SONAM, I'M COMING!!!

229 25 3
                                    

Berat hati rasanya melepas anak kesayangan, anak satu-satunya yang ia miliki.

Papa Sarah, memegangi tas gunung milik Sarah. Yaa, Sarah yang meminta sendiri untuk hanya membawa tas ransel dan tidak membawa koper, terlalu ribet dan dia hanya membawa kebutuhan sedikit.

"Papa, Sarah bakal bawa oleh oleh buat papa. Papa mau minta apa?" Tanya Sarah seraya menunggu informasi keberangkatannya di Bandara Soekarno Hatta.

"Papa cuma mau kamu baik baik aja Sar, Papa cuma mau kamu pulang dengan selamat, Gada keinginan papa apapun" Jawab papa Sarah yang tegang seperti akan kehilangan putrinya selamanya.

"Papa, apa Sarah ga jadi aja ke India?" Tanya Sarah yang khawatir melihat papanya tegang itu.

"Kamu yaa, papa sudah mengantarmu sejauh ini trus kamu seenaknya aja ngebatalin? Kamu harus pergi..." Jawab papa Sarah mencoba memperbaiki suasana.

"Katakan pada Sonammu itu, bahwa papa mencintainya juga hahaha" lanjut papa Sarah lalu tersenyum dan memeluk anaknya itu.

Tak berapa lama, keberangkatan Sarah tiba. Sarah pun menggendong tasnya dan mencium tangan papanya.

"Apapun, kapanpun, dimanapun, kamu harus menelfon papa, kamu harus nge WA papa. Kamu ngerti?!" Tanya papa mengingatkan Sarah.

"Siap Paaa!" Ujar Sarah dengan tangam hormatnya di dahinya.

"Hati-hati kamu nak! Jaga dirimu, papa percaya sama kamu" seru papa melihat Sarah melangkahkan kakinya menjauh.

Sarah duduk dikursi sesuai dengan tiketnya yang dibantu oleh seorang pramugari. Belum sampai India, tapi aura-aura India sudah terlihat oleh mata Sarah. Hampir setiap mata memandang, dipenuhi oleh orang India.

"Gunakkan sabuk pengamannya, Nona." Seru pramugari. Sarah terdiam karena tidak tahu cara memakainya.

"Hmm.. maaf saya gatau cara memakainya, bu. Baru kali ini saya naik pesawat hehehe" ujar Sarah dengan tawa meringisnya.

"Ohhh. Oke, Saya bantu" jawabnya lalu memakaikan sabuk pengaman Sarah.

"Terimakasih" senyum Sarah.

Sesuatu terdengar dari radio kecil diatas, memakai bahasa inggris.

"Siapa peduli, paling juga pesawatnya mau berangkat, yaudahlah biarin"

Tiba-tiba lampu pesawat dipadamkan dan Sarah dengan santainya pun memejamkan matanya.
Pesawat mulai berjalan, makin lama makin kencang dan Sarah mulai merasa tegang, dia bahkan memegang erat kursinya dan memejamkan terus matanya. Dan pesawatnya meluncur ke Udara

"Uaannjiirr, ini pesawat apa kora kora di Dufan!!! Ehhh haduuhh ya Allah toloonggg, badan gua melayang!!,hadoohh, mati beneran nihh guaaa, besok lagi gua mau naek kereta aja fix!! Ya Allah....." batin Sarah menjerit tanpa suara.
(Lu kira, ke India sama kayak Jakarta - Bogor wkwkwk)

Setelah merasakan ketegangan cukup hebat, Sarah pun kelelahan dan akhirnya dia tertidur didalam pesawat.

Hampir 10 jam Sarah hanya menonton film India, sambil memerhatikan orang orang India disampingnya berbicara. Sampai akhirnya ia sampai tujuan pun dia tertidur pulas.

"Nona, sudah sampai, silahkan.." ujar pramugari itu membangunkan Sarah dari tidur pulasnya.

Sarah pun mengulet, Nyawanya masih berterbangan, mata merahnya pun mencari handphonenya entah kemana, headsetnya pun mengikat dilehernya. Dia beranjak dari tidurnya dan melihat kearah jendela.

"Yeeeaayyyyssshhhhhhh hhhuuuuuuu" teriaknya yang sadar bahwa dia sudah sampai di India.

Dia turun dari pesawat, diperjalanannya ia kegirangan dan loncat-loncat seperti orang gila, banyak yang melihatnya tapi dia tidak memperdulikannya.

"Sonam ayem kaming, sonam ayem kaming huhuhuhu yoyoyoyo" nyanyi Sarah girang sambil menyusuri koridor bandara untuk berjalan ke lobby.

"Assalamu'alaikum pa?? Sarah udah sampe nih..." seru Sarah kepada Ayahnya.

"Walaikumsalam, Alhamdulillah. Hati-hati kamu nak, kamu jangan ceroboh. Jaga diri. Jangan lupa sholatnya" perintah Papa Sarah. Disaat seperti ini memang semuanya harus diserahkan pada Tuhan.

"Iyaa Paa, Sarah mau cari hotel kecil aja daerah sini, nanti Sarah telfon lagi kalo udah sampe" ujar Sarah lalu mematikan telfonnya.

Karena merasa lapar, Sarah pun membuka cikinya yang dia bawa dari rumah. Sambil melihat orang yang berlalu lalang, dia sangat menikmati cikinya itu. Sesekali dia searching, daerah mana Sonam tinggal.

Dia tidak menemukan alamat Sonam, karena pencarian hanya menemukan bahasa inggris dan Sarah kurang begitu mengerti.

Sarah pun memutuskan untuk berjalan untuk mendapatkan bajaj. Saat keluar bandara, dia pun kaget melihat bajaj telah mengantri untuk dia tumpangi.

"Tum kahaan ja rahe ho? (Mau kemana kamu?)" Tanya salah satu supir bajaj itu. Sarah pun diam seribu bahasa, dia tidak tahu apa yang harus dikatakannya.

"You know sonam kapoor?" Tanya Sarah dengan bahasanya yang terbatas.

"Yes!" Jawab supir bajaj itu yakinnya.

"You know her house?" Tanya Sarah terbata-bata

"Yes!" Jawab supir bajaj yang hanya bisa berkata yes dan no saja.

"Let's go there" Pungkas Sarah tersenyum akhirnya ada yang tau apa yang dia bicarakan.

"Chalo, Chalo" ucap supir itu membukakan pintu bajajnya.

"Permulaan yang kacau! Biarinlah, apapun terjadi mari kita hadapi!" Semangat Sarah menyemangati dirinya sendiri.

Sarah mulai mengamati pemandangan sekitaran jalan yang ia ketahui itu adalah Mumbai. Semua sudah modern, layaknya seperti Jakarta. Namun, lalu lintas masih lumayan baik di Jakarta.

"Sonam, sedikit lagi gua bakal ketemu lu, gua bakal ceritain gimana buruknya pesawat tadi, gua udah nyiapin hp gua biar ga lowbat pas foto sama lu, gua udah nyiapin baju biar ditanda tanganin lu, gua juga udah buat alesan biar gua bisa main kerumah lu. Haduuh gasabaaarr" batin Sarah melayang layang keudara.

Hampir 2 jam Sarah duduk dibajaj, tak lama, bajaj itu berhenti tepat didepan pintu masuk rumah yang mewah. Rumah yang banyak ditumbuhi dedaunan dan pohon rindang menyelimuti rumah itu.

 Rumah yang banyak ditumbuhi dedaunan dan pohon rindang menyelimuti rumah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---------------------Bersambung-----------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


---------------------Bersambung-----------------

Itu rumah Sonam asli yang berada di Mumbai, kapan kapan main yuukk hahahahaha...

Jangan lupa Vote ya guys biar semangat aku bikin ceritanya..

Oke siip, makasih yang udah buang buang waktu baca cerita ini wkwkwk 😍😍😍😍

Meet SonamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang