Bagian 13 - Menemukan Jalan

12.3K 1.7K 82
                                    

"Luhan akan membawa Haowen pulang malam ini. Mereka sudah kembali dari urusannya di Taiwan, jadi mereka berencana menjemput Haowen saat mereka kembali dari bandara."

Acara makan Chanyeol yang khusyuk mendadak berhenti saat mendengar penuturan Baekhyun barusan. Dia menatap sendu lelaki mungil yang sedang sibuk bermain dengan sibayi--karena perasaan tak rela yang mendadak muncul ketika memikirkan jika bayi itu pergi dari rumah ini.

"Bagaimana kalau Haowen dikembalikan seminggu lagi? Kita--Ah, Kau.. Kau bukannya bisa menjaganya dengan baik? Lagipula Luhan pasti sibuk dengan urusan kantornya, Sehun juga. Lebih baik dia tinggal bersama dengan mu bukan?"

"Tidak juga.." Baekhyun menggeleng pelan kemudian memeluk Haowen yang menyembunyikan wajahnya dibalik leher Baekhyun. "Haowen juga pasti merindukan mamanya. Benarkan Haowen? Lagipula Haowen putra mereka, jadi yang berhak memutuskan Haowen pulang atau tidak adalah mereka. Sekalipun aku ingin menjaganya, aku bukan ibu kandungnya, Park." tepukan Baekhun dipantatnya membuat bayi itu melonjak-lonjak dengan menggumamkan bahasa planetnya yang menggemaskan. Chanyeol sendiri sudah menatap Baekhyun dengan pandangan yang menerawang.

Jika saja Haowen putra kita..

Chanyeol menggelengkan kepalanya cepat karena pemikiran bodohnya barusan. Apa yang kau fikirkan Chanyeol??

"Hm.. berarti Luhan dan Sehun akan sampai disini sebentar lagi?"

"Ya.. Luhan bilang mereka sedang dalam perjalanan. Oh ya, Apa kau bisa menjaga Haowen sebentar? Aku harus mengumpulkan barang-barangnya yang ada diatas agar nanti tidak terlalu kerepotan."

Baekhyun menyerahkan Haowen pada Chanyeol dan langsung diterima lelaki itu dengan berat hati. Matanya terus saja memperhatikan sosok Baekhyun sampai simungil itu menghilang dari arah tangga. Dia menghela nafasnya pelan, kemudian melirik Haowen dengan wajah lemahnya.

"Haowen-ah..Apakah ini jawabanmu atas pertanyaanku tadi pagi? Kau benar-benar tidak mau membantuku ya?"

Haowen hanya mengisap jarinya dengan gumaman sambil menatap Chanyeol dengan mata bulatnya itu.

••••••

"Baekhyun!" Luhan terpekik senang saat mendapati bahwa Baekhyun lah yang membuka pintu rumahnya. Dia reflek menghambur kepelukan Baekhyun dan membawanya berputar-putar dengan senyuman yang amat lebar. Kelakuannya itu tentu saja dihadiahi pelototan terkejut dari Sehun yang berniat untuk memisahkan keduanya.

"Baekhyun.. terima kasih kau sudah menjaga Haowen." Luhan meletakkan kedua tangannya dikedua sisi bahu Baekhyun membuat sipemilik hanya tersenyum simpul.

"Tidak apa. Haowen putraku juga. Ayo masuk kedalam, Haowen sedang bermain didalam."

Sehun mengikuti kedua lelaki mungil itu dengan kerutan dahi yang tampak jelas. Dia bahkan memiringkan kepalanya sesekali karena merasa kebingungan.

"Byun Baekhyun? Apa phobia yang kau miliki itu sudah terasa membaik? Kau baru saja dipeluk oleh rusa China ini, tapi kau baik-baik saja." ujar Sehun yang membuat Luhan melebarkan matanya terkejut karena baru menyadari hal itu.

"Ah iya! Baekhyun! Kau baik-baik saja setelah kusentuh! Bagaimana ini?! Kau benar-benar sudah merasa lebih baik kan?"

"Luhan, tenanglah.. Mungkin keadaanku sedang membaik. Semuanya berkat kehadiran Haowen juga. Terima kasih untuk kalian, karena telah membawanya kemari." Baekhyun tersenyum lembut namun tangisan kencang dari arah dapur membuat ketiganya sontak menoleh dengan cepat.

"Baekhyun, apa kau meninggalkan Haowen sendirian disana?" Sehun berfikiran buruk dan siap mencaci maki Baekhyun jika saja itu memang kenyataan. Tapi seorang yang jauh lebih tinggi keluar dari arah dapur dengan bayi yang tersedu digendongannya, membuat Luhan dan Sehun memasang wajah bodoh mereka.

Time To Turn [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang