Aku berpikir , mungkin aku tidak bisa lagi menggapai impianku, itu semua hanya angan anganku saja.Akhirnya aku harus putus asa karena tidak ada jalan lain untuk menggapai impianku, mama juga tidak memperbolehkan.
Artinya semua usaha yang kulakukan selama ini hanya sia-sia. Seperti kata mama aku hanya membuang buang waktu saja.
Aku memutuskan untuk mengubur impianku dalam dalam.Lalu kantukku datang, aku segera menuju tempat tidur dan langsung terlelap di dalam mimpi.
Malam begitu singkat, saat aku membuka mata mentari sudah bersinar dengan teriknya ,waktu menunjukan pukul 06.35 .
aku lalu mandi dengan tergesa-gesa. Setelah siap aku langsung berangkat ke sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu.
Syukurlah saat sampai di sekolah waktu menunjukan pukul 07.00 pas sekali.
Aku menuju ke kelas dan segera duduk di kursiku seperti biasa.
Saat jam istirahat teman-temanku banyak yang makan di kelas, sementara aku hanya bisa melihat mereka makan aku setiap hari sudah terbiasa untuk tidak jajan karena mengumpulkan uang untuk latihan balet.
Setelah istirahat aku dan teman teman sekelas ku mengikuti pelajaran olahraga. Kali ini kami lari mengelilingi lapangan.
Ketika aku sedang berlari aku tidak bisa konsentrasi aku lapar karena tadi pagi tidak sarapan padahal biasanya aku sudah terbiasa sarapan pagi untuk menahan lapar sampai waktu siang.
Tiba-tiba pandanganku buram, aku tidak bisa mendengar suara di sekelilingku dengan jelas , lalu semua benda disekitarku seakan akan berputar mengelilingiku.
setelah itu aku jatuh pingsan dan tidak sadar diri. Aku tidak tau berapa lama aku pingsan.
Saat aku sadar, aku melihat sekelilingku ,ternyata aku sedang berada di UKS dan disampingku sudah ada mamaku.
Rupanya saat aku pingsan tadi bu guru menelpon mamaku. Setelah istirahat beberapa menit aku dan mamaku di izinkan pulang kerumah.Sesampainya di rumah.
"Sheril, Tadi kenapa kamu pingsan?" tanya mama.
"Tidak tau maa, mungkin gara gara tadi lupa sarapan" jawabku lesu,
"Yasudah mulai besok jangan lupa sarapan lagi ya. Kamu harus jaga kesehatan, sebentar lagi mau ujian" kata mama.
"Iya ma, soal yang kemarin maafkan Sheril ya ma. Sheril udah bohong Sama mama." Aku memulai kalimat permintaan maafku kepada mama.
" iyaa. Lupakan saja soal yang kemarin yang penting sekarang tidak ada balet lagi" Mama memaafkan dengan senang hati.
"Baiklah, aku masuk ke kamar dulu ya maa." ujarku.
Lalu aku segera berganti baju dan masuk ke kamar.
Terkadang aku bingung dengan sikap mama, kemarin marah , sekarang baik lagi. Tetapi aku mengerti semarah apapun mama pasti mama tetap sayang padaku, begitu juga denganku.*
*
*
*
*Hari ini aku bosan sekali,
seharian harus termenung dikamar.
Andai saja waktu kembali terulang, aku ingin berlatih balet lagi . Tapi rasanya tidak mungkin, aku tidak ingin mama marah lagi.Aku berpikir kembali , dulu aku sudah bersusah payah mengumpulkan uang untuk bisa latihan balet , itu semua apakah akan terbuang percuma?
bukankah dulu aku sudah berjanji akan bersungguh-sungguh meraih impianku?.
Tiba tiba sebuah semangat seakan akan muncul dalam diriku.
Dan semangat itu memberikan dorongan untuk terus mencoba meraih mimpi.
Kegagalan bukan alasan untuk berhenti mencoba,
"Winner Never Stop Trying" ,
aku yakin jika kita mau berusaha pasti ada jalan.Kesempatan itu jumlahnya sama seperti udara
yang tidak ada batasnya,
pasti masih ada jalan lain untuk menggapai impian.
Aku tidak boleh berputus asa ,
aku harus terus mencoba, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin.Semangat itu terus muncul dalam diriku .
Karena semangat yang tinggi , aku memutuskan untuk bangkit kembali dan tidak ingin berputus asa.
Setelah aku tersadar, kemudian aku mulai melaksanakan rencanaku.Rencanaku adalah aku akan berlatih balet sendiri dirumah , aku akan belajar melalui video di YouTube , juga dari ilmu yang pernah aku dapat di 'Ruby Ballerina Centre'
Gerakan demi gerakan aku pelajari , aku terus berlatih sampai 3 jam.
Saat aku mulai lelah aku beristirahat dan makan siang. Mulai hari ini aku akan berlatih balet di rumah setiap hari minimal 3 jam. Sama seperti dulu, agar Aku bisa menggapai impianku.
Tidak lupa aku membagi waktu untuk belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Come True [Completed]
General Fiction"Berani Bermimpi, Berani Mewujudkannya " Ini kisahku dan mimpiku.. Suara hati itu memang kadang berseberangan dengan niat, karena hati itu berubah-ubah. Padahal, impianku itu hanyalah impian yang tak terlalu sulit menurutku. Impian itu sudah di depa...