VIVI'S POV
"Apa yang dia lakukan padaku tafi malam?" Tanyaku."Dia hanya membuka kekuatan tersembunyi mu," Jelas Victor.
"Kekuatan tersembunyi? Kekuatan apa?" Tanyaku lagi.
"Kekuatan Spirits," Jawabnya.
"Bagaimana bisa? Kenapa aku mendapat 2 element langka tapi aku bukan siapa-siapa?" Tanyaku lagi.
"Itu dia, apa kau yakin kau hanya anak yatim piatu yang tinggal di pinggir pantai?" Tanyanya balik.
"Tentu," Jawabku.
"Dan siapa orang tuamu?" Tanyanya.
"Aku tidak tau. Aku pernah bertanya begitu kepada ibu panti tapi dia malah mengais, dia bilang kalau dia tidak merawarku dengan baik sehingga aku ingin kembali ke orang tuaku," Jelasku.
"Semenjak itu, aku tidak pernah bertanya tentang orang tuaku lagi," Lanjutku.
"Ah, aku tidak akan menemukan apa-apa darimu!" Keluhnya.
"Heh! Jangan salahkan aku! Aku kan juga tidak tau apa-apa!" Protesku.
Tok! Tok! Tok!
Aku membukakan pintunya. Ternyata yang berada di balik pintu adalah Jen.
"Oh, kau bersama Victor? Apa aku menggangu privasimu?" Ledeknya.
"Privasi apa yang kau maksud nona?" Tanya Victor yang mendatangi Jen.
Aku tau, dia sudah tau dari jawaban pertanyaannya sendiri.
"Ah, lupakan. Aku kesini untuk Vivi. Vivi kau tau Aqua band? Kyaaa! Katanya Devan akan menjadi guitarist disana!" Kata Jen.
"Si..siapa Devan?" Tanyaku.
"Kau tidak tau?" Tanyanya balik.
"Tidak, perlu kau ketahui aku hanya berteman dengan kalian kalian saja jadi ya...," Ucapku.
"Ya, dan kau tidak akan dapat informasi tentang hal-hal update dari pangeran ini," Ucap Jen.
"Hey! Apa yang-- arghh sudahlah! Aku lebih baik pergi," Bentaknya lalu meninggalkan kami.
"Dia masih sama saja," Kata Jen.
"Hey, kita belum selesai tentang Devan, siapa dia?" Tanyaku.
"Oh, dia adalah murid bidang musik terbaik~ dia juga tampan!" Kata Jen.
"Lalu, dimana kau tempatkan Rio?" Ledekku.
"Ah--a.., sudahlah!" Kata Jen sambil blushing.
"Aku bisa lihat pipimu memerah, seperti kepiting rebus," Ucapku.
"Oh ya kau mau ku perkenalkan pada Devan?" Tanya Jen mengalihkan topik.
"Hmm... boleh!" Kataku.
Lalu dilanjutkan dengan Jen yang menyeretku ke ruang musik. Dia melakukannya setiap saat. Ayolah kenapa dia harus menarikku?! Kenapa tidak bilang saja 'ikuti aku!' Atau semacamnya?
Tapi ini bukan saatnya protes. Dia membawaku ke hadapan mahluk tuhan yang sangat tampan. Sekarang aku tau kenapa Jen menjadi fans nya.
"Hai Devan!!" Sapa Jen.
Devan mengalihkan pandangannya dari senar gitarnya ke arah kami berdua.
"Jen? Haha, kau selalu ada saat aku sedang berdua dengan gitarku. Siapa yang ada bersamamu?" Tanyanya.
"Ini Vivi, dia tidak tau wujudmu jadi aku ingin memperkenalkan dirimu padanya!" Seru Jen.
Devan menatapku dengan mata Biru tua miliknya.
"Devan," Katanya sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
"Vi..Vivi," Kataku gugup.
Ini membuatku olahraga jantung.
"Oh ya, selamat atas posisimu sebagai guitarist aqua band!" Seru Jen.
"Darimana kau tau semua informasi tentangku begitu cepat?!" Tanya Devan.
"Kau meragukan teknik mata-mataku tuan," Canda Jen.
"Vivi, apa elemenmu?" Tanya Devan tiba-tiba.
"Ah elemenku? Elemenku dirahasiakan karena langka," Ucapku.
"Wow, kau sangat beruntung," Ucapnya.
Kata-kata itu membuatku blushing seketika.
"Wah, sekarang kau yang kepiting rebus!" Ledek Jen.
Aku hanya ingin membunuhnya saat ini.
"Kau tau Vivi? Kau sangat cantik," Ucap Devan lagi.
Radiasi panasnya terlalu kuat. Aaaaa!
"Sudah Devan, dia akan hangus terbakar jika kau tidak berhenti," Ledek Jen.
Ugh..
"Haha, jadi kita teman sekarang?" Tanya Devan.
Aku menatapnya sambil tersenyum.
"Tentu!" Ujarku.
~~~~~~~~~~~~~
Stress level maxed.
Ughhhhh
Kenapa guru hobi banget ngasih tugas?
:"V
Anyways, author mau bikin cerita Sci-fi tapi takut kebanyakan cerita
Lol.
Jangan lupa VOTE and COMMENT!
Victzync266
KAMU SEDANG MEMBACA
Estercrest Academy (DISCONTINUED)
FantasíaFantasy X (Minor) Romance Bagaimana jika kau mendapat beasiswa dari sekolah ternama? Senang kan? Hal itu dirasakan oleh Victoria, seorang gadis cantik namun yatim piatu. Sekarang pertanyaannya adalah, Bagaimana dia bisa mendapat beasisiwa? Anak anak...