14. Astaga

8.2K 287 27
                                    

Aegis Pov

Hari ini seharusnya aku pulang lebih awal, namun sesuatu terjadi secara tiba tiba tadi saat di kantor. Jadi aku harus pulang telat padahal aku berniat untuk mengajak Merely pergi keluar.

Jujur saja dua hari ini mood ku sedang berada di pucuk mood buruk. Hal yang aku dan adik ku lihat saat berolahraga kemarin adalah melihat keluarga kecil yang sedang bersanda gurau penuh dengan canda tawa penuh dengan senyuman. Aku sangat tidak menyukai pemandangan saat itu.

Aku sangat benci apa yang aku dan adikku lihat. Entah kenapa jika melihat hal seperti kemarin emosiku langsung mendidih di atas kepalaku. Namun aku masih bisa membendung dan menahannya karna aku melihat adikku.

Kalian belum tau kisahku bukan ?

Sesuatu yang kemarin aku lihat adalah Ayahku yang sedang tertawa lepas dengan istri dan anaknya.

Mungkin ini biasa saja, tapi jika melihat ayahku itu aku selalu teringat masa lalu yang membuatku tidak bisa memaafkannya.

Flashback on...

Dulu saat umurku 8 tahun dan adikku berumur 4 tahun. Hal yang tak pernah aku duga terjadi begitu saja.

Keluarga ku yang sangat sangat terpandang dan dihormati oleh orang orang sekitar, karna harta dan reputasi kita yang tinggi.

Kami sangat menjaga nama baik keluarga besar kami. Tidak pernah ada gosip gosip miring tentang keluarga kami.

Ayahku yang sangat sibuk begitu juga dengan ibuku mereka selalu saja memiliki pekerjaan yang di bawa kerumah setiap harinya. Namun, perhatian mereka tidak pernah terbagi pada kami. Mereka selalu menyempatkan diri membantu pekerjaan rumah kami, mereka selalu menyisihkan waktu nya untuk berkumpul bersama.

Namun setelah perayaan ulang tahunku, ayah tiba tiba berubah, menjadi jarang berada di rumah sering keluar bahkan sampai tidak pulang kerumah.

Saat itu aku mulai heran dan merasakan ada yang aneh, mengapa ibu dan ayahku jarang sekali betegur sapa tidak seperti biasanya.

Sekarang aku dan adikku pun merasa tidak di perhatikan, mereka berdua sudah tidak membantu pekerjaan rumah kami, sudah tidak ada lagi berkumpul setiap malam.

Suatu hari ada seorang wanita dengan anak laki laki seumuran denganku datang ke dalam rumah kami. Aku sangat terkejut dengan teriakan yang di keluarkan wanita itu. Mendengar suara teriakan itu aku dan adik adikku keluar dengan wajah panik.

Aku melihat sekitar. Ada ibuku, ayahku dan juga wanita yang membawa anak sebaya dengan ku. Aku melihat ke arah ibuku, dengan sangat jelas aku melihat butiran bening mendarat di pipi putih ibuku itu.

Ini ada apa ?

Mereka semua beradu mulut, kata kata kasar pun sangat terdengar jelas. Racauan racuan dari wanita itu pan sangat terdengar jelas.

Aku anak 8 tahun yang sedang menyaksikan adegan yang belum tepat untuk umurku ini, begitu juga adik adikku. Aku langsung mengerti apa yang membuat mereka bertengkar.

Memang umurku masih di bawah tapi pengetahuan ku dan daya tangkapku berbeda dengan anak anak pada umumnya, wajar saja jika aku langsung mengerti apa yang sedang aku tonton ini.

Kedua adikku menangis karna mendengar teriakan teriakan yang membuat mereka terkejut.

Apakah orang orang itu tidak melihat ada kami disini ? Harus nya mereka menghentikan berdebatan mereka.

"KAU JALANG GILA ENYAH LAH DARI KEHIDUPAN KU DAN SUAMIKU." Teriak ibuku dengan diiringin tangisan.

"YANG HARUS ENYAH ADALAH KAU, PERGILAH KAU LUPAKAN SUAMIMU BIARKAN LAH AKU DAN ANAKKU BAHAGIA."  Terdengar kembali suara teriakan.

I'm Not BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang