10. Memulai semua kembali

11K 367 4
                                    

Malam ini kita tidur berdua lagi.

Ya aku dan Aegis sang CEO termuda dan ternama di Negeri ini.

Aku pun berbaring di sebelah nya, lebih tepatnya aku membelakangi pria itu. Ini perasaanku saja atau memang aku sedang di perhatikan ?

Entah bermimpi atau apa, ada sesuatu yang kekar melingkar di pinggangku. Apakah ini lengannya dia ? Hah mana mungkin.

Sesuatu itu semakin erat memeluk tubuhku. Sepertinya ini memang benar lengannya.

Aku hendak berbalik dan memeriksa sesuatu yang berat ini, namun suara bariton terdengar tepat di belakang telingaku.

"Jangan berbalik tetaplah seperti ini saja." Suara itu berbisik di belakang telingaku.

"Mengapa harus tetap seperti ini ?" Tanyaku heran, tidak seperti biasanya.

"Merely bisa kah kau percaya padaku ?" Pertanyaan macam apa ini ?

"Jujur saja sebenarnya aku tidak terlalu percaya pada mu Tuan." Jawab ku jujur.

"Percayalah, kita mulai dari awal." Apa dia tidak salah berbicara ?

"Apa kau bilang mulai dari awal ? Dari awal apanya, ini kita baru saja dari awal, dan kau telah membuatku sama sekali tidak mempercayaimu Tuan." Jawab ku dengan formal.

"Bisakah kau lepaskan pelukanmu ini ?" Lanjutku

"Saat di tempat itu aku memilihmu karna aku ingin saja, tapi setelah beberapa hari kau berada di sini menemaniku, aku merasa nyaman. Yah mungkin ini terlalu cepat." Jelasnya

"Kau tahu Tuan, setelah hal hal yang telah menimpaku aku menjadi orang yang sama sekali sulit untuk mempercayai orang lain." Jelasku balik, sembari berusaha melepaskan pelukan eratnya itu.

"Apakah kau tak ingin membagi ceritamu padaku Merely ?" Cukup adiknya saja yang tahu.

"Tidak, aku tidak ingin menceritakannya." Entah kenapa badan ku tiba tiba bergetar mengingat kejadian itu.

"Aku sudah mengetahuinya, kehidupanmu, masa lalumu, orang tua mu, sekolahmu dulu hobby mu dan masih banyak lagi." Ucapnya meyakinkan ku.

Apakah aku tidak salah mendengar ?bukankah tadi aku cerita kepada Maurent hanya tentang Paman dan penderitaanku saja. Mengapa dia bisa mengetahui sampai ke hobby dan sekolahku dulu ?

Aku mulai berbalik. Tidak ada tahanan.

Aku menatapnya bingung. Mengangkat sebelah alisku.

"Saat kau memintaku mencari tahu kabar orang tuamu itu, aku berinisiatif untuk mencari latar belakangmu."

"Mengapa kau lancang sekali ?" Tanya ku. Aku terkejut.

"Apakah kau lupa ?" Tanya pria itu dan kembali memelukku.

"Aku telah merusakmu, aku akan bertanggung jawab apa yang sudah ku perbuat, kau tidak boleh pergi kemana pun selain denganku! Anggap saja ini rumahmu, dan kumohon lupakan lah masa lalu mu." Apakah dia sedang melontarkan sebuah lawakan.

Aku terkekeh

"Kumohon percayalah padaku, aku akan berubah untukmu." Mohonnya. Sungguh aku sangat ingin tertawa di hadapan wajah pria ini.

"Untukku ? Lalu bagaimana dengan wanita wanita yang dulu telah kau rusak ?" Sindirku.

"Persetan dengan mereka. Wanita yang bermain denganku hanya kau saja yang masih suci dan aku yang telah merebutnya." Astaga ini bukan sifatnya Aegis. Mengapa dia menjadi sangat pemaksa seperti ini.

.

Author Pov

Di tengah malam yang dingin ini masih terlihat dua pasang mata yang saling bertatapan. Dengan penuh pertanyaan didalam matanya itu.

I'm Not BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang