| 6. Noah |

12K 1.4K 44
                                    

"Selesai! semua baik-baik saja." kata ayah Alexa yang baru saja selesai memperbaiki saklar lampu rumahnya.

"Maafkan kami harus terjadi kesalahan teknis pada acara ini." ucap ibu Alexa dengan menyesal.

Semua teman-teman Alexa kembali menikmati pestanya dengan makan berbagai manisan diatas meja. Alexa sedikit malu, hanya saja dia mencoba tersenyum tidak memperdulikan sekitarnya. Dilihatnya Kate berlari kecil menghampirinya.

"Oh! aku takut sekali, tiba-tiba lampu toiletmu mati, Lalu menyala seketika."

"Iya, tadi ada sedikit masalah." ucap Alexa.

Lalu dia menatap seseorang yang berada dibelakang Kate. Ia tersenyum melihatnya, sedangkan Kate bingung melihat Alexa yang tiba-tiba tersenyum. Kate langsung menengok ke arah yang dilihat Alexa.

"Wow, pangeran katak datang." kata Kate ketika melihat Maxel datang menghampiri Alexa dengan mengayuh kursi rodanya.

Maxel dengan 'Sweater' coklat kotaknya dan celana 'Jeans' warna biru tuanya terlihat berbeda. Biasa namun menawan.

"Dia terlihat tampan." bisik Kate pada Alexa.

"Kau bilang tidak akan datang." kata Alexa tersenyum mengejek.

"Kejutan." ucap Maxel tersenyum sambil menaik turunkan bahunya, "Selamat ulang tahun." Maxel memberikan sekotak bingkisian kado yang langsung diterima oleh Alexa.

"Terima kasih." senyum Alexa, "Kalau begitu langsung masuk saja, kita makan." kata Alexa yang dibalas anggukkan oleh Maxel.

"Biar aku yang mendorong kursi rodamu, Maxel." ucap Kate.

"Tidak. Tidak perlu."

Mendengar tolakkan itu membuat wajah Kate berubah masam. Alexa melihat Maxel menatap tajam pada Kate langsung mengingat betapa bencinya Maxel pada Kate.

"Okay." kata Kate sambil meninggalkan Maxel dan Alexa.

()()()()()

Hari ini Alexa sedang membersihkan halaman rumahnya usai pestanya tadi malam. Banyak sampah yang menumpuk dihalaman rumahnya, tapi tidak menyurutkan semangat pagi Alexa.

Hatinya senang ketika Maxel datang ke pesta ulang tahunnya. Tak sedikit juga teman-temannya yang melihat ke arah Maxel penasaran, mungkin mereka merasa asing melihat seseorang yang menaiki kursi roda.

Maxel memberikannya kado berisikan 'Sneakers' kesukaan Alexa yang berwarna biru muda. Dia juga berkata ketika ingin membeli kado untuk Alexa dia merasa bingung apa kesukaan Alexa. Ia mendapatkan rekomendasi itu dari ibunya.

Seseorang bersepeda melewati Alexa yang sedang menyapu depan rumahnya. Orang itu memberhentikan sepedanya dan melangkah mundur menatap wajah Alexa sambil melepaskan alat pendengar musik ditelinganya.

"Hai, sepertinya aku pernah melihatmu." ucap orang itu.

Alexa terkejut ketika orang asing menyapanya. Alexa menatap orang itu, lalu pipinya bersemu merah ketika dia mengingat orang yang ada didepannya ini.

"Ah ya! aku ingat. Kau perempuan yang ada di 'Market' waktu itu kan? masih ingat denganku? waktu itu kau ingin mengambil minyak zaitun."

"I-iya, aku ingat." kata Alexa gugup.

"Kita belum berkenalan. Namaku Noah, Kau?" tanyanya sambil mengulurkan tangannya. Alexa menatap uluran tangan Noah, dan ragu untuk berjabat tangan.

"Aku Alexa." kata Alexa sambil berjabat tangan.

"Jadi, kau tinggal disini?" tanya Noah sambil melihat-lihat rumah Alexa.

"Ya, begitulah." Alexa gugup.

MAXELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang