Chapter 17: Another Trick

9.7K 678 28
                                    

Seharian ini, Vivi hanya istirahat saja.

Dan aku yang bertugas menjaganya.

Aku hanya berdiam dan mengobrol sdengan Vivi di kamarnya. Pada jam 1 siang aku menyuruhnya tidur. Awalnya, dia cemeberut dan membantah. Tapi akhirnya? Sampai jam 7 malam pun ia belum bangun.

Dasar wanita aneh!

Hal ini membawa penyesalan bagiku. Maksudku, kenapa aku menyuruhnya tidur?! Kukira dia hanya akan tertidur 2 jam, tapi ternyata tidak.

Sekarang, aku bingung mau apa.

Krekk!

Apa sekarang akses bebas ke kamar Vivi bertambah banyak?

Aku menoleh ke belakang. Ternyata Willy yang masuk.

"Kenapa kau kesini?" Tanyaku.

"Tidak dikunci," Jawab Will singkat.

Lalu dia duduk di sebelahku. Dia menatap Vivi yang sedang tidur.

"Bagaimana?" Tanyanya.

"Bagaimana apa?" Tanyaku balik.

"Vivi," Jawabnya.

"Oh dia tidak apa-apa," Jawabku.

Dia melihat ke arah Vivi lagi,

"Omong-omong, Dia bilang kau  tampan," Kataku meledek.

Willy memutar bola matanya dan aku memasang senyum licikku.

"Bagaimana dia menurutmu?" Tanyaku.

"Cantik," Jawabnya singkat.

Aku tertawa dan meledeknya. Tapi sepertinya dia tidak peduli.

"Dia mirip Victoria," Katanya tiba-tiba.

"Adikmu?" Tanyaku.

Dia mengangguk pelan.

Victoria adiknya? Dia merindukannya? Setauku dia membencinya.

"Kau merindukannya?" Tanyanya.

Dia mengangguk lagi,

"Dia dulu cerewet, nakal, aku membencinya, tapi setelah dia tidak ada aku malah ingin mendengar semua ocehan dan kenakalannya," Katanya lirih.

Dia bersandar pada kursinya dan menutup matanya. Aku tau dia menahan tangisannya.

"Kita pasti menemukannya," Kataku.

Dia membuka matanya dan tersenyum padaku.

"Omong-omong, ada kabar tentang Elina?" Tanyaku.

"Dia bilang kepada ibumu bahwa dia bahkan tidak tau kekuatannya itu, dia hanya tiba-tiba tau," Will menjelaskan.

"Tapi elemen airnya? Apakah dia punya 2 elemen?" Tanyaku.

"Ya, sepertinya," Kata Will.

"Aku ke kamar," Kata Will sambil beranjak untuk berdiri.

Aku membalasnya dengan tersenyum. Lalu, dia meninggalkan kamar Vivi.

Aku melirik jam dinding putih punya Vivi. Sudah jam 8.

Nah sekarang apa yang harus aku lakukan?

Aku mengantuk. Kurasa aku akan tidur.

Aku berbaring di sofa coklat empuk disamping tempat tidur. Mata abu-abuku menatap langit-langit atap.
Lama-lama mataku menjadi berat. Aku pun menutupnya.

"Victor! Apa yang terjadi dengan mu?" Kata gadis itu ketakutan.

Aku menatap tubuhku sendiri,

"Aku tidak tau!!" Teriakku.

Salju disekitar kami berterbangan. Mengelilingi kami dari segala arah.

BUMM!!!

Aku mengeluarkan cahaya yang sangat terang. Setelah pertunjukkan cahaya itu, semua disekitarku membeku, Termasuk...

Rie..

Aku takut. Aku tidak tau aku harus bagaimana. Aku berlari meninggalkan Rie di pinggir sungai. Aku masuk ke kamarku dan mengunci pintu. Aku tidak tau aku harus bagaimana.

Takut. Bingung. Gelisah. Semua tercampur aduk menjadi satu.

Tiba-tiba muncul bayangan hitam di depanku. Dia...

Rie?

"Kau akan dapat balasannya Victor," Katanya.

"Di masa depan, kau akan membunuh orang yang kau sayangi  seperti kau membunuhku," Katanya lagi.

"Kau akan menyesal!!" Katanya berteriak.

Kau akan menyesal!

Kau akan menyesal!

KAU AKAN MENYESAL!!

Deb!

Aku terbangun.

I..itu cuma mimpi..

Kau akan menyesal!

Agh.. kenapa suara itu masih menggema.

Bayangan hitam muncul dari belakangku. Sebelum aku dapat meraih pedangku, dia sudah memegang kepalaku.

"Bersikap baiklah sedikit Victor, aku pamanmu," Kata Raja Ivan.

"Apa yang kau lakukan?" Tanyaku.

Dia mengarahkan pandanganku ke Vivi.

"Jauhi dia," Katanya.

"Tidak," Kataku.

"Berarti kau mau dia mati seperti Rie?" Tanyanya.

Deg!

"Dia tidak akan mati! Tentu tidak, TIDAK! Kau berbohong!" Bantahku.

"Kau berbahaya, kau monster! Kau akan membunuh orang yang kau sayangi satu-satu," Katanya.

"Jika kau tidak percaya, buktikan saja!" Bantahnya.

Dia menghilang. Pandanganku masih ke arah Vivi.

Dia tidak akan mati! Tidak! Aku akan menjaganya! Lagipula mengapa aku mempercayai omongan Raja jahat itu? Dia pembohong.

Tapi bagaimana dengan omongan Rie?

Ugh...

Mungkin aku memang harus menjauh darinya..

~~~~~~~~~~~
Q n A masih berlangsung yak!
Jangan lupa VOTE and COMMMENT!
★✩Victzync266

Estercrest Academy (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang