"JEN!!!" Teriakku padanya yang masih tertidur.
"ASTAGA VIVI! KAU TAU INI JAM BERAPA?!" Bentaknya.
"Uh.. aku punya masalah besar Jen, dan kurasa hanya kau yang dapat membantuku menyelesaikannya," Bujukku sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya.
"Eh? Masalah apa?" Tanyanya.
Aku membuat ekspresi cemberutku.
"Devan dan Victor menembakku dengan waktu yang bersamaan, aku tidak tau harus berbuat apa!" Kataku.
Jen menunjukkan senyum Devilnya.
"Oh, jadi kau tidak sendiri lagi?" Ledeknya sambil menepuk kepalaku.
"IH! Aku sedang serius!" Bentakku.
"Well, aku hanya bisa mengatakan, kau harus memilih yang kau cintai," Saran Jen.
"Tapi aku tidak tau perasaan itu!" Keluhku.
"Ah, dasar polos," Ledeknya.
Aku menatapnya dengan tajam.
"Jelaskan apa itu?!" Pintaku.
"Hm, tanda-tandanya.., kau merasa nyaman dengannya (?)" Kata Jen.
"Aku merasa nyaman saat berada di kasur, apa itu berarti aku mencintai kasur?" Tanyaku.
"Ah! Bukan seperti itu, kau.. umm.. jantungmu berdetak cepat jika kau berada dengannya," Jelas Jen.
"Jantungku berdetak cepat saat Bu Xhena menanyakanku tentang Alchemy, apa itu berarti aku mencintai--"
"Eh?! Kenapa malah jadi ke arah itu?!"
"Aku hanya menganalisis kata-katamu,"
Jen menyilangkan tangannya ke depan dadanya. Mata berliannya menghadap keatas. Sepertinya dia sedang berpikir.
"Um.. kau.. sangat sedih jika dia pergi, kau ingin melindunginya segenap jiwa dan ragamu, sementara jika dia mencintaimu maka dia.. akan melakukan apapun untuk kebahagiaanmu walaupun itu berarti mengorbankan dirinya sendiri, oh! Dia juga akan menyemangatimu bagaimanapun kondisinya," Jelasnya.
Oh...
Aku mengerti sekarang..
"Paham?" Tanya Jen.
Aku menjawabnya dengan sebuah anggukan.
"Jadi siapa yang kau pilih?" Tanyanya lagi.
"Eh? Itu bukan urusanmu!" Jawabku.
"Ayolah.. aku kan yang membantumu memecahkan masalahnya!" Bujuknya.
"Kau juga akan tau nanti! Aku balik ke kamar dulu ya," Kataku sambil meninggalkan kamar Jen.
~~~~~~TIME SKIP~~~~~~
Victor terlihat gugup sejak tadi. Lebih tepatnya gugup kepadaku. Apa dia takut akan jawabanku? Dia cute kalau sedang gugup. Apa harus aku tunda lagi jawabannya agar dia bisa seperti ini terus? Haha,Aku tidak sekejam itu..
Tapi, aku takut. Apa jawabanku akan menghancurkan pertemanan kami? Aku masih ingin berteman dengannya..
"Vic? Kau terlihat gugup, ada apa?" Tanya Ricky.
"Bu.. bukan urusanmu!" Kata Victor.
"Itu sia-sia Ricky, jangan bertanya padanya," Ujar Rio.
"Oh, aku tau ada apa..," Kata Jen sambil menunjukkan senyum liciknya.
Ricky dan Rio tampak antusias, sementara aku menatapnya dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Estercrest Academy (DISCONTINUED)
Viễn tưởngFantasy X (Minor) Romance Bagaimana jika kau mendapat beasiswa dari sekolah ternama? Senang kan? Hal itu dirasakan oleh Victoria, seorang gadis cantik namun yatim piatu. Sekarang pertanyaannya adalah, Bagaimana dia bisa mendapat beasisiwa? Anak anak...