17. Menyebalkan

8.7K 278 22
                                    

Haiiiiiii aku kambekkk😇
Maafkan karna baru Up😢 jaringan dirumah aku jelek banget jadi ngga bisa buat Up. Buat buka sosmed aja susaaahh banget😢

Jadii maafkan aku ini yaaaa pliseuu😢😉

HAPPY READING😘

-------------------------------------------------------------------

"Saat tadi kau berteriak, wibawa mu langsung menurun drastis." Ejek gadis itu.

Aegis langsung menatap dia acuh, dan langsung terfokus kembali pada ponselnya. "Ada apa kau menyuruhku kesini ?" Dengan kesal Merely bertanya.

"Tidak ada apa apa." Jawabnya santai tanpa menatap Merely sama sekali. Sepertinya gadis itu mulai kesal.

"Hmmm." Dehamnya sembari menghampiri Aegis. Dia duduk tepat di samping Aegis dan menatapnya dalam. "Mengapa kau menatapku ?" Tanya Aegis.

Merely tidak menjawab, dia hanya memajukan wajahnya perlahan. Dekat semakin dekat dia mendekatkan wajahnya dengan wajah Aegis. Mungkin saat ini pria itu sedang bingung dengan sikap gadis di hadapannya.

Merely memicingkan kedua matanya, semakin menatap pria di depannya. "Kau , jangan mengangguku aku sedang bermain game, jauhkan lah wajahmu." Gubris Aegis namun sama sekali tidak di dengar oleh Merely.

Dia semakin memicingkan matanya, memperhatikan Aegis dan sedikit mengkerutkan bibirnya. Mengendus endus pelan.

"Kau kenapa ?" Sekarang pria itu mulai bingung. Dengan cepat Merely menjauhkan wajahnya dengan wajah Aegis. "Kau yang kenapa ?" Bukannya menjawab tapi dia malah balik bertanya.

"Aku." Tunjuk Aegis pada dirinya. "Mengapa aku ?" Tanya nya lagi.

"Ya kau lah, kau menyuruhku menghampirimu padahalkan kau sedang marah dari kemarin pada ku. Tapi setelah aku datang dan berada di hadapnmu, kau malah sibuk dengan ponselmu." Ucap Merely kesal.

"Apakah benar aku menyuruhmu datang ke kamarku ?" Tanya Aegis berpura pura. Sepertinya di sebelah samping sedang ada yang berasap, mungkin orang itu sedang manahan kesal. Merasa dirinya benar benar kesal, Merely memutusukan untuk beranjak dan pergi meninggalkan pria menyebalkan di hadapannya.

Merely menatap tajam Aegis. Tatapan kemarahan. Sedangkan Aegis sedang berusaha menahan tawanya agar tidak pecah.

Gadis itu langsung berdiri dari duduknya dan hendak beranjak pergi. Namun sebuah tangan kekar menahannya agar tidak pergi meninggalkannya.

Dengan cepat Merely berbalik menghadap orang yang menariknya. "Ada apa ?" Ketusnya.

Tanpa membuka mulut untuk menjawab pertanyaan Merely barusan, Aegis tanpa aba aba langsung menarik Merely.

"Eeunghh." Hampir saja benda kenyal dan benda kenyal beradu akibat tarikan mematikan Aegis.

Dia menatap lekat gadisnya, memandangnya menyusuri setiap inci wajahnya dan berhenti di bibir indah gadis itu. Sedangkan si gadis hanya menatap sinis pria nya, membelalakinya dan mengerutkan bibirnya.

"Sekesal itu kah ?" Tanya pria tanpa dosa itu berbisik pelan.

"Menurutmu ?" Ejek gadis yang dia tanyai. Aegis semakin menarik Merely sehingga membuat hidung mancung masing masing saling bertubrukan. Dan untuk kali ini si gadis tidak menatap dengan tatapan kesel, melainkan dengan tatapan gelisah.

'Oh astaga bibir itu' ucapnya dalam hati.

"Bibir ini. Ingin sekali aku melahapnya." Ucap Aegis sembari menyentuh bibir indah milik Merely. Gadis itu terdiam seribu bahasa, antara ingin dan takut.

I'm Not BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang