Bagian 19 - Nama

12.1K 1.6K 225
                                    

Mungkin rasanya seperti mimpi saat aku terbangun dipagi hari karena teriakan bocah kecil dan beberapa orang diluar sana. Rasanya seperti mimpi saat aku mengingatnya. Hari-hari dimana aku memutuskan untuk menyerahkan salah satunya kepada mereka dengan ikhlas.

•••••

Melbourne.

"Jackson! Hey, sudah mommy bilang kan untuk duduk dengan baik didalam mobil sampai Baekhyun mommy keluar?"

Teriakan Kyungsoo pagi itu membuat Jackson menghentakkan kakinya dengan cemberut kesal, membuat Baekhyun yang baru keluar dari kamar tersenyum kemudian berjalan kearah mereka bersama jas dokter dan tas ditangannya.

Setelah sekian tahun memilih untuk berkeliling dunia menjadi sukarelawan tim medis, Baekhyun akhirnya memilih untuk menetap di Melbourne setahun ini karena memikirkan pendidikan putranya yang kelewat hiperaktif. Jackson Wylle. Putranya yang begitu menyerupai wajah pria itu. Dia, yang sudah lama sekali tak pernah mereka lihat.

"Ah.. mommy lama sekali. Aku dan Asher bisa terlambat nanti." dia merajuk menghentakkan kakinya dengan kesal membuatku tertawa dan menciumi wajahnya gemas. "Mommy! Jack sudah besar! Stop it!"

Kyungsoo menggeleng-geleng sedangkan Baekhyun kembali tertawa geli, mengacak rambut si kecil, kemudian mengajaknya untuk masuk kedalam mobil dengan cepat.

"Kau mau makan apa malam nanti, hm? Kita akan makan diluar setelah pertemuan orang tua, bagaimana?"

"Hm! Bagaimana kalau sandwich?" usulnya uang membuatku menggeleng cepat.

"No, no. That's for breakfast, honey. You have to find another choice."

"But, i like sandwich."

"Masakan Korea?"

"No. Aku tidak suka makanan Korea selain yang mommy buatkan." Jackson menggeleng cepat kemudian mencium pipi Baekhyun dari kursi belakang. "Bagaimana kalau steak? Kai Appa pernah membawaku kesana dan rasanya sangat enak, mom."

"Baiklah, baiklah. Tapi jangan berbuat nakal lagi disekolah, ne?"

"Aye, aye. Captain!"

"Asher, kau mau ikut?" tanya Baekhyun yang membuat anak itu mengangkat kepalanya dari gadget ditangannya.

"Yes. But.. without daddy, okay?"

Baekhyun menaikkan alisnya bingung pada Kyungsoo yang sedang menyetir karena permintaan Asher barusan. Burung hantu itu hanya menaikkan bahunya asal dengan helaan nafas yang panjang.

"Kai akan ke Korea di hari ulang tahunnya, jadi dia memperagakan aksi merajuknya untuk mencegah pria itu pergi. Pria itu ada urusan dengan galeri seninya disana dan itu tidak bisa diganggu gugat, jadi aku tidak tahu harus memihak kepada siapa kali ini."

"Well, aku kira menjadi single parent jauh lebih berat. Tapi ternyata semuanya sama saja."

••••••

Seoul.

Park Chanyeol duduk termenung diruang kerja kantornya saat mendapati teriakan anak lelaki yang masuk dengan senyuman lebarnya.

"Daddy!" senyuman lebarnya lagi-lagi membuat Chanyeol merasa sakit melihatnya.

"Park Jesper." dia adalah berlian berharga yang selalu Chanyeol jaga sejak rengekan kecilnya terdengar didepan rumah.

Hari itu, malam dalam keadaan hujan deras bayi yang masih merah itu tergeletak disana dengan sepucuk surat yang memintanya untuk menjaganya.

Park Chanyeol..
Hai..

Time To Turn [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang