HOOLAAAA!!^o^
Balik lagi nih... bentar lagi kelar loh ini novel huahahahaha XD
JANGAN PELIT BUAT NINGGALIN KOMENTAR+SARAN+KRITIK+VVVOOOTTEEE!!! Mumpung bulan ramadhan, jangan pelit2, banyak2 beramal lah ;)
Happy reading!!
Laafff lafff {{{}}}
*
*
*
“......Say something, i’m giving up on you
I’m sorry that i couldn’t get to you
Anywhere, i would’ve followed you
Say something, i’m giving up on you......”
– Auryn –
Dua bulan berlalu setelah perdebatanku dengan Kemal di green house. Dan setelahnya, ia mengikuti permintaanku untuk tidak mengusik keluargaku lagi. Hari ini aku+Gerald ingin bersantai di rumah, lagipula putra kami akan pulang dari rumah opa nya hari ini. jadi aku berencana menyiapkan pesta kecil untuk makan siang. Aku masih sibuk memasak makanan untuk lunch ketika Gerald berteriak dari ruang tengah memanggil namaku.
“Aurynn... ada sms...” teriaknya yang sedang sibuk dengan setumpuk pekerjaan disana.
“Baca in aja!” ucapku sambil memfilet daging yang akan ku buat steak.
“Katanya Jeha, design kantor ada dimana?”
“Ambil aja di ruangan aku. Di laci pertama meja sebelah kiri.”
“Emang kamu ngedesign apa?” aku berjingkat kaget mendapati Gerald sedang bersandar pada kulkas di dapur.
“Astaga rald. Kayaknya aku bakal lebih cepat mati karna serangan jantung deh kalo begini caranya.” Protesku yang mendorong tubuhnya menjauhi pintu kulkas karna aku ingin mengambil susu untuk menbuat puding – makanan penutup.
“Jangan dong. Kalo kamu mati, aku kecepian...”
“Azzz..” aku memutar bola mataku keatas dengan geram.
“Back to the subject. Kamu ngedesign kantor?” tanya Gerald dengan kepo nya yang akhir-akhir ini bikin aku gerah.
“Yah, itu sebenernya sih design buat ruangan. Tapi kantornya yang mesen. Mereka bilang mereka suka dengan design yang dulu aku hadirkan buat ballroom acara mereka. Nah sekarang pemilik perusahaan itu nyuruh karyawannya buat aku ngedesign buat ruangan pribadinya.” Gerald mengangguk-angguk tanda mengerti.
“Rald, tolong potongin buah-buah itu dong?”
“Kamu mau bikin apa sih babe?” aku sibuk membakar daging sedangkan Gerald mulai memotong buah-buahan yang aku minta.
“Aku mau bikin buah-buahan itu jadi salad. Aku lagi bikin steak. Aku pengen nanti lunch bareng ayah. Aku kangen banget sama ayah...” ucapku riang.
“Ohh okey. Aku bantuin deh. Abis ini buahnya diapain?”
“Cuci dulu, tirisin terus masukin aja dulu ke kulkas. Hmm, tolong ambilin daun slada air ya...”
KAMU SEDANG MEMBACA
Auryn's Boy
Teen FictionBagaimana rasanya jika kau telah bahagia dengan kehidupanmu dimasa kini. Bahagia bersama dia yang mencintaimu lebih dari apapun. Tapi kemudian dia seseorang dari masa lalu kembali. Dia - masa lalu terindahmu yang bahkan masih kau cintai lebih dari r...
