Bagian 16 - Sakit

12.1K 1.6K 125
                                    

Malam itu rumah Phoenix lebih gelap dari biasanya. Para pengawal yang berjaga disekitar rumahpun bertanya-tanya namun tak berani melihat karena sebelumnya Baekhyun meminta mereka untuk jangan dulu mengganggunya.

Kegelapan itu membuat Chanyeol yang baru kembali dari mansion Park kebingungan. Dia melangkah menaiki tangga yang hanya terdalat satu kamar tidur milik Baekhyun.

"Baekhyun? Kau didalam?" dia mengetuk pintunya pelan namun tak ada sahutan yang keluar dari dalam sana. Maka dari itu Chanyeol membukanya.

Pintunya tak terkunci, dan lagi-lagi yang dia dapati hanya kegelapan didalam sana. Sehingga Chanyeol lamgsung menekan saklar lampu yang berada disamping konsen pintu.

"Baekhyun?"

Lelaki mungil itu ada ditempat tidurnya, berbaring, menghadap kearah jendela yang terbuka lebar sehingga hembusan anginnya membawa sibakan untuk tirai yang menggantung menutupinya.

"Hey.." Chanyeol mendekat dan duduk disebelah ranjang kemudian mengusap pelipis Baekhyun yang sedang memejamkan matanya. "Kau habis menangis?" tanyanya saat melihat pinggir mata Baekhyun yang masih lembab dan memerah.

"Kau kembali?" tiba-tiba saja Baekhyun membuka mata dengan pertanyaan yang meluncur membuat Chanyeol terheran.

"Ya, aku.. kembali?" nada bertanya Chanyeol menyiratkan bahwa dia kebingungan dengan ucapan Baekhyun barusan.

Baekhyun bangkit dari tidurnya dan memilih duduk bersender diranjang, masih berada dibawah selimut tebal kemudian memegangnya erat.

"Bagaimana kabar semua orang?"

"Noona dan eomma baik." jawab Chanyeol seadanya membuat Baekhyun tersenyum lembut.

"Aku merindukan mereka. Aku merindukan semua orang. Lalu, bagaimana appa mu dan Chanwoo? Juga.. istrimu, Yejin?"

"Baekhyun? Kau tidak lapar? Apa kita perlu memasak sesuatu malam ini?"

"Ayolah Chanyeol. Sekarang sudah larut malam. Aku sudah makan tadi dengan sikembar dan Zitao. Kau berusaha mengalihkan percakapan ini?"

Chanyeol diam, Baekhyun terdiam. Keduanya mendadak bungkam hingga terjadi keheningan dengan suara-suara jangkrik disetiap malam.

"Kau tahu? Aku tak pernah suka kegelapan. Aku punya phobia ditempat sepi dan gelap. Aku tidak bisa bertemu keduanya, tapi kau tahu? Malam ini aku melakukan keduanya. Setiap malam aku selalu sendiri sebelumnya. Sebelum kau datang, aku tak pernah menyukainya. Tapi karena traumaku aku jadi menikmatinya."

Baekhyun memulai ceritanya sedangkan Chanyeol terus memandangi wajah mungil Baekhyun yang terasa sendu.

"Klanku memiliki kekuatan mengendalikan Cahaya. Dulu aku sangat suka ketika Krystal ataupun Taeyeon noona datang kekamarku dan menyanyikan lagu tidur dengan cahaya mereka. Aku sangat iri, aku fikir aku tak akan pernah memiliki yang seperti itu."

"Chanyeol.. Sendirian itu menyakitkan, kau tahu? Di saat yang kau inginkan tak pernah menjadi milikmu sepenuhnya, disaat orang-orang berlari menjauh dari dirimu.. Disaat kau hancur karena kehilangan.Itu akan sangat menyakitkan. Ku harap kau tak akan pernah merasakan semua itu."

"Kau bicara apa, huh?"

"Chanyeol.. Kembali lah kerumah mu. Tinggalkan lah dunia gelapmu. Tak apa. Semuanya akan baik-baik saja. Kau pergi kesana karena aku, jadi aku mengizinkanmu untuk kembali lagi. Menjadi manusia normal. Kau tak perlu berada disini karena rasa bersalahmu Chanyeol. Ini bukan penjara. Rumah ini, diriku, pilihanmu itu, kau bisa keluar bebas dan pergi dari sana sesukamu. Kuharap kau kembali. Ini bukan tempatmu Chanyeol. Aku mengizinkamu. Aku melepaskanmu dari sana. Kau tak perlu bertanggung jawab lagi atas aku atau apapun dimasa lalu.."

Time To Turn [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang