Kencan?

881 107 2
                                    

Jika mencintaimu adalah sebuah kesakitan.
Aku berharap kau tak kembali dengan sebuah penyesalan.
Yang telah kau buat dengan sebuah pengkhianatan.

-Rasshelle.

5:35

Ashel baru saja selesai sholat subuh. Lalu ia kembali merebahkan badannya ditempat tidur.

Hari ini ia sudah bisa sekolah karena suhu badannya sudah turun. Masih ada waktu sekitar 1 setengah jam lagi untuknya sebelum berangkat sekolah.

Akhirnya ia memutuskan untuk bermain hp untuk sekedar membuka social medianya. Perlu kalian tau, setelah kejadian malam itu, Ashel memblokir seluruh social media dan nomor yang berkaitan dengan Sky dan Reya. Ia ingin melupakan semuanyaa.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 6:15. Ashel mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah,disambarnya tas ranselnya lalu ia turun kebawah untuk sarapan.
Dimeja makan sudah ada abangnya.Uftra.

"Sarapan dek" tawarnya.

"Iya bang" sembari menduduki kursi tepat didepan abangnya.

Lalu ia mengambil sepotong roti dan mulai akan melahapnya. Belum lagi roti itu masuk sempurna kemulut Ashel bang Uftra membuka obrolan yang membuat nafsu makan Ashel hilang.

"Gimana?sukses surprisenya sama Sky?" Katanya santai

Ashel melahap roti itu dengan satu gigitan yang membuatnya habis setengah bagian. Lalu diletakkannya sisa roti itu dan berlalu meninggalkan abangnya yang terheran heran akan sikap adiknya itu.

Ashel mulai mengendarai Range Rover nya membelah jalanan ibukota.

Setelah sampai ia langsung memarkirkan mobilnya dan berjalan memasuki kelasnya.

Sampai dikelas ia langsung mendapatkan wajah sahabatnya itu. Ya itu adalah Audrey.

"Woyyy kemane aje bukkk" kata Audrey saat mendapati temannya itu.

"Sakit guee" kata Ashel sambil menduduki kursi disampinh Audrey.

"Gue kira lo udah inalillah" canda Audrey.

"Enak ajaaa" kata Ashel seraya menoyor pelan kepala sahabatnya itu.

Keelshen memasuki ruangan kelasnya yang membuat Audrey menghentikan ocehannya.

Keelshen datang dengan tatapan elangnya, jalannya pelan namun tegak, kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana abu nya,mukanya datar tanpa ekspresi yang membuat siapa saja bergidik ngeri untuk mengacaunya. Tak ada seorangpun.

Keelshen menempati tempatnya,manaruh tas nya lalu menghampiri Ashel. Audrey terdiam kala Keelshen menatap dirinya sekilas.

"Shel" kata katanya pelan,datar,tapi terdengar sangat mengerikan.

Ashel menatap manik mata Keelshen.

Lalu seketika Keelshen menggenggam tangan Ashel dan menuntunnya keluar kelas.

Audrey yang melihat itupun hanya bisa terdiam menyaksikan sahabatnya yang sedang ada ditangan Keelshen.

Diluar kelas Keelshen hanya menatap lekat lekat hazel eyes Ashel.

"Mau ngapain sih Shen?" Tanya Ashel yang sudah tidak nyaman ditatap seperti itu.

"Gimana tugas sejarahnya?"

"Ntar sore bisa gak?"

"Bisa"

"Yaudah ntar sore aja, dirumah lo kan?"

"Iya"

"Ihhh lo pelit amat si sama kata kata! Ngomong singkat singkat aja terus biar hidup lo disingkatin sama Allah tau rasa loo!" Kata Ashel berapi api.

"Maaf" kata Keelshen singkat.

Ashel yang tak ingin menghancurkan moodnya hanya karena cowok ini pun akhirnya memilih untuk masuk kelas kembali dan duduk berasama sahabatnya yang masih terdiam.

"Ashellllllll! Lo kok terima terima aja sih dibawa sama dia? Kalo lo kenapa kenapa gimana?" Kata Audrey panik.

"Jangan suudzon dulu kali sama Keelshen. Keelshen baik kok!, kalo gak percaya,ntar yaa" katanya sambil melambaikan tangannya ke arah Keelshen yang masih diluar kelas untuk bergabung bersamanya.

Keelshen mendekat kearah Ashel. Yang membuat Audrey semakin memucat.

"Duduk sini Shen" kata Ashel sambil menarik kursi yang ada di depannya. Keelshen menurut saja apa yang dikatakn Ashel.

Lalu Keelshen menaikan alisnya.

"Ini kenalin temen gue namanya Audrey"

Keelshen mengulurkan tangannya kearah Audrey.

"Cepetan Drey, katanya mau kenalan" katanya sambil terkikik.

Audrey mengulurkan tangannya ragu ragu. Setelah berjabat tangan cepat cepat Audrey menarik tangannya.

Bel tanda masuk kelas berbunyi. Guru Sosiologi itu memasuki kelas XI IPS.

Beberapa jam sudah Ashel lalui disekolahnya ,saatnya pulang karena bel tanda pulang sekolah telah berdering keras.

"Gue gak bisa sore" kata Keelshen sebelum Ashel pulang.

"Jadinya gimana?"

"Malem" katanya singkat.

"Yahh tapi kalo terlalu malem gue gak diizinin abang"

"Enggak malem banget"

"Oke dehh,kirim aja ntar alamatnya yaa"

"Iyaa"

Lalu mereka berlalu. Ya Audrey sudah pulang duluan dengan Kaldera.pacarnya.

Ashel langsung berlalu ke parkiran dan pulang kerumahnya.

Malam pun tiba,sehabis sholat maghrib. Ashel bersiap siap untuk mengerjakan tugas dirumah Keelshen. Ia memakai pakaian yang sederhana, yaitu, celana jeans hitam, sweater maroon,dan flatshoes hitam.

Baru saja ia hendak menyisir rambutnya suara deru motor merasuk ke gendang telinganya.

Sedetik kemudian hp Ashel berdering. Nomor tak dikenal. Ia langsung mengangkatnya.

"Haloo"

"Ini Keelshen"

"Ehh lo, kirim alamatnya cepetan"

"Keluar rumah,gue didepan"

Sambungan terputus.

Cepat cepat Ashel turun dan membuka pintu rumahnya. Dan betapa kagetnya dia melihat Keelshen didepan rumahnya dengan jeans abu,kemeja polos berwarna hitam,dan sneakers hitam putih. Dan yang membuat Ashel kaget adalah rambutnya. Rambut acak acakan Keelshen kini berubah menjadi rambut rapi yang diberi gel.

Tak seperti biasanya, Keelshen,anak yang setiap harinya tampil urakan disekolah. Baju dikeluarkan, kancing atas terbuka memperlihatkan kaus dalam hitamnya, memakai kalung, celana kuncup, memakai gelang, dan rambut acak acakan, kini berubah menjadi cowok kalem nan rapi.

Mereka saling tersenyum saat mata mereka bertemu.

"Ayo jalan" kata Keelshen.

Ashel mengangguk dan mulai menaiki motor Keelshen.

Sekitar 10 menitan, mereka pun sampai. Bukan,bukan dirumah Keelshen tapi di depan salah satu restoran. Restoran yang sama pada saat Keelshen menghantarkan Ashel pulang.

Keelshen berlalu meninggalkan Ashel yang masih terduduk di motornya.

Merasa mulai tertinggal cepat cepat Ashel menuruni motor dan berjalan menuyusul Keelshen.

Ya, disini lah mereka. Di restoran tempat pertama kali mereka dekat.

Mereka duduk berhadapan, dengan makanan dan minuman didepan mereka. Sebuah lilin kecil pun menambah pesona mereka malam ini.

Ashel bertanya tanya dalam hatinya? "Kenapa Keelshen membawanya kesini? Kenapa Keelshen tampil beda dari biasanya?apa maunya sekarang?"

Yuhuuuu udah di up ya...jangan lupa vote komen dan sarannya yaa, see youuu

When you see meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang