Sisi lain Keelshen

862 113 6
                                    

Jika suatu saat nanti hatiku jatuh kepadamu.
Aku berharap kau menangkapnya dan tak pernah melepasnya.
-Rasshelle-

_______________________________________

"Gue mau kita lebih dari temen" kata Keelshen santai sambil mengaduk vanilla latenya.

Mata Ashel membulat sempurna,detak jantungnya berdetak 2 kali lebih cepat.

"Ma..maksudnyaa?" Tanya Ashel terbata.

"Gue mau kita sahabatan. Gue suka cara berfikir lo. Disaat semua orang jauhin gue, disaat semua orang takut didekat gue, disaat semua orang mikir yang enggak enggak soal gue. Justru lo dateng tanpa ngedengerin asumsi asumsi mereka tentang gue.
Gue gak tau apa yang ada difikiran lo tentang gue. Intinya gue mau bilang makasih sama lo, makasih udah buat gue merasa lebih baik didunia ini. Memang, gue buka tipe cowok baik yang mungkin bakal bikin lo nyaman. Ya, kaya yang lo liat. Gue urakan,berandal,gak perfect. Gue tau, cewek sebaik lo mana mau punya sahabat cowok berandal kaya gue. Tapi setidaknya gue udah ngungkapin semuanya sama lo" kata Keelshen menatap mata Ashel lekat lekat.

Ashel cengo melihat penuturan Keelshen. Ya,Keelshen yang setiap harinya minim dalam kata kata, sekarang dia ngomong panjang kali lebar seperti tadi.

"KEELSHEEENNN!coba ulang kata kata lo tadii!" Pekik Ashel yang membuat beberapa orang di restoran tersebut melihat kearahnya.

"Sumpah gue mau videoinnnn! Lo abis makan apaan? Kok mendadak jadi pinter ngomong giniii?! Sumpah demi apa ya Shennnn lo abis kesambet apaan?!!!" Kaa Ashel antusias.

"Gue serius" ya masih tetap datar, tanpa ekspresi.

"Lo gak takut gue bakal macem macemin lo?"

"Enggak" kata Ashel santai.

"Jadi gimana?"

"Gimana apanya?"

"Yang tadi"

"Hahahahaha, gue gak milih milih soal pertemanan. Kalo orang baik kenapa harus dijauhi?"

"Jadi"

"Gue mau"

Senyum terukir di bibir Keelshen. Senyumnya begitu tulus dan meneduhkan.

Keelshen yang dulu sudah mulai berubah dengan kehadiran Ashel. Ia mulai menjalani kehidupannya dengan tawa.

Di dalam restoran itu mereka mengobrol dan bertukar cerita,sesekali mereka tertawa karena kepolosan Ashel dan guyonan receh Keelshen.

"Oiya denger denger lo pernah patahin tangan anak orang ya?" Tanya Ashel

"Gak gue patahin, patah sendiri tangannya" katanya terkekeh.

"Gak boleh gitu kali,emang kenapa sampe segitunya?"

"Dianya yang nyari masalah sama gue, yaudah berantem. Tangannya patah, tulang kakinya retak. Gue dipanggil deh sama kepala sekolah"

"Terus,udah minta maaf?"

"Gak bakal"

"Kenapa?gak boleh gitu kali"

"Gue gak mau berurusan sama pengecut kaya dia"

"Yaudah terserah! Jangan diulangin tapi!"

"Tergantung"

"Tergantung apanya?"

"Tergantung yang nyari masalah"

"Susah emang ya berurusan sama orang kaya lo"

"Gak juga"

"Ya iyalahh, dikit dikit lo hajar anak orang habis habisan"

"Tergantung gimana mereka sama gue. Buktinya, gue gak pernah kan mukul lo"

Ashel mencoba menyimak kata demi kata yang keluar dari mulut Keelshen.
Hmmm gak ngerti juga sama anak satu ini.

Yuhuuuu, maaf baru up pendek pula.*plakk-tepok jidat. Lagi gak mood ngetik nih huhuuu. Gak tau bakalan up kapan, doain aja moodnya bagus. See youu! Jangan lupa vote dan comment nya yak!

When you see meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang