29

297 16 6
                                    

Sarah melihat jam tangannya lalu menatap layar ponselnya, Itu terus dilakukan terus menerus.

"Ada apa nona? Nyonya Deepika akan sampai sebentar lagi. Kau terlalu awal datang kebandara." Tanya supir Deepika yang melihat Sarah tampak bingung.

"Tidak apa-apa. Aku akan menunggu disini" jawab Sarah singkat.

Sarah kembali menatap layar ponselnya.

"Apa yang harus aku lakukan? Aku akan kembali pulang. Apa ini akhirnya? Aku ingin menghubungi Sonam. Aku ingin meminta maaf padanya. Yaa, aku akan menelfonnya"

Sarah mencari kontak Sonam di ponselnya. Nomornya tersambung, namun tak diangkat oleh Sonam. Sarah mencoba berulang-ulang, namun tetap tidak diangkat. Kemudian, Sarah menelfon Rhea.

"Yaa, Sarah? Syukurlah kau masih mengingatku"

"Bagaimana bisa aku melupakanmu? Sedang apa kau? Apakah sibuk?"

"Aku sedang di Dubai, Sarah. Aku kan membawakan oleh-oleh untukmu. Kali ini aku sedang sibuk. Nanti malam aku telfon"

"Tidak Rhiu. Aku hanya ingin bertanya sesuatu."

"Hmm, ada apa? Kau butuh sesuatu?"

"Tidak kakak, aku akan kembali ke Indonesia. Aku mencoba menelfon Sonam, tapi tidak diangkat olehnya. Ada dimana dia sekarang?"

"Benarkah? Dia ada di hotel. Aku meninggalkannya sendiri. Sebenernya aku tidak tega. Tapi aku disini untuknya juga. Sarah, dia hanya sibuk dengan ponselnya. Bagaimana mungkin dia tidak mengangkat?"

"Apa dia tidak mau berbicara denganku? Jadi dia sengaja tidak mengangkatnya?"

"Aku rasa tidak Sarah, dia sudah berubah. Dia tampak sedih saat aku tinggal. Mungkin dia sedang ke toilet"

"Mungkin saja, aku akan menelfonnya lagi"

"Sarah, terakhir aku bertemu dengannya. Dia terlihat tampak sedih. Dia berjanji tidak menyusahkanku lagi.  Dia sudah berubah, Sarah"

"Jika aku sempat, aku akan kesana nanti."

"Baiklah, aku akan mencoba menghubunginya."

"Aku akan menunggu telfonmu. Tolong beritahu aku cepat"

"Baiklah"

Sarah menutup telfonnya dan kembali melihat jam tangannya.

"Nona, aku akan membelikanmu air mineral, boleh?" Tanya supir Deepika melihat Sarah yang tak tenang itu.

"Yaa, tolong belikan aku minum." Jawab Sarah sempat berpikir sejenak.

Untuk mengatasi kekhawatirannya, Sarah Login permainan yang sangat ia sukai, Mobile Legends. Beberapa menit bermain, Sarah tak bisa mengalihkan pikirannya dan kemudian Rhea kembali menelpon.

"Sarah, kau dimana?" Rhea sangat begitu ketakutan.

"Ada apa kakak? Ada apa dengan Sonam?"

"Tidak biasanya aku menelpon Sonam tidak diangkat. Ada yang salah dengan ini. Aku mohon, tolong Sarah, pergilah ke hotel dan lihat keadaannya. Aku sungguh sangat khawatir"

Tanpa menjawab Rhea, Sarah berlari kearah pintu luar. Supir Deepika menghentikannya.

"Kau mau kemana, Nona? Aku sudah membelinya." Tanyanya sambil membawa sebotol air mineral.

"Tunggulah Deepika. Aku harus pergi sebentar. Aku haus, aku ambil airnya" jawab Sarah seraya mengambil airnya lalu mencari taksi.

Ada beberapa media meliput di Bandara menunggu kehadiran Deepika. Saat Sarah melintasi dan berlari kearah taksi, mereka pun segera mengambil kendaraannya dan mengikuti taksi Sarah. Tak henti-henti Sarah mencoba menelfon Sonam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meet SonamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang