7. Memiliki Teman

11.8K 368 10
                                    

"Sudahlah tanya jawabnya sampai disini aku lelah." Ucapku dan langsung berbaring di atas ranjang.

Author Pov

Setelah merasa puas akan pertanyaan dan jawaban yang Ia dapat, Merely memutuskan untuk menikmati tidur sorenya. Tapi nihil matanya tidak bisa Ia pejamkan.

Ia masih memiliki perasaan yang sulit untuk di katakan tentang orang tuanya.

"Mengapa akhir akhir ini perasaanku selalu tidak enak? Apakah orang tua ku baik baik saja ? Aku sangat merindukan mereka." Gumam gadis itu sebari memainkan selimut yang menutupi hampir semua bagian tubuhnya.

Merely membatalkan niatnya untuk tidur dan memutuskan untuk berbincang dan menghampiri Pria yang sedang duduk di sofa yang sibuk berkutat dengan laptop di pangkuannya dan kertas kertas di sampingnya.

"Tuan Evil eughh bisakah kau membantuku ?" Tanya gadis itu ragu.

Tidak ada jawaban sama sekali, seseorang yang dia tanyai terlalu fokus ke benda yang ada di pangkuannya.

"Tuan bisakah kau hentikan dulu mengetikmu itu ?" Tanya gadis itu sekali lagi.

"Bisakah kau tidak menggangguku untuk saat ini saja ?" Bukannya memberi jawaban pria itu malah balik bertanya.

"Baiklah." Jawab gadis itu lemas.

-----------------------------

"Kau tadi ingin berbicara apa ?" Tanya Aegis baik baik..

Merely sedikit berpikir

"Emm bisakah kau membantu ku ?" Tanya Merely menatap wajah Aegis.

Aegis hanya menganggkat sebelah alisnya, dengan artian apa yang harus Ia bantu.

"Bisakah kau mencari tahu keadaan orang tuaku ? Kumohon!" Ucap Merely memelas.

"Hanya itu ?"

"Ya itu saja, aku merindukan mereka."

.

Setelah beberapa hari ini hubungan mereka sedikit membaik. Sekarang mereka lebih mengenal satu sama lain, kecuali masalah yang mereka miliki masing masing.

Tidak lupa dengan permohonan Merely, Aegis menuruti keinginan gadis itu untuk mengetahui keadaan kedua orang tuanya.

Namun semua sia sia dia tidak mendapatkan informasi sedikit pun. Begitu juga dengan orang orang suruhannya.

Tapi Pria itu tidak menyerah, semakin sering dia berbincang dengan Merely semakin besar juga rasa ingin membantu gadis itu.

Ya memang aneh seorang Aegis Felix yang terkenal akan sifatnya yang dingin dan tidak mau berbaur dengan orang orang di sekitar bisa takluk oleh seorang gadis berumur 19 tahun. Lebih muda 4 tahun darinya.

.

"Tuan Evil..." Ucapan Merely langsung terpotong oleh bantahan Pria di hadapannya.

"Sudah berapa kali ku bilang, jangan memanggil ku Tuan apalagi menyebutku Evil!" Kesal Pria itu sambil mengacak rambutnya pelan.

"Maaf Aegis, ak.. euuh aku ingin meminta sesuatu kepada mu." Ucap Merely ragu ragu.

"Apa ?" Tanya Pria itu dingin seperti biasa.

"Aku ingin sekolah kembali, aku sangat kesepian apalagi saat kau pergi untuk bekerja. Para maid di sini terlalu menghormatiku jadi aku merasa canggung." Permintaan Merely selembut mungkin.

"Tidak! Kau tidak boleh keluar!" Jawab Aegis menegaskan.

"Tapi aku sangat kesepian, apa kau tidak kasihan melihatku hanya berdiam diri dikamar tanpa ada aktivitas yang bisa aku lakukan ?" Rayu gadis itu dengan memasang wajah memelasnya.

I'm Not BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang