Bagian Baekhyun - Penghujung

12K 1.4K 81
                                    

[Please, buka media biar lebih ngena. Kudu! Wajib! Harus!]

Happy reading!


••
•••
••

Park Chanyeol,
Ketika mendengar namanya semua orang bisa mengenali siapa dirinya. Pemimpin muda Coral Corp bagi mereka yang buta klan. Pemimpin Phoenix bagi mereka yang mengerti apa itu pengendali.

Dia anak kedua. Pria pertama dari dua putra yang orang tuanya miliki. Yang akan mewarisi seluruh kejayaan Phoenix, sama seperti yang akan ku lakukan dulu.

Kakaknya bernama Yoora, wanita yang sangat baik padaku, yang menganggapku sebagai adik kandungnya sendiri. Sedangkan adiknya Chanwoo, yang memanggilku hyung saat pertama kali dia bertemu dirumahku, berlaku manis dan siap mencaci Chanyeol jika pria itu tidak bisa bersikap baik kepadaku.

Ayah dan ibunya memiliki masalah serius. Chanyeol bilang mereka tidak bisa diperbaiki lagi. Tapi aku tak menghiraukannya, aku masih percaya jika sepasang yang sudah memiliki anak pasti bisa kembali saling mencintai seperti sebelumnya.

Ya.. Sepertinya..

Dan sepertinya aku sangat mengenal mereka semua, sangat dekat hingga rasanya begitu sesak dan aneh. Sama seperti aku melihat Chanyeol untuk yang pertama kali.

"Eomma dan Appa memutuskan untuk kembali hidup bersama, Baek. Terima kasih banyak. Semua ini berkat mu."

Hari ini aku bersamanya datang ke rumah sakit dengan perutku yang semakin membesar. Aku mengandung. Mengandung anaknya, miliknya. Yang begitu diinginkannya dan menjadi kenyataan sampai dia menangis keras-saat dia tak pernah menangis di hadapan ku- ketika mendengarnya. Membuat dia berlutut dan memeluk perut ku, berusaha melindunginya sambil mengucapkan terima kasih berkali-kali.

"Apa yang kau katakan? Aku melakukannya karena aku tidak ingin orang tua ku berpisah, Chanyeol. Mereka ayah dan ibu ku juga."

Dia menggenggam tanganku erat. Selalu seperti itu saat dia gugup atau sangat yakin dengan jalan yang dipilihnya.

"Jangan seperti itu. Kau harus selalu bersama ku ya, Baek. Jangan seperti mereka. Aku tidak akan bisa hidup tanpa mu."

Aku tersenyum kecil kepadanya, menepuk pundaknya dengan sebelah tangan ku yang bebas untuk membuatnya yakin. Untuk terus membuatnya mengerti bahwa aku tidak akan pernah meninggalkannya seperti ketakutan terbesarnya selama ini.

"Lupakan fikiran buruk mu. Apa kau masih ingin mengetahui jenis kelaminnya?"

"Mereka tumbuh dengan baik."

"Mereka?" satu pertanyaan dari ku membuat Chanyeol menegang di sebelah ku. Da seperti baru menyadari ucapan dari dokter barusan.

"Ya, Tuan Park. Selamat kepada anda berdua. Kedua anak kalian berjenis kelamin laki-laki dan mereka sangat baik di dalam sana. Semoga persalinannya berjalan dengan lancar."

Kemudian lagi-lagi Chanyeol menggenggam tangan ku dengan begitu erat.

"Tolong, Baek. Berikan mereka nama Jackson dan Jesper. Kau pasti akan menyukainya."

Dia duduk di kursi meja makan dengan wajah tertunduk seperti merasa kacau untuk kabar yang baru saja dia terima.

"Kau tidak menyukai mereka, hm? Kenapa wajahmu bersedih seperti itu?"

Chanyeol langsung menoleh dengan gelengan cepat, kemudian meraih tanganku dan mengucapkan maaf berkali-kali membuatku menaikkan alis penasaran, diam dan menunggu.

"Aku.. aku hanya takut. Aku bahagia, sangat. Aku sangat bahagia karena tuhan begitu baik untuk mengabulkan permintaan ku. Aku menyukai mereka. Tapi aku takut.."

"Apa yang kau takutkan, hm?"

"Aku takut mereka membenciku, Baek. Aku takut membuat mereka kecewa. Aku takut membuat mereka menyesal memiliki ayah seperti ku."

"Hey, jangan seperti itu. Kenapa kau selalu berfikiran aneh seperti itu? Mereka pasti bahagia memiliki ayah seperti mu. Kau menjaga ku dengan baik, kau akan menjaga mereka dengan baik pula. Kau pasti akan melakukannya dengan benar, Chanyeol. Jadi jangan takut. Kita akan melakukannya bersama-sama. Kita berdua akan menjaga mereka dan membuat mereka tumbuh dengan baik. Jackson dan Jesper.. kita akan menamai mereka seperti itu. Mereka akan bahagia memiliki orang tua seperti kita."

Chanyeol menitihkan air matanya kemudian, menangis, menundukkan kepalanya ke atas genggaman tangan kami, sambil terisak di sana.

"Tolong bantu aku, Baekhyun.. Aku tak ingin gagal lagi.."

••••••
Bagian, Baekhyun
••••••

Kamis, 21 Juni 2018. 10.00 wib.

Time To Turn [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang