Milan.

1.1K 89 0
                                    

Dua pemuda itu kini sudah terduduk di area outdoor salah satu kafe kecil yang tak jauh dari Freie Universität

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua pemuda itu kini sudah terduduk di area outdoor salah satu kafe kecil yang tak jauh dari Freie Universität.
Setelah memesan beberapa makanan ringan dan minuman kedua pemuda itu berbincang bincang.

"Jadi lo udah dapet tempat tinggal bro?"

Sky menggeleng lesu "belom, lagi nyari yang murah murah aja yang penting bisa tidur. Kalo tinggal di hotel atau apartement kan mahal, biaya hidup disini gak murah bro hahaha"

"Kalo gitu selagi lo nyari tempat tinggal lo tinggal di rumah gue aja dulu bro, mami gue lagi gak di Indo bulan depan baru balik ke Jerman. Itung itung lo temenin gue. Gimana?"

"Gak papa lah gue nyari aja, ntar ngerepotin lo lagi"

"Yaelahh si komodo lebay amat,kaya baru kenal kemaren aja lu, harus mau gak pake nolak!"

"Iyee iyeee"

Seorang pelayan dengan nampan berisi makanan dan minuman datang dengan sopan meletakkan makanan itu ke meja kecil yang ada didepan kedua cowok itu.

Sky langsung menyeruput milshake vanilanya sampai habis setengah.

"Oiya besok temenin gue yaa...belanja buat hidup gue disini, sekalian nganter berkas berkas buat kuliah gue"

"Iyaa besok gue temenin"

Cukup lama mereka berada di kafe itu, haripun sudah mulai sore dan langit sudah mulai gelap. Setelah mereka membayar makanannya mereka bergegas untuk langsung ke rumahnya Pras.

Fünf morgen-

Selarang mereka sudah ada dikediaman Pras didaerah Fünf morgen. Kawasannya bersih dan asri, tempatnya juga strategis dan juga tidak terlalu jauh dari fiere universitas.

"Nah ntar lo tidur disitu ya, kebetulan memang kosong, sorry kalau sedikit berantakan itu biasa tempat ngumpul gue bareng temen temen"

"Iya gapapa ntar gue beresin, thanks ya"

"Iyaa,yaudah sana lo beres beres trus istirahat ntar malem lo mau gue ajak keliling Jerman"

"Okee siappp,gua mah ngikut ajaa"

Sky kini mulai membongkar kopernya. Dikeluarkannya satu persatu barang yang ada dikoper itu. Kini ia beralih ke tas ransel berwarna maroon itu. Setelahnya dia mulai membereskan pakaiannya dan menatanya di lemari pakaian. Setelah difikirnya cukup bersih ia mengambil satu kaos hitam bergambar batman dan celan pendek sedengkul jan juga daleman. Is berlalu kekamar mandi setelah ia mencharger handphonenya.

Selang beberapa menit Sky keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil yang melingkar di lehernya, sesekali di gosokkannya rambut basahnya ke handuk putih itu.

Ia terduduk dipinggir tempat tidur. Ia memainkan ponsel yang ada sedang dicharger itu.

Sebuah notifikasi muncul dilayar ponselnya.

Reya: kak,besok siang gue nyampe ke Jerman ntar malem berangkat.

Ia menepuk keningnya pelan. Ia lupa kalau sekarang ia harus cepat cepat mencari tempat tinggal. Karena adiknya itu tak bisa tinggal sendiri di Indonesia jadi mau tidak mau dia menyusul sang kakak ke Jerman.

Lalu ia terbaring ditempat tidur cukup besar itu dan sesaat kemudian ia sudah memasuki alam bawah sadarnya.

Ia terbangun ketika mendengar suara azan yang berkumandang dari ponselnya. Dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna ia berjalan gontai ke arah kamar mandi.

Dicucinya muka yang masih sedikit terpejam itu lalu ia menyikat giginya dan mengambil air wudhu.

Setelah selesai sholat terdengar pelan ketukan pintu. Sky bergegas membukanya. Ternyata itu Pras.

"Ganti baju cepetan kita jalan jalan sekarang sekarang"

"Siap bos"katanya singkat.

Sky sudah siap dengan pakaian simplenya. Kaos putih polos ditambah dengan luaran denim jaket, jeans hitam dan sneakers navy.

Ia keluar dari kamarnya dan berlalu ke ruang tamu. Sky terperanjat kaget ketika mendapati punggung seorang wanita.

"Ooii lama amat lu ganti baju doang, kita cuma mau jalan jalan kali bukan photoshoot"

"Udah paling cepet ini mah"

"Kaya cewek lo,ribet"

"Bodo"

"Oiya kenalin ini Milan tetangga depan" kata Pras sambil memperkenalkan gadis dengan rambut sebahu berwarna keemasan itu. Gadis bernama Milan itu berdiri dan mengulurkan tangannya.

"Milan" katanya sambil tersenyum manis menampakkan deretan gigi putihnya.

Sky terdiam menatap kosong kearah gadis itu. Yap. Matanya, matanya membuat Sky takberkutik, seluruh badannya terasa lunglai tak bertenaga. Mata itu,mata yang sama persis dengan mata Ashel, gadis yang sangat ia rindukan.

"Heeyyyy" kata Milan sambil melambaikan tangan ke depan wajah Sky.

Sky tersadar. Dipejamkannya matanya rapat rapat.

Sky mengulurkan tangannya,menjabat tangan putih milik gadis itu.

"Sky Sergantra" katanya datar.

When you see meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang