Bagian 23 - Kali Kedua

11.3K 1.6K 103
                                    

Jackson menarik selimut Baekhyun hingga kelehernya, memperbaiki letak benda itu lalu mengecup pipinya sayang. Melihat mommynya yang sudah tertidur membuat Jackson turun dari kursinya lalu berjalan keluar kamar rawat tanpa rencana yang jelas.

Kyungsoo, Kai dan Asher sempat datang kemari-sebelum sekitar sejam yang lalu mereka pulang keapartemen dan meninggalkan dua orang itu disana. Sedang tertidur.

Pukul 9 malam Jackson hanya sendiri karena terbangun. Mondar-mandir dirumah sakit setiap kali dia merasa bosan. Membuat perawat bahkan dokter sudah menghapal wajahnya dan seringkali memanggil Jackson hanya untuk memberikannya beberapa cemilan atau makanan yang mereka bawa dari rumah.

Jackson bahkan sudah mengenal beberapa pasien dirumah sakit termasuk nenek Hae Rin yang dirawat dibangsal jantung. Hari itu mereka bertemu ditaman saat Baekhyun baru saja diberi suntikan dokter hingga dia terpaksa tertidur. Mereka berdua sangat akrab, Jackson bahkan sering kedapatan bersama wanita itu dan beberapa suster juga dokter yang berjaga didekat meja resepsionis lantai 3 itu.

Jackson melangkah hingga kakinya tanpa sengaja berhenti didepan ruangan didekat lift yang sejak tadi difikirannya.

Seorang teman.

Semenjak Jackson menginjakkan kaki di Korea dia hanya memiliki mommynya, Kyungsoo mommy, Kai appa, Asher, nenek Hae Rin, beberapa dokter dan suster yang berjaga disini untuk berbicara dengannya, tapi tak seorangpun teman yang benar-benar seumuran dengannya.

Kau mau bertemu keponakan uncle yang dirawat disini? Dia sepertinya memiliki umur yang sama denganmu, tetapi dia tidak punya teman. Nanti kalau kau bosan, kau bisa keluar dan mencari uncle. Kami berada dikamar pertama didekat lift itu, arraci?

Mengingat uncle kemarin-yang mengatakan kalau dia memiliki keponakan yang seumuran dengannya- membuat Jackson sedikit tertarik saat melihat kearah pintu dihadapannya sekarang. Membuat Jackson mulai meraih gagang pintu tersebut kemudian mulai membukanya dengan perlahan.

"Hello?"

Kepala Jackson mengintip kedalam dengan penasaran tetapi tidak ada seseorangpun yang menyahutnya dari sana sehingga dia hampir saja beranjak dari posisinya karena berfikir bahwa mungkin saja keponakan uncle itu sudah pulang kerumah karena sudah sehat.

Tapi ketika mendengar gumaman kecil seperti keluhan dan menyebut-nyebut 'daddy', membuat Jackson melangkah kedalam untuk melihat siapa didalam sana.

"Oh?"

Diatas ranjang kamar rawat, Jackson melihat sesosok dengan tubuh kecil berbaring disana dengan igauan-igauan kecil. Mengingatkannya dengan mommynya ketika sedang tidur. Sehingga Jackson pun mulai mendekat, lalu menaiki kursi disebelah sana.

Jackson memandang wajah itu lalu memiringkan kepalanya karena merasa pernah melihat wajah ini sebelumnya-tetapi entah dimana. Tanpa sadar tangan kirinya mulai bergerak kesurai itu lalu mengelusnya perlahan seperti yang pernah dia lakukan kepada mommynya saat beliau bermimpi buruk.

"Sst.. jangan takut. I'm here. You're not alone.." bisik Jackson kemudian menggenggam tangan yang gemetaran didekatnya tersebut dengan erat. "It's okay. You don't have to be afraid. I'm Jackson.. I'm your new friend.."

Sebelah bibir Jackson tertarik kemudian, dia tersenyum kecil hingga menampilkan lesung pipinya yang menggemaskan.

"Daddy.." Jesper mengigau namun mata sipitny perlahan-lahan mulai terbuka membuat mata bulat Jackson langsung melebar hingga dia sontak menjauhkan dirinya dari ranjang Jesper.

Jesper menatap polos sosok Jackson yang berada didalam kamarnya-dihadapannya, kemudian mengedip sekali-dua kali membuat Jackson tersenyum kikuk sambil memperlihatkan gigi-gigi susunya yang rapi.

Time To Turn [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang