Boy 15 : You and Me

1.6K 98 3
                                    

Hoolaaaa !! ^0^

Ballikk lagi nih :3

orang-orang dimasa lalu Auryn udah muncul semua. tinggal tunggu waktu buat BUUMMMM mhihihihihi :333

untuk part ini, setiap readers yang merasa ga pelit dan baik hati WAJIB MENINGGALKAN JEJAK BERUPA KOMENTAR DAN VOTE! ;)

Happy Reading! 

Lafff lafff {{{}}}

*

*

*

“......And it’s you and me and all of the people

And i don’t know why,

I can’t keep my eyes off of you......”

 

– Auryn – 

            Aku pikir berapa banyak obat tidur yang aku makan, tak sanggup membuatku tertidur. Aku masih dengan kebiasaan ku sebelum-sebelumnya. Terbangun tengah malam dan pergi ke dapur. Aku menenggelamkan wajahku ke tanganku yang terlipat diatas meja. Dengan musik jaz yang mengalun lembut membawa perasaan nyaman tersendiri untukku.

Drrrttt Drrrttt Ddrrtt

            Ku lirik layar handphoneku. Seperti biasa, Gerald.

            “Hai...” sapaku terlebih dahulu.

            “Kamu belum tidur?”

            “Heem...”

            “Kamu harus tidur babe.. aku ngga mau kamu sakit..”

            “Iyaa Gerald...”

            “Oke...” kemudian hening sejenak.

            “Rald...” aku mulai buka suara.

            “Yes babe?”

            “Tadi Zara, Vino sama Junior ke rumah.” Aku mengetuk-ngetukan jemari keatas meja bar.

            “Serius? Asik dong?” suara Gerald berubah menjadi excited.

            “Lumayan, ternyata aku kangen banget sama Zara.” Aku tersenyum geli mengatakan hal itu.

            “Duh, curang. Zara kamu kangenin, masa aku engga kamu kangenin sih?” aku bisa menebak diseberang sana Gerald sedang mencebikkan bibirnya.

            “I miss you..”

            “Miss you too babe... mumumumu....”

            “Geraallddd...” jeritku geli.

            “Hahahahaha,  yaudah tidur gih. Udah malem nih.” Perintahnya tak terbantahkan.

            “Iyaa iyaa, Night Gerald, have a nice dream.”

            “Night babe. Have a nice dream too...” dan sambungan telefon pun terputus.

***Auryn’s Boy***

            Mentari beranjak dari perpaduannya. Kemal telah mengantarkan putraku ke sekolah sebelumnya. Kemudian, disinilah aku terdampar. Di mobil mewah milik Kemal. Aku pikir dia tak pernah berubah. Tetap dengan gaya hidupnya yang dulu. Aku menghela nafas dalam. Duduk disampingnya bisa membuat jantungku menjadi tak sehat.

Auryn's BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang