SONAM LIFE'S

174 13 1
                                    

"Sonam, bagaimana kau tahu itu?" Tanya Sarah terkejut karena Sonam mengetahui tentangnya.

"Aku minta maaf, aku tidak pernah tahu tentang semua itu. Aku malah mengabaikanmu pada saat itu. Bahkan aku memarahimu waktu itu" jawab Sonam merasa bersalah.

"Kau benar, kau memang tidak tahu tentang semua itu. Lalu kenapa kau menyalahkan dirimu?" Tanya Sarah menatap Sonam.

"Sudahlah, lupakan semua itu. Lagipula, lihatlah sekarang, siapa yang bersamaku?" Seru Sarah seraya meninggikan alisnya itu tersenyum kepada Sonam.

"Kau bangga bisa bersamaku?" Tanya Sonam membuat Sarah heran.

"Apa yang kau tanyakan, siapa yang tidak bangga bisa bersama Sonam Kapoor? Mereka yang diluar sana perlu mengejarmu, menunggumu bahkan hanya mampu melihatmu dilayar ponsel sepertiku dulu. Sekarang Sonam Kapoor ada disampingku." Tutur Sarah sangat bahagia.

"Inilah mimpiku Sonam, tidak ada yang seberuntungku hari ini, bahkan jika aku bermimpi, siapapun jangan bangunkan aku" ucap Sarah lirih menatap Sonam.

"Kenapa kau menangis? Apa aku menyakitimu? Aku minta maaf. " Ujar Sonam tersenyum melihat Sarah yang menitikan airmatanya. Lalu Sonam memeluk Sarah.

"Akhir-akhir ini kau lebih sering meminta maaf Sonam" ucap Sarah seraya menyeka airmatanya.

"Benarkah?" Tanya Sonam menatap Sarah.

"Iyaa.. lagipula itu baik. Teruskan saja! Hahaha" jawab Sarah tertawa bersama Sonam.

Suara ponsel Sonam terdengar, segera Sarah mengambilnya. Tertulis "My Anand" Sarah tahu betul itu adalah kekasih Sonam, Anand Ahuja.

"Sonam, Anand menelfonmu" ujar Sarah seraya memberikan ponsel Sonam. Sonam pun mengambilnya lalu meletakkannya diatas meja dan kembali membaca majalahnya.

"Kenapa kau tidak mengangkatnya?" Tanya Sarah.

"Tidak perlu" ketus Sonam.

"Kenapa begitu? Dia mengkhawatirkanmu Sonam!" Seru Sarah yang juga kesal. Sonam tidak menjawab.

"Biar aku saja yang menjawabnya dan mengatakan padanya jika kau disini" lanjut Sarah marah.

Sonam menatap Sarah.

"Jangan kau sentuh barang milikku! Kau tidak punya hak atas itu!" Ketus Sonam juga marah.

"Kenapa dirimu? Kenapa kau berubah menjadi serigala menyeramkan? Apa jika malam memang kau berubah?!" Maki Sarah sangat kesal.

"Sudah berapa kali ku bilang? Mereka hanya pura-pura memperdulikanku! Kenapa kau tak mengerti juga?!" Jawab Sonam kesal.

"Tidak Sonam! Kau salah, mereka sangat menyayangimu, mencintaimu. Kau tidak mengerti, kau bahkan membuat kesimpulan atas apa yang belum kau ketahui." Seru Sarah menasehati.

"Kau tidak pernah mengetahui kehidupanku, Sarah. Semua tidak sesuai yang kau pikirkan" ujar Sonam menatap Sarah.

"Kalau begitu tunjukkan bagaimana kehidupanmu. Besok kita akan pergi kerumahmu dan kau tunjukkan bagaimana mereka. Bisa?" Ujar Sarah menantang.

Sonam yang tak mau berdebat pun langsung masuk kekamarnya.

"Baba, bisakah aku menyelesaikan perjalananku?" Tanya Sarah kepada Baba.

"Jika kau kesana, kau akan banyak masalah Nak. Jangan mempersulit hidupmu" nasehat Baba.

"Jika kita tidak tahu sulit mana mungkin kita tahu mudah seperti apa? Sonam dalam keadaan buruk, dia tidak mengerti jalan hidupnya. Aku akan pergi bersamanya, mungkin memang sulit, tapi bersamanya mungkin akan menjadi mudah Baba" ujar Sarah meyakinkan Baba.

Meet SonamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang