Bagian 14 - Shuya

11.9K 1.6K 303
                                    

Baekhyun yang asik berkutat didapur menolehkan kepalanya saat pintu kamar utama terbuka dan menampilkan wajah segar Chanyeol.

"Kau sudah mandi?" tanyanya, yang membuat Chanyeol mengangguk enteng.

Lelaki tinggi itu kemudian mengambil tempat dikursi depan counter sambil melipat tangan, memperhatikan bagaimana Baekhyun sangat telaten mengurusi masakannya disana.

"Sejak kapan kau bisa memasak?"

Baekhyun mengerenyit tak suka, tapi matanya masih sibuk memotong-motong wortel yang ada diatas talenannya. Namun akhirnya berhenti sebentar hanya untuk menatap Chanyeol dengan tatapan kesal.

"Maksudmu, tuan? Pertanyaan sarkastik macam apa itu? Perlu kau ketahui kalau aku memang bisa memasak. Jangan mencoba untuk menghinaku, karena setiap hari disini memangnya kau makan buatan siapa?"

"Oh, ya?" sebelah alis Chanyeol naik, tak percaya. Kemudian menyenderkan tubuhnya disenderan kursi kecil untuk mini bar dengan senyuman mengejek. "Eomma mu bilang kau selalu memasak ramyeon jika tidak ada yang bisa membantumu memasak dan tak ada makanan dirumah. Bagaimana tanggapanmu soal itu?"

Mata Baekhyun menerawang dan dia menjawab sekenanya saja, merasa sedikit tersinggung. "Itu beda urusan."

"Apa karena kau ingin menjadi pendamping yang baik untukku, jadi kau melakukannya?" Chanyeol mulai menggodanya, sedangkan Baekhyun mulai berdecak malas dengan kalimat itu lagi.

"Aku sudah terbiasa melakukannya saat aku tinggal dirumah ini. Tak ada seorangpun yang bisa memasuki rumah ini kecuali orang-orang yang kuizinkan. Jadi aku melakukannya untuk bertahan hidup!" penuturan tenang Baekhyun tiba-tiba berubah kesal karena melihat senyuman miring yang menyebalkan diwajah Chanyeol.

"Itu sama saja dengan kau menerimaku kembali, Baek." kecerdikan Chanyeol tepat sasaran, membuat Baekhyun yang mulai mengerti arah mainnya menghela mafasnya panjang-panjang. "Terima kasih untuk keputusanmu karena kau telah mencoba untuk memaafkanku. Kau mengizinkanku disini karena kau tak perlu menjauhiku lagi, kan? Terima kasih, Baek. Sunguh.. Aku akan menggunakannya dengan sebaik mungkin."

Setelah mengatakan itu dengan beraninya Chanyeol berdiri dari tempat duduknya untuk memajukan sedikit tubuhnya dan mencuri satu kecupan dipipi Baekhyun.

Lelaki mungil itu tentu saja terkejut setengah mati, namun protesannya kepada sitinggi itu tidak berjalan lancar karena Chanyeol lebih dulu keluar rumah sambil berteriak, "Aku akan pergi membeli sesuatu! Jaga rumah dengan baik!"

Chanyeol, lelaki itu entah kenapa membuat Baekhyun melihat sosok baru didalam dirinya belakangan ini. Apa Chanyeol memang seperti itu? Ataukah Baekhyun yang telah membangun sosok baru didalam dirinya saat ini?

Di sisi lain, setelah Chanyeol keluar dan menutup pintu rumah yang seluruhnya berupa kaca, lelaki itu segera mengganti ekspresi bahagianya dengan memasang wajah datarnya.

•••••••

Yejin berteriak, dia melempar semua isi barang yang ada dikamarnya membuat tuan dan nyonya Park yang berdiri didepan pintu mencoba untuk menghentikannya. Yoora sendiri hanya diam sambil memutar bola matanya malas ketika melihat adegan menyebalkan dihadapannya saat ini. Sejujurnya dia sudah sering mendengar pengaduan dari para maid, namun karena urusan pekerjaan dan rumah tangganya dia tidak bisa langsung melihatnya secara langsung.

"Eomma, apakah dia selalu menyebalkan seperti ini?" Yoora mencibir namun nyonya Park langsung melihatnya dengan tampang yang masih sedih.

"Eomma tidak tahu apa yang harus eomma lakukan. Eomma serba salah jika dipaksa memilih diantara mereka Yoora."

Time To Turn [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang