Chapter 10: The First Tick'

11K 772 5
                                    

"Ya, tapi bagaimana? Tiga hari bukanlah waktu yang panjang," bantah ku kepada Victor.

"Ayolah ibuku tidak sesulit itu untuk di luluhkan," Kata Victor menyemangati.

"Itu karena kau putranya," Kataku.

Sepanjang malam aku dan Victor terus berdebat tentang cara meluluhkan hati Ratu Cresent. Ya, mungkin kelihatannya memang mudah, tapi kenyataan tidak sesuai dengan ekspektasi.

"Kau pasti bisa Vivi, jangan panik seperti ini," Ujar Victor menyemangati lagi.

Aku menghela nafas kasarku. Aku bersumpah aku tidak bisa berhenti memikirkannya.

Semua murid Estercrest Academy harap menuju ruang makan segera!!

Bel itu lagi...

"Bagaimana kita ke ruang makan sekarang?" Tanya Victor.

Aku hanya mengangguk lemah menanggapinya dan mengikuti langkah kakinya ke ruang makan.

"HAI!!!" Teriak Jen.

Ya, kau tau dia.. Tapi, kau harus tau seberapa kencang-nya suara dia, dan kau harus takjub kaca disini tidak pecah karena teriakannya.

Dia duduk disampingku dan memakan waffle-nya.

"Vivi, sore ini kita ke taman kota yuk! Kudengar ada event disana," Ajak Jen.

"Kenapa kau tak mengajak Rio saja?" Tanyaku.

"Dia tidak punya selera fashion yang baik, dan disana PASTI akan ada bazar dan kau harus membantuku memilih baju,"

"Apa kau yakin akan ada bazar disana?"

"Tentu, kamu ikut kan? Please.." Mohon Jen.

Aku tiba-tiba teringat lagi soal omongan Ratu Cresent. Aku tidak mungkin mengesankannya dengan cara pergi ke bazar seperti itu. Tapi, pada saat aku ingin membicarakannya pada Jen. Sepertinya Victor duluan angkat bicara...

"Dia tidak bisa, dia harus melakukan--"

"TUGAS DARI MS. EMMA.. Ya, tugas d-darinya" Kataku memotong omongan Victor.

Victor hanya memandangiku heran.

"Hai.."

Tiba-tiba ada suara lirih datang dari belakang Victor.

Ya,

Rio..

Siapa lagi?

"Kau.. datang terlambat lagi.." Kataku.

"Biarkan tidak ada yang bisa mengubah sifatnya" Kta Victor.

"Heh, suatu saat aku akan mengubah sifatku, lihat saja nanti," Kata Rio.

"Dan kapan itu terjadi?" Tanya Victor.

"Entahlah, aku bukan tuhan, tanya saja pada ibumu" Kata Rio.

Ucapan Rio itu membuat Victor bungkam. HA. Dia harus belajar adu mulut lebih jauh lagi.

Acara sarapan pun berakhir sekarang waktunya untuk bersiap-siap menuku kelas.

~~~~~~~~~~~~TIME SKIP~~~~~~~~~~~~

Sepanjang pelajaran aku hanya menatap kosong papan tulis hitam didepanku. Aku sedang tidak mau memikirkan pelajaran sekarang.

Deb!

Sebuah sentuhan halus berhasil membuyarkan lamunanku. Jen. Siapa lagi yang duduk di sebelahku?

Aku kembali menatap papan tulis hitam itu. Dan sepertinya aku sudah bisa membuat tiruannya karena sudah meneliti tiap detailnya.

Deb!

Sentuhan lainnya mendarat halus di tanganku. Ya. Dia lagi. Dan kali ini aku menatapnya seperti menanyakan "apa yang kau inginkan hah?!"

Dan dia menunjukan body language orang sedang menulis.

Lalu, dia melempar kertas kecil kepada ku yang bertuliskan..

Kerjakan soal yang ada di papan tulis, jangan melamun terus!

Apa? Ada soal di papan tulis? Tapi tadi aku tidak meihat--

Aku melihat papan tulis dan ternyata memang benar, ada soal Matematika yang terbentang panjang lebar disana.

Aku bersumpah itu tidak ada sebelumnya.

Tapi daripada memikirkan asal mula soal itu, lebih baik mengerjakannya

~~~~~~~~TIME SKIP (again..)~~~~~~~
12.00

Saat semuanya tertidur, aku masih bangun. Berjalan kesana-kemari tanpa alasan. Dan yang membuatnya bergenre horor adalah lampu dikamarku sudah dimatikan. Jadi, aku berjalan di kegelapan pada saat ini.

Krekk!

Seseorang membuka pintuku. Dan sekarang genre buku ini mulai menjadi horror.

Kudekati saklar lampuku dan kunyalakan.

"AAAAAAAAAAAAA!" Teriak kami berdua

(😂😂😂😂-author)

"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI?!" Kataku.

"APA YANG KAU LAKUKAN MALAM-MALAM BEGINI?!" Bentak Victor.

"KAU DULU YANG JAWAB !" Teriakku.

"TIDAK KAU YANG JA-" Kata Victor terpotong.

"Ada orang disana? Apa yang terjadi?" Suara Ms. Veira terdengar keras dan jelas dari luar.

"Sst.. cepat kau sembunyi! Aku akan pura-pura tertidur" Suruhku.

Krekk!

Ms.Veira membuka pintu. Dan melihat ke sekitar kamarku. Lalu, dia kembali menutupnya.

Sekarang, bisakah kita berterimakasih kepada akting tidurku yang bagus?

"Sudah aman sekarang"Kataku.

Victor beranjak dari tempat persembunyiannya.

"Sekarang apa maumu?" Kataku.

"Aku hanya ingin bertanya tentang sesuatu, aku tidak bisa berhenti memikirkannya, kenapa kau menghalangiku mengatakan tentang HAL itu pada Jen?" Tanyanya.

"Tidak apa-apa, hanya saja.."

"Jika kau ingin memberitahu mereka, biarkan mereka tahu pada akhirnya,"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
A/N singkat ae ya..
Jangan lupa VOTE AND COMMENT
★✩Victzync266

Estercrest Academy (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang