04 👻 Emperor Hwang

872 167 58
                                    

vote gak seberat nanggung dosa kalian kok...
klik tanda
tunggu sampai berubah warna
jadi ⭐
di pojok kiri bawah!!!
🙆‍♀️🙇‍♀️

klik tanda ☆tunggu sampai berubah warnajadi ⭐di pojok kiri bawah!!!🙆‍♀️🙇‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kkyyaaa..."

Byurr...

"Dasar pria mesum, kau... Hwang Minhyun!!!"

Haruskah kini Minhyun bisa tersenyum? Yahh... instingnya benar, ternyata Jieun yang sedang menggunakan kamar mandinya. Tapi sialnya, badan Minhyun jadi basah kuyup.

Roh seperti Jieun, mandi? Tentu saja. Walaupun dia roh, tapi ia tetap bisa melakukan aktivitas layaknya manusia bernyawa pada umumnya. Mulai dari tidur, mandi, memasak, mencuci, makan dan minum -- semua itu bisa ia lakukan.

Hanya saja, roh sejenis itu membutuhkan kekuatan lebih dan pada waktu tertentu bisa kehilangan kekuatannya. Ssttsss... yang ini rahasia. Jika tersebar, bisa-bisa banyak makhluk jahat lainnya yang mengincarnya dan akan mengancam roh serta raganya.

Kelebihan lainnya yang Jieun miliki mungkin beberapa kemampuan yang ada pada makhluk tak kasat mata lainnya. Ia bisa menembus benda padat, melayang, terbang dan menghilang. Yaa... seperti itulah beberapa contohnya.

👻👻👻

Keduanya kini sedang duduk di meja makan berhadapan, sambil menikmati sarapan. Tak henti-hentinya Minhyun terus mengukir senyuman manisnya. Mungkin dia gila.

"Hhaattchhiii..."

Berterima kasihlah pada Jieun. Berkat dirinya, kini Minhyun mulai bersin dan mungkin sebentar lagi suhu badannya akan naik. Karena Minhyun sakit, ia akan menunda kepindahannya sampai ia sembuh. Besok, mungkin.

"Kau seperti anak kucing. Baru kena guyur air satu gayung saja sudah sakit, hahh?" gerutu Jieun.

"Ini semua salahmu, bodoh! Pagi sedingin ini, bisa-bisanya kau menyiramku?" Minhyun merapatkan selimut di tubuhnya.

"Nihh... cepat makan, dasar bayi raksasa manja dan merepotkan."

Sesendok bubur sudah Jieun sodorkan tepat di bibir pucat Minhyun yang masih terkunci rapat. Dia benar-benar sakit rupanya.

"Aku tidak mau..." Minhyun melengos.

Tinggal membuka mulut saja susah. Benar-benar menguji kesabaran Jieun. Jika tidak mengingat bahwa hanya Minhyun manusia pilihan yang bisa membantunya, Jieun sudah pasti meninggalkannya sejak kemarin.

"Cepat makan, apa susahnya sih?" Akhirnya Jieun memegang dagu Minhyun dan memonyongkan bibirnya, agar suapan bubur di tangannya segera ditelan.

Sambil sedikit menahan panas bubur di mulutnya, Minhyun bertanya. "Semalam kau tidak pulang, pergi ke mana?"

Catch Me, Ghost... [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang