetangga'...