Alexa berguling nyaman. Rasanya dia tidak pernah tidur senyenyak ini. Selimutnya begitu hangat memeluk tubuhnya.
Tapi seketika Alexa mengingat sesuatu. Sejak kapan dia berada ditempat tidur? Alexa mengingat dia sedang dirumah tetangga sebelahnya itu.
Alexa membuka matanya dan bangun dari tidurnya. Dia terkejut ketika mendapati dirinya berada disebuah kamar, entah kamar siapa.
Ia tambah terkejut ketika melihat Maxel disampingnya, sedang duduk bersender dikepala ranjang sambil membaca buku.
"Apa-, aku dimana?" Bingung Alexa.
"Dikamarku." Jawab Maxel tanpa melihat Alexa. Alexa langsung bangun dari tidurnya dengan cepat.
"Ba-bagaimana bisa?!"
Suara pintu terbuka terdengar ditelinga Alexa. Dia melihat Mrs.Elena menatapnya sambil tersenyum, sedangkan Alexa wajahnya memerah karna malu satu kamar bahkan satu tempat tidur dengan seorang laki-laki.
Rasanya seperti orang tuanya yang menangkap basah dirinya dikamar hotel dengan teman kencan.
"kau sudah bangun?" tanya Mrs.Elena ramah.
"Ma-maaf, tante. Aku ketiduran." Ucap Alexa.
"Tidak apa-apa. Seharusnya tante yang meminta maaf. Kamu jadi ketiduran, pasti kamu bosan ya."
"Tentu saja tidak tante." Ucap Alexa cepat, "Tapi, siapa yang membawaku ke tempat tidur ini?" tanya Alexa.
"Tentu saja ibuku. Siapa lagi? kasihan ibuku menanggung berat badanmu." Ucap tiba-tiba Maxel.
"Kan aku sudah meminta maaf. Lagipula aku tidur disofa juga tidak apa-apa."
"Sudah-sudah." Ucap Mrs.Elena menenangkan. "Kalian makanlah dulu, pasti belum makan, bukan? Alexa ayo makan dulu, tante membawa makanan tadi. Sebagai permintaan maaf tante ayo kita makan bersama."
^^^^^
"Terima kasih, Alexa. Lain kali mainlah kesini lagi."
"Iya tante. Makasih juga untuk makanannya. Kalau begitu saya pulang dulu ya." pamit Alexa yang kemudian begegas kembali kerumahnya.
"Tunggu Alexa!"
Alexa berhenti melangkah ketika ada yang memanggil namanya. Dia menoleh ke belakang asal suara itu. Ternyata Maxel dengan kursi rodanya berada disamping tante Elena.
"Se-sering-seringlah main kesini lagi. Kita bisa bermain 'Ular Tangga' atau yang lainnya." kata Maxel.
Alexa terdiam mendengar ucapan Maxel. Maxel pasti kesepian. Tapi terkadang dia menyebalkan sih, pikir Alexa.
"Tentu saja aku akan bermain kesini lagi jika ada waktu luang." Kata Alexa sambil tersenyum.
Dia meninggalkan rumah itu sambil bersenandung, tidak tahu dua pasang mata yang masih memperhatikannya.
"Semua baik-baik saja, bukan?" tanya Elena yang memposisikan tubuhnya sejajar dengan Maxel.
Yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya tanpa ekspresi.
"Baiklah kalau begitu." ucap Elena sambil mengusap kepala anak kesayangannya. Beliau langsung mendorong kursi roda Maxel kedalam rumahnya, tidak lupa menutup pintu rumahnya kembali dengan rapat.
^^^^^
Semenjak hari itu Alexa sering sekali bermain ke rumah Maxel. Sikap menyebalkan Maxel pun agak berkurang. Sepulang Alexa dari sekolahnya, ia akan langsung pergi ke rumah Maxel. Lalu akan kembali kerumahnya ketika matahari terbenam.
Bermain Ular Tangga, Monopoli, 'Hide and Seek' -permainan menyebalkan untuk Maxel, karna ia selalu kalah-, membaca novel bersama, menonton film bersama, dan lainnya.
Hidup dilingkungan baru membuat Alexa sulit menemukan teman yang akrab dengannya. Jika disekolahnya dia punya Kate, maka dirumahnya dia mempunyai Maxel tetangganya.
Mungkin benar apa yang dikatakan tante Elena, Maxel hanya besikap sinis pada orang asing menurutnya.
Tok Tok Tok
Pintu itu langsung terbuka lebar ketika mendengar suara ketukan yang keras. Alexa langsung saja masuk kedalamnya sambil mendorong kursi roda yang Maxel tempati agar menyingkir didepannya.
"Tidak sabaran." gerutu Maxel yang dihiraukan oleh Alexa.
"Lihat! aku membawa novel yang kau cari!" kata Alexa dengan semangat sambil menunjukkan buku yang dipegangnya. Sedangkan Maxel hanya menatap Alexa bingung.
"Kau belum mengganti seragam sekolahmu?" tanya Maxel.
"Aku mendapatkannya diperpustakaan sekolah, dan hanya satu buku. Aku meminjamkannya untukmu-,"
"Alexa! dengarkan aku dulu. Kau belum mengganti seragammu?" tanya Maxel. Biasanya jika Alexa kerumahnya sepulang sekolah ia akan mengenakan baju longgar dengan celana pendeknya, bahkan Alexa masih membawa tas sekolahnya.
"Tenang saja aku membawa baju ganti didalam tasku. Lagipula aku tidak akan lama disini, aku akan pergi dengan temanku." kata Alexa sambil duduk disofa, "Dimana tante Elena?" tanya Alexa ketika melihat keadaan rumah yang sepi.
"Pergi kemana?" tanya Maxel lagi.
"Teman sekelasku mengadakan pesta ulang tahun dirumahnya. Aku akan kesana bersama temanku, dia akan menjemputku nanti."
"Dimana tante Elena, Maxel?" tanya Alexa lagi.
"Sedang membersihkan gudang bawah." ucap Maxel sambil menghampiri Alexa yang sedang memainkan 'Handphone'nya disofa. Dia mengambil novel yang diletakkan Alexa diatas meja.
"Aku sudah membacanya tadi diperpustakaan. Kau benar novel itu sangat langkah, aku menanyakannya tadi pada penjaga perpustakaan."
"Akan aku baca nanti. Hmmn... tapi ngomong-ngomong kau akan pulang jam berapa nanti?" tanya Maxel.
"Entahlah, aku tidak tahu. Memangnya kenapa?" tanya Alexa yang masih memainkan 'Handphone'nya.
"Hmmn..itu.. aku.. punya film baru,-"
"Yap! temanku bilang dia sudah ada didepan rumahku." Alexa bangkit dari duduknya dia berjalan keluar rumah Maxel terburu-buru.
Ia membuka pintu rumah Maxel dan melihat Kate sudah didepan rumahnya dengan mobil yang dibawanya.
"Kate!" panggil Alexa sambil melambaikan tangannya, sedangkan Kate mengernyitkan dahinya lalu menghampiri Alexa.
"Kau pindah rumah lagi?" tanya Kate yang dijawab tawa kecil oleh Alexa. Kate menatap seseorang dibelakang Alexa yang mengikuti Alexa dari belakang mengayuh kursi rodanya.
"Well, siapa dia? kau tidak memperkenalkanku?" ucap Kate dengan nada centilnya. Alexa menengok ke arah tatapan Kate dan melihat Maxel dibelakangnya.
"Oh, kenalkan dia Maxel temanku, dan ini rumah Maxel bukan rumah baruku lagi." kata Alexa memperkenalkan mereka tepat didepan pintu pagar rumah Maxel.
"Lumayan." gumam Kate sambil melihat Maxel dari atas sampai bawah, "Kenalkan aku Kate teman Alexa disekolah." senyum Kate.
Kate mengulurkan tangannya tapi tidak dibalas oleh Maxel sama sekali, ia hanya menatap Kate dengan tajam. Membuat Kate lama-lama menatapnya jadi takut dan mengembalikkan uluran tangannya. Melihat itu membuat Alexa meringis tidak enak.
"Hmmn... maaf Kate. Dia memang sering seperti itu pada orang yang dia anggap asing. Padahal dia baik kok."
"Tidak apa-apa. Ayo kita berangkat, nanti kita telat Kita 'Make Up' dirumahku dulu."
"Baiklah." Lalu Alexa menatap Maxel, "Bye Maxel, jangan lupa baca novelnya. Bukunya harus dikembalikan lusa. Besok sore aku akan kerumahmu lagi." ucap Alexa.
Maxel hanya diam menatap Alexa membuatnya jadi merasa bersalah karna tidak bisa bermain. Lalu Alexa dan Kate pergi meninggalkan halaman rumah Maxel dan menaiki mobil Kate. Meninggalkan Maxel yang menatapnya dari jauh hingga tidak terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAXEL
Mystery / ThrillerAlexandra dan keluarganya pergi ke desa terpencil New Orleans dengan rumah barunya. Disana Alexandra mencoba beradaptasi dengan rumah barunya, sekolah, dan lingkungannya. Berawal saat ibunya menyuruhnya untuk memberikan kue sebagai 'Salam Tetangga'...