RELATIONSHIP

152 14 3
                                    

Setelah Ibu Sonam berlalu, Sarah kembali melipat bajunya. Sonam menghampiri Sarah.

"Ibuku kemari? Apa yang dia lakukan?" Tanya Sonam menatap Sarah. Sarah hanya diam.

"Kau mau kemana? Kenapa kau menaruh bajumu ditas?" Tanya Sonam lagi yang melihat Sarah sibuk membersihkan barang-barangnya.

"Aku tidak suka denganmu! Dari tadi kau hanya diam! Kau pikir kau siapa?!" Cetus Sonam mulai marah.

"Diam lah Sonam, aku tidak mau berbicara denganmu." Jawab Sarah tanpa menatap Sonam.

"Kenapa? Kenapa kau seperti ini?" Tanyanya penasaran.

"Harusnya aku yang bertanya, kenapa kau seperti itu? Kau memarahiku lalu kau bertengkar dengan keluargamu? Sekarang kau tidak ada hak untuk bertanya apapun padaku" ucap Sarah marah.

Sarah menggendong tasnya dan berjalan keluar.

"Kenapa kau memberikan ini semua kepadaku?! Kau pikir hanya kau dan mereka yang terluka? Kenapa tidak ada yang memikirkanku?!" Pungkas Sonam menatap pergi Sarah. Sarah menghentikan jalannya dan berbalik arah.

"Kau tahu? Kau itu selalu berlebihan, selalu membawa perasaanmu." Ucap Sarah lalu mendekati Sonam.

"Apa maksudmu?" Tanya Sonam bingung.

"Aku hanya bercanda. Kau pikir aku sunguh-sungguh? Hahaha. Sudahlah ayo" jawab Sarah lalu menggandeng tangan Sonam. Sonam pun tersenyum.

"Aku tidak suka tidur disana Sonam. Aku akan tinggal bersama Chotu" lanjut Sarah lalu Sonam menghentikannya.

"Chotu? Tidak Sarah! Kau akan tidur bersamaku" ujar Sarah.

"Hahahaha, Tidak Sonam! Aku tidak suka itu. Apa kata yang lain" ujar Sarah menolak.

Sonam pun mengambil paksa tas Sarah dan meletakkannya di kamarnya.

Setelah itu Sonam mengajak Sarah pergi.

"Aku ada urusan sebentar Sarah. Kau tunggu dimobil saja. Disana banyak wartawan. Okeey" ujar Sonam lalu keluar dari mobilnya. Mereka berhenti disuatu studio besar, Sonam keluar dan dikawal oleh beberapa orang security.

Tiba-tiba Baba menelfon.

"Hallo anakku?"

"Iya Baba, bagaimana kabarmu?

"Kabarku baik, Sarah bagaimana keadaanmu disana? Apa yang terjadi? Sungguh aku sangat khawatir dengan berita di tv"

"Tidak apa-apa Baba, semua baik saja. Itu hanya salah paham saja. Sonam bersamaku sekarang. Semua akan berlalu"

"Aku berharap begitu, kemarilah Sarah. Asfaq dan Ali sangat merindukanmu"

"Iya Baba, aku akan kesana. Tunggu aku"

"Baiklah Nak, jaga dirimu baik-baik. Bye"

Sarah menutup telfonnya. Dia pun membaca dan membalas WA dari ayah dan teman-temannya. Sarah sengaja tak memberitahukan siapapun jika dirinya sudah bersama Sonam.

"Apa yang kau lakukan disana, Sonam?" Tanya Sarah ketika Sonam  sudah duduk disampingnya lagi.

"Dua hari lagi ada acara Filmfare, aku akan menghadirinya, gaunku sudah jadi tinggal dikirim kerumahku" jawabnya lalu mobil itu melaju.

Mobil mereka berhenti disebuah restoran mewah. Seorang penjaga membuka pintu mobil dan mempersilahkan masuk kedalam restaurannya.

Mereka duduk dimeja no 2 dan beberapa orang pelayan datang.

"Hidangkan menu yang terbaik disini." Ujar Sonam tanpa melihat menu dibuku. Sarah hanya terdiam memerhatikan Sonam yang begitu berwibawa tapi juga sombong.

Meet SonamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang