Tercyduk

794 98 4
                                    

Berlin,Jerman.

Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan bagi Sky tetapi ia tak bisa pulang sekarang ada yang harus ia kerjakan bersama partnernya dikelas yaitu Adhel.

Adhel adalah teman sekelasnya Sky. Dari awal pertama mereka bertemu pun mereka sudah saling akrab. Salah satu alasannya adalah karena Adhel adalah satu satunya orang Indonesia dikelasnya. Jadi Sky memilihnya untuk menjadi partner di kampusnya.

Hari ini ia akan pergi ke appartment Adhel untuk mengerjakan tugas awalnya sebagai mahasiswa baru. Dan karena Adhel adalah anak yang pintar dan mempunyai koleksi buku buku yang lengkap terkait tugas mereka, akhirnya mereka mengusulkan untuk pergi kerumah Adhel besok malam untuk mengerjakan tugasnya.

Hari ini setelah pulang dari universitas mereka berdua ketoko buku bersama mencari buku tambahan yang akan membantu mereka mengerjakan tugas.

Sky menjemput Adhel di appartmentnya dan mereka menuju toko buku tersebut. Setelahnya Sky mengantar Adhel kembali dan kembali kerumah Pras.

Sampai dirumah Pras dia harus mempacking sisa barangnya lagi karena ia sudah menemukan tempat tinggal untuknya dan adiknya,Reya. Mereka akan tinggal di appartment yang sama dengan Adhel. Karena Adhel bilang kalau apparment yang ia tinggali harganya murah dan fasilitasnya lengkap,dan benar saja ketika Sky mengeceknya dia langsung membayar cash appartment itu dan sekitar minggu depan ia sudah menempatinya.

Setelah berberes beres iapun merebahkan badannya dikasur dan sesaat kemudian ia terlelap.

Paginya dia bangun dan menjalankan aktivitasnya yaitu ngampus.

Dikampus ia bertemu dengan Adhel dan membicarakan tugas awal mereka.

"Haii Adhel" sapanya

"Haii Sky"balas Adhel.

"Ketaman belakang yuk,mau ngobrolin tugas" ajak Sky

"Boleh" jawab Adhel

Akhirnya mereka berdua berlalu ketaman belakang universitas itu.

"Gimana jadi kan malem ini"tanya Sky

"Jadi dong" jawab Adhel

Kemudian Sky menatap wajah Adhel dalam. Sepertinya ia tidak asing dengan wajah ini. Tapi dimana ia bertemu Adhel? Atau mungkin cuma perasaannya saja?

Adhel yang semula menunduk kini mendongakkan kepalanya dan saat itu juga matanya bertemu dengan mata Sky. Cukup lama mereka saling menatap dan senyumpun mengembang dari bibir keduanya.

Adhel yang tersipu malu dipandang seperti itu oleh Sky langsung membuang mukanya kearah lain.

Malam pun tiba, Sky yang sudah rapi pun berpamitan kepada Pras untuk pergi kerumah Adhel.

Tak butuh waktu lama untuk sampai ke appartmen Adhel. Sky langsung menaiki lift dan menuju ke appartment Adhel.

Mereka mengerjakan tugas itu dengan sungguh sungguh. Kepintaran Sky dan kepintaran Adhel membuat tugas itu lebih cepat selesai. Sekitar 1 jam tugas itu selesai.

"Yashhh kelar juga akhirnyaaa"kata Sky bersorak.

"Belum malem banget,jalan jalan yuk" ajak Adhel.

"Mau kemana?"

"Hmmm Siegesaulle aja gimana?udah lama gak ke sana" pinta Adhel

"Bolehh,yuk"

"Gue ganti baju dulu,tunggu disini" katanya sambil berlalu.

Sambil menunggu Adhel Sky memainkan hpnya. Lalu sebuah notifikasi masuk ke hpnya.

Reya

Dimana?aku di Siegesaulle. Jemput dong!

Ya memang Reya harus berbohong kepada kakaknya itu,sebenarnya karena Ashel ingin memberikan surprise  kepada Sky.

"Okee ntar lagi gue kesitu,tunggu! Lagi dirumah temen ngerjain tugas" balas Sky.

Kemudian Adhel keluar dari kamarnya yang membuat Sky tak berkedip. Bagaimana tidak Adhel sangat cantik malam ini. Ia memakai dress putih selutut ditambah heels hitam yang tak terlalu tinggi, rambutnya dibiarkan tergerai bebas. Simple,tapi sangat elegant.

"Woyy bengong lagi" kata Adhel membuyarkan lamunan Sky.

"Udah kelar?"

"Yaudahhh"

"Kuyyy" kata Sky sambil berdiri dari sofa.

Siegesaulle~

Mereka berdua duduk bersebelahan menikmati indahnya Berlin pada malam hari. Angin bertiup kencang membuat rambut Adhel berterbangan dan mengenai matanya.

"Aduhhh" katanya sambil menggosoknya tangannya ke mata.

"Kenapa?" Tanya Sky khawatir.

"Perih,kelilipan" katanya sambil terus mengucek matanya.

"Coba liat sinii,jangan dikucek ntar merah jadi iritasi" kata Sky sambil menangkup kepala Adhel dengan kedua tangannyaa.

Ditiupnya pelan mata gadis itu.

Tanpa disadari sepasang mata menangkap moment mereka itu. Ya,itu adalah Ashel.

Matanya memerah,dadanya terasa sesak. Air matanya tak terbendung lagi, bersusah payah ia mencoba untuk tidak menangis. Tapi semakin ia mencoba semakin deras air matanya keluar. Lalu ia berlari kearah mobil Pras yang terparkir sedikit jauh dari area Siegesaulle.

Ya memang mereka pergi bersama Pras. Ada Milan dan Reya tak ketinggalan X yang selalu ikut dengan kakaknya.

Ashel masuk kedalam mobil itu masih dengan isaknya.

Melihat itu Reya pun langsung panik.

"Lhoo,kak Ashel kenapa?, Skynya mana"

"Aku langsung kebandara aja Rey"

"Tapi kenapa kak?Bilang sama Rey"

Ashel mencoba untuk tersenyum.

"Gakpapa,aku gakpapa kok"

Walaupun Ashel berkata seperti itu tapi Reya yakin pasti dia kenapa napa. Didekapnya gadis malang itu sesekali Reya mengusap punggungnya mencoba menenangkan Ashel.

Milan pun tak tinggal diam. Ia berusaha membujuk Ashel untuk bercerita agar bebannya sedikit berkurang. Tapi Ashel tetap bungkam enggan berkata sepatah kata pun.

Hatinya hancur, rasa kecewa menyelimuti hatinya.

Tega teganya dia berbuat seperti ini.
Ashel sudah mencoba memaklumi saat Sky tidak memberi kabar. Dan ternyata jawabannya adalah ini. Ini yang membuat Sky semakin acuh kepadanya.

Yuhuuuu...udah di up yaa, udah mulai ada konfliknya nih. Kira kira gimana ya hubungan Ashel dan Sky kedepannya. Jangan lupa vote dan commentnya yaa!

When you see meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang