Tanpa Kabar

1.1K 100 2
                                    

5:58
Aku terduduk bersender di kepala tempat tidurku sambil menatap laptopku yang terus menyala. Sesekali aku cek ponselku sekedar hanya melihat notif darinya. Tapi nihil, sedari aku selesai sholat subuh tadi aku menunggu kabar, kabar darinya tak kunjung aku dapatkan.
Kemana dia? Pikiranku terus melayang layang memikirkan apa yang terjadi padanya? Aku beranjak dari tempat tidurku dan mengambil kotak yang ia berikan sebelum ia meninggalkan ku.
Aku belum bisa membuka kotak ini sampai besok. Aku menerka nerka apa isinya.

Bosan,disaat semua orang liburan aku malah dirumah saja. Mama Papa pergi ke luar kota urusan bisnis. Bang  uftra bukan temen yang tepat buat diajak liburan bareng, dia lebih suka berlama lama di kamarnya atau di ruang musik rumah kami bersama gitarnya itu.

aku mengirim pesan singkat ke temanku sekadar untuk mengajaknya lari pagi disekitaran kompleks.
"Kei,dimana?lari kuy".
Dua menit setelahnya Keisha membalas.
"Gue masih di gorontalo kunyuk"
"Yaudah deh,oleh oleh jangan lupa yak"
"Siappp"

Notifikasi lain masuk ke ponselku.
Reya: kak Shel, Rey kerumah ya?
Passs fikirku. Dia Reya,adiknya Sky lumayanlah buat diajak ngobrol.

Sekitar 3 menitan bocah yang lebih muda setahun dariku itupun tiba. Kini kami sedang berada di meja makan untuk sarapan bareng. Sky itu yatim piatu, jadi gak jarang Reya datang kerumahku karena kesepian. Besok Reya akan menyusul kakaknya ke Jerman. Bagaimanapun juga cuma Sky yang dia punya. Mau tak mau dia harus pindah ke Jerman mengikuti sang kakak.

Setalah sarapan kami berbincang bincang mengenai banyak hal.

When you see meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang