PROBLEM

117 10 1
                                    

Sarah kembali menuju apartemen Sonam, kira-kira pukul 5 kurang, Adzan Shubuh pun sudah berkumandang. Sarah pun mengerjakan solat yang menjadi kewajiban umat Islam.

Karena sangat kelelahan Sarah pun tertidur selepas Sholat disamping Sonam yang tengah tertidur pulas.

Semakin banyak berita-berita yang begitu menguras emosi di TV. Yang membuat kondisi beberapa pihak makin memanas. Apalagi sejak tadi pagi, wartawan tengah berkumpul dibawah menunggu Sonam. Dan beberapa orang yang diketahui adalah fans Deepika yang melakukan aksinya meneriaki Sonam serta menghina Sonam.

Sesuatu benda kaca terjatuh dan sepertinya pecah, Sarah terbangun dan mendengar suara suara gemuruh dari luar apartemen. Sarah segera langsung pergi kedapur. terlihat Sonam tengah jongkok membersihkan sisa sisa pecahan.

"Kenapa Sonu?" Tanya Sarah memerhatikan Sonam yang tengah berjongkok.

"Aku hanya memecah gelas, Sarah" ucap Sonam tanpa menatap Sarah.

"Bangunlah, biarkan aku yang membersihkannya. Pergilah dan makan rotimu" ujar Sarah menyuruh Sonam.

"Tidak apa Sarah. Biar aku saja" ujar Sonam tertahan. Sarah merasa Sonam tidak baik. Dari caranya berbicara terlihat Sonam menahan tangisnya.

"Kenapa kau Sonam? Bangunlah!" Suruh Sarah.

"Aku bilang, aku hanya memecahkan gelas!" Jawab Sonam yang kesal.

"Kenapa kau menangis? Memangnya aku tidak tahu? Apa yang mau kau sembunyikan padaku?" Pungkas Sarah.

Sonam pun beranjak dari jongkoknya dan mulai menatap Sarah dengan matanya merahnya menahan tangis.

"Haruskahku bahagia? Mendengar ocehan mereka sana yang menghinaku?" Tanya Sonam menahan tangisnya.

"Aku harus bagaimana Sarah? Aku bahkan tidak bisa mengendalikan diriku! Yaa! Semuanya adalah kesalahanku! Aku yang telah memenjarakan wanita itu! Ini hukuman untukku! Dan aku terima semuanya! Jawab aku, untuk berapa lama ini semua? Sampai kapan?" Cetus Sonam yang akhirnya menumpahkan tangisnya.

"Sonu, jangan kau menangis. Ini semua akan berakhir. Percayalah padaku, tenanglah. Aku ada disini. Tenangkanlah dirimu." Ujar Sarah menenangkan Sonam. Sonam terjatuh tak kuat menahan tangisnya.

"Aku harus bagaimana? Suara-suara orang itu mematikanku perlahan Saraaahhh. Tolong aku" tangis Sonam pecah memeluk erat Sarah. Memang suara-suara dari fans Deepika diluar sangat jelas terdengar. Mereka membawa beberapa microfon dan soundsystem untuk melancarkan aksinya.

Sarah pergi kebawah untuk membubarkan orang-orang itu.
"Apa yang kalian lakukan? Kalian pikir Sonam ada disini? Hanya aku disini! Pergilah ke atas jika kalian tak percaya! Kalian membuat gendang telingaku hampir pecah mendengarkannya! Kalian pikir kalian siapa? Shreya Goshal? Arijit Singh? Badshah? Pergilah!" Teriak Sarah berbohong.

"Kau pikir kami bodoh?! Sonam ada didalam! Kami tidak suka jika Deepika kami, dia usik!" Teriak salah satu fans Deepika.

"Heyy!! Bukankah Deepikamu sudah keluar dari penjara? Pergilah dan temui dia! Jangan buat keributan disini! Aku tidak memberikan air padamu jika haus! Hanya buang-buang waktu! Habiskan untuk bekerja dan berilah uang pada orangtuamu!" Jawab Sarah lalu masuk kembali dalam apartemen.

Saat menaiki lift, tiba-tiba ponselnya berdering.

"Sarah? Bisakah kau menolongku? Aku minta maaf Sarah, seharusnya aku tidak melakukan ini, kau masih sibuk dengan masalah Sonam"

"Tidak apa baba. Aku akan membawa Asfaq dan Ali bersamaku nanti. Ada apa?"

"Sarah, Maa membutuhkan pengobatan lebih lanjut, namun aku tidak dapat bekerja karena Asfaq dan Ali tidak ada yang mengurusnya. Maa harus segera ditangani dan batas waktunya sampai besok Sarah. Aku tidak punya uang sebanyak itu"

"Mmm... Baba tenanglah. Besok aku akan kesana dan membawa uang untuk Maa. Jagalah Maa dan adik-adik. Tunggulah"

Sarah mengakhiri telfonnya. Sarah berpikir keras saat itu, dia pun juga tidak mempunyai uang sama sekali, apalagi Sonam sekarang tidak bekerja dan diapartemen dia banyak sekali masalah.

Tak lama orang-orang dan wartawan itu pergi satu persatu, bukan dengan tangan kosong, hanya selang beberapa menit, video-video Sarah yang pun menjadi viral, aksinya yang bertengkar dengan fans-fans Deepika menuai komentar buruk, karena membela orang yang salah.

Sarah melihat Sonam yang tengah mendengar lagu sedih sambil meratapi kesedihannya, bahkan Sarah pun tak sanggup meminta uang pada Sonam.

"Apa yang kau dapatkan dari masalahmu ini?" Tanya Sarah duduk menatap Sonam.

"Apa maksudmu?" Tanya Sonam balik.

Tiba-tiba ada yang memencet bel pintu. Sonam beranjak dari duduknya lalu membuka pintu.

"DUUUKK!!" suara pintu terbanting sangat terdengar jelas, Sarah pun kaget. Anand datang dengan marahnya sambil menarik tangan Sonam masuk kedalam apartemen.

"Apa yang kau lakukan?!!! Inikah caramu menghancurkan hidup oranglain? Apa ini kebiasaanmu? Mereka semua mengejarku! Semuanya kesalahanmu dan kenapa harus aku yang dikejar!" Amarah Anand memuncak. Sarah pun mendekatinya dan melerai mereka.

"Anand lepaskan tanganmu!" Suruh Sarah seraya menjauhkan Anand dari Sonam.

"Kau gila? Beginikah caramu memperlakukan wanita?!" Lanjut Sarah menatap Anand yang kesal.

"Dimana kau saat kejadian Sarah?" Dimana?" Tanya Anand marah menatap Sarah, Sarah terdiam.

"Hahaha, kau meninggalkannya sendiri kan?"

"Sonam, lihatlah! Bagaimana kau hidup tanpanya? Sebentar saja dia meninggalkanmu, hancur hidupmu! Bukan dirimu saja! Aku, Deepika dan orangtuamu! Mereka ikut menjadi korban!" Pungkas Anand.

"Sekali lagi kau berbicara seperti itu, aku akan..." ucap Sonam terhenti.

"Apaaa?? Kau mau apa? Sebelum kau mengatakan sesuatu, aku akan berbicara satu hal. Sudah cukup kau membuat hidupku berantakan, sudah cukup kau membuatku seperti orang bodoh! Aku tidak bisa melanjutkan ini,kita putus!" Pungkas Anand menusuk hati Sonam. Sarah menatap Sonam yang mulai berkaca-kaca.

"Kau mabuk Anand? Ucapanmu tidak waras! Berhentilah berbicara!" Suruh Sarah.

"Pergi Anand. Pergilah! Aku janji tidak akan menemui lagi! Aku terima keputusanmu" ucap Sonam tenang yang mengusir Anand pergi keluar.

--------------------Bersambung------------------

Staytune yaa..
Maaf update nya lama.. lagi sibuk..
Votenya jangan lupa..
Makasihhh

Meet SonamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang